Untu kesekuan kalinya Cornelua up lagi, semoga kalian suka, Vote ya kalau kalian suka.
Grazie!
Conan.
______________°°•"Apa? Tapi aku sibuk--"
"--kami sudah siapkan pesta ulang tahun spesial untukmu Cornelia. Pokoknya kau harus datang."
Faint berkata tegas di telepon. Cornelia menghela nafas panjang.
"Tapi aku--"
"--iya tahu kau sibuk. Tahun kemarin bahkan kami tidak sempat merayakan ulang tahunmu dan kita hanya merayakannya dengan *gajes di video call,kan? Paman Tybalt juga tidak pernah pulang mansion Mamorin. Dia sudah seperti robot yang lupa waktu, tidak tahu siang dan malam. Pokoknya kau akan kesini. Little Rose sudah pegang tiket pesawatnya-- oh Cornelia nanti kita bicara lagi, Gaiia dan Queen sepertinya bertengkar lagi haha, bye."
Cornelia meletakkan ponselnya tanpa ada daya dan upaya. Dia harus izin lagi dan dia akan rindu bau obat-obatan. Lalu dia akan menginjakkan kakinya di negara indah bernama Indonesia yang juga memberinya kenangan dan pelajaran untuk menjadi lebih dewasa.
"Wow dia hebat. Dia menyanggah ucapanmu tanpa henti," Gill bersuara membicarakan Faint.
Setelah acara ulang tahun paling ekstrim itu Cornelia minta untuk pulang, tapi dia malah ada di apartemen Gill sekarang dengan Gill yang sedang menonton televisi di ruang tahu dan tidur di pangkuan Cornelia.
"Ya. Soalnya Faint itu baik sih. Dia baik dengan siapapun, jadi orang-orang menghargai dan mau mendengarkannya, aku jadi bingung sebenarnya mana yang kakak dan mana yang adik dari Kings dan Faint. Soalnya Faint yang selalu memegang keluarga pada posisi penting, sementar Kings terlihat santai dan selalu bermain-main." Cornelia mengenang.
"Terserahlah, karna dia sepupumu jadi aku izinkan kau membicarakannya." Gill memiringkan badannya dan menyembunyikannya wajahnya di perut Cornelia lalu memeluknya.
Cornelia menatap Gill. Kenapa Cornelia tidak sadar selama inj bahwa pria ini memperlakukannya seperti....
wanitanya...
"Kau tipe pecemburu." Cornelia berkata tanpa sadar. Gill mendongak melihat ke Cornelia lalu bangun dan menghadap Cornelia.
"Aku tipe laki-laki yang Aktif. Mengerti?." Gill jelas-jelas bertanya tapi Cornelia sama sekali tidak paham jadi dia dengan jujur hanya menggeleng saja.
"Maksudnya, " Gill mendesak Cornelia semakin mendekat hingga akhirnya Cornelia terjatuh dan terbaring dengan Gill yang menindihnya yang hanya bertumpu pada lengannya. "Maksudnya aku tipe pria yang lebih suka bertindak daripada menunggu sepertimu. Aku lebih suka mencium daripada dicium, aku lebih suka memanjakanmu daripada dimanja olehmu, dan aku lebih suka berada di atas daripada daripada dibawah."
Gill membicarakan posisi mereka saat ini hingga pipi Cornelia sudah bersemu merah sekarang. "A-aku bukan tipe wanita yang tidak aktif! Aku... aku hanya suka sedikit... ng... akh hanya suka sedikit... aku.."
Cornelia merutuki dirinya yang menjadi gugup sekarang.
"Kau hanya suka sedikit dimanjakan." Gill membantu Cornelia meneruskan ucapannya. "Tidak masalah. Aku suka Cornelia yang seperti apapun, aku tidak keberatan menjadi butlermu. Memandikanmu, menggantikan bajumu, menyuapimu--"
Pletak!
Cornelia memukul kepala Gill, "maaf ya Gillien Alecta Alcael. Aku bukan anak kecil sepertimu yang bahkan selalu minta di pakaikan dasi dan selalu minta dipeluk kalau mau tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]
Romance#1 Cinta, selalu ada kisah tentang air mata. Dan kisah yang ini selalu sama dengan novel-novel romance yang pernah kalian baca, selalu sama, dan selalu ada air mata. . . . . Gillien Alecta Alcael. "Berlarilah padaku saat tak ada seorangpun yang bisa...