Mungkin hari ini mau aku tamatin aja kali ya sampai 32 chap + ekstra part.
Soalnya kesian sama MPH yang gak dilanjutin juga.Terimakasih sudah mampir:)
Conan
".....Gin."
Gill langsung menghentikan langkahnya untuk mendekati Cornelia saat itu. Memang perbedaan nama Gill dan Gin sangat tipis, tapi kalau di ucapkan bersamaan dengan wajah ketakutan itu maka berarti yang didengar Gill adalah nama lainnya..
Dan Cornelianya...
"Cornelia... aku...."
"Jangan katakan apapun! Jangan! Jangan...kumohon jangan...." Gill mendengar suara getir itu dari mulut Cornelia. suara terakhir yang ingin dia dengarkan dari Cornelia-nya....
Gill diam. Hanya wanita di depannya ini yang bisa memerintahnya dan apapun perintahnya Gill tidak kuasa untuk membangkangnya, jadi disinilah dia...
Dia hanya bisa diam kalau Cornelia menyuruhnya diam....
"Jadi kau benar-benar Gin? Benar kata mereka...?." Itu bukan pertanyaan, Gill mendengar sebuah desakan dari Cornelia.
Gill tidak bisa berhenti untuk melihat ke Cornelia. Walau dadanya terasa sesak melihat mata yang memandangnya penuh dengan ketakutan dan kebencian. Gill tidak mau melihatnya, tapi selalu begini, dia tidak bisa memalingkan matanya dari Cornelia.
"Kau.... membohongiku selama ini... teganya kau... padahal aku begitu mempercayaimu..." sekarang Gill melihat Cornelia berjongkok menyembunyikan wajahnya di pahanya. "Teganya kau..."
Kaki Gill bergetar, dia ingin melangkah mendekati Cornelia lalu memeluknya erat. Dia ingin menghibur Cornelia dan menghentikan tangisnya. Tapi sekarang tidak bisa, karena dialah alasan Cornelia menangis.
Padahal aku mempercayaimu... kau yang paling aku percayai... kau yang paling aku percayai... tapi kenapa kau khianati kepercayaanku... kenapa kau....ugh..." suara tangisnya mulai membuat perkataannya tidak jelas lagi. Dan itu semakin menyakitkan bagi Gill.
Gill ingin bilang pada Cornelia juga sebenarnya, tapi ini yang dia takutkan. Dia takut kehilangan Cornelia... ini takut hal seperti ini terjadi...
Gill tidak tahan lagi, dia berjalan mendekati Cornelia dan saat itu juga Cornelia beringsut mundur.
"Jangan mendekat! Aku benci kau! Jangan dekati aku! Aku...." dia memeluk dirinya sendiri sambil memandang Gill menunduk-nunduk, "....aku takut.."
Takut....
Sialan! Gill rasanya ingin melemparkan dirinya ke kawah gunung berapi hingga tubuhnya langsung lenyap menghilang, juga dia akan menghilangkan rasa sakit ini...
Ketakutan terbesarnya yang dikirim tuhan padanya agar dia juga sama seperti manusia lainnya yang tidak sempurna. Ketakutan terbesarnya... kehilangan Cornelia.
"Cornelia... aku..."
"Jangan bicara... aku takut apa yang kudengar adalah kebohongan lagi... aku takut... aku tidak bisa lagi mempercayaimu... aku tidak sanggup lagi untuk mempercayaimu..." Telinga Gill terasa panas. Gill benar-benar tidak ingin mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]
Romance#1 Cinta, selalu ada kisah tentang air mata. Dan kisah yang ini selalu sama dengan novel-novel romance yang pernah kalian baca, selalu sama, dan selalu ada air mata. . . . . Gillien Alecta Alcael. "Berlarilah padaku saat tak ada seorangpun yang bisa...