Prolog

15 1 0
                                    

Ketika jendela itu tersingkap, mentari pagi kerahkan sinarnya agar masuk melewati celah jendela.

Seorang remaja cowok dengan masih berselimutkan sarung, karena kalo selimut sutera itu beda lagi.

Dia masih terlelap...

Rambutnya yang berwarna ungu tua itu mulai terkena cahaya hingga semakin turun menerpa wajahnya, tangannya terangkat menutup kedua matanya.

Damai.

Libur panjang tiba, surga bagi remaja pecinta kamar dan rumah.

Suasana kamar cowok itu masih tentram, hingga...

"KIM NAMJOOON BADAK SUMATERAAAA!!!!!" teriakan itu...

GEDEBUKK..

Badan cowok itu terjungkang kelantai tanpa siapapun yang menyandungnya, apa ini karma?

Iblis...

Satu kata yang muncul dibenak cowok bernama kim namjoon itu, matanya masih tertutup namun badannya serasa ingin menghantam pemilik suara terkutuk dan berisik itu.

BRAKKK

Pintu kamar namjoon seperti dilabrak banteng rusia, bahkan sang pemilik kamar berfikir ini adalah akhir dunia.

Matanya ia usahakan untuk terbuka, alangkah terkejutnya ia saat mendapati seorang gadis dengan mata melotot menatapnya seakan ingin memakan tubuhnya.

"Kim nayoung? ah! ini pasti cuma mimpi disore bolong" gumamnya sendiri sambil geleng geleng.

"Anak itu, bahkan dalam mimpi sekalipun tetep aja serem..." gumamnya lagi, tak sadar bahwa pemilik nama kim nayoung itu tengah menatapnya elang.

BUKKKKK

Namjoon terjungkang untuk kesekian kalinya, dan matanya benar benar terbelalak saat sadar bahwa ia ditendang seseorang.

Cowok itu berbalik dan mendapati seorang gadis yang disangkanya hanya mimpi tengah menatapnya horror.

"Naya! mueos dangsin-i boinayo? dangsin jeongmaaaal nappeun, oppa! ( Ini aku! apa kau lihat lihat? kau benar benar kakak yang jahattt!)" Dengan wajah muram dan tangan mengepal, baiklah nayoung sudah tidak dapat mengontrol emosinya.

Kim namjoon yang masih agak kaget kaget bingung menggaruk tengkuk lehernya, dia harus bagaimana agar  amarah nayoung reda?

"Hehe, maafin kakak yah? nanti kakak traktir bakso deh yang didepan kompleks" bujuknya.

Salah.

Benar benar salah.

Apa namjoon sudah pikun tentang adiknya? apa dia lupa kalau nayoung memiliki alergi dengan makanan sejenis itu?

"KAKAK!!!!!" pekiknya  benar benar emosi, sungguh sial nasib namjoon hari ini.

"NA YOUNG! NAMJOON-AH? turun sekarang, kalian berdua mau hancurin rumah kita?" teriak ibu keduanya dari lantai bawah, nayoung dan namjoon saling tatap kemudian memilih melangkahkan kaki ke bawah.

Di meja makan.

"Namjoon-ah, kamu nggak kangen sama adikmu? dia baru dateng loh" ujar yeri, ibu namjoon dan nayoung.

Keduanya saling tatap kemudian berpaling lagi.

"Udahlah dek, hari ini kakakmu nggak jemput karena kelelahan. semalam dia harus ngurus folder ayah di kantor, jadinya dia bangun kesiangan. yeodongsaeng hwahaji masibsio ( jangan marah sama kakakmu lagi " tutur yeri agar keduanya mau berbaikan.

Nayoung  mulai sedikit merasa bersalah, efek tinggal jauh dari kakaknya membuatnya sangat manja dan selalu ingin diperhatikan.

Gadis itu berbalik menatap namjoon disampingnya, sedangkan yang ditatap malah asik mencomot roti.

"Mianhe oppa" celetuknya, namjoon menaruh garpunya dan beralih menatap nayoung.

"Oke, tapi karena lu udah bangunin gue dengan sejuta kenistaan.. lu harus traktir gue mcd" sahut namjoon, awalnya young ingin menolak. Tetapi melihat wajah imut nan kampret milik namjoon membuatnya tak tega, 'Kasihan kek pengemis' batinnya.

"Iya" jawabnya, dan sumringahan nampak jelas terbit diwajah namjoon.

"Gimana keadaan nenek?" tanya yeri, namjoon ikut mengangguk bermaksud menanyakan hal yang sama.

"Nenek baik baik aja" jawab gadis itu, tangannya mengambil selembar roti lagi.

"Young" panggil namjoon.

"Hmm" sahut gadis itu.

"Lo di korea nggak dikasih makan?" tanyanya.

PLAKK

Bukan tamparan.

Tabokan.

Yeri menabok anak tertuanya itu, apa namjoon tidak belajar tata krama? hasshh anak itu....

"Eommaa!!!" lirih namjoon, yeri melotot padanya.

Nayoung mengedap mgedipkan matanya memahami situasi yang terjadi, baru dua bulan meninggalkan indonesia tapi kelakuan abang dan ibunya nggak pernah berubah.

"CUKUPP!!! HENTIKKAN!!"

Teriakan itu bukan dari mulut yeri, bukan juga nayoung, apalagi namjoon.

Teriakan itu berasal dari ambang pintu, dari jauh mereka bertiga melihat lelaki berambut hitam dengan wajah muram layaknya habis dianiaya.

Mata nayoung dan namjoon terbelalak tatkala mengenali siapa orang itu...

"HOSEOOKKKKK!!?!??!" pekik keduanya berbaringan.

......

Continued xxxxxx

P.REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang