Hyojin x Taehyung x Hoseok

3 0 0
                                    

Hyojin dan dua orang cowok bermental cewek itu menyusuri lantai pertama, sangat minim kemungkinan benda itu berada disini.

"Seok, gue jadi berasa aktor di film film horror deh." ujar taehyung sambil memasukkan jarinya dilengan hoseok.

"Iya, terus nanti elo dikejar gitu karena ada arwah orang yang mau balas dendam sama lo gitu terus lo ko it deh dibunuh" celetuk hoseok, bukannya senang taehyung malah melirik hoseok dengan kesal.

"Kalian berdua bisa diem nggak sih?" geram hyojin, pasalnya baru saja berpencar kelakuan keduanya sudah seperti ini.

"Diruangan ini cuma ada kamar om kim, toilet dua, dapur, home theater, sama ruang main" jelas hoseok.

"Kita harus cari gimana? perasaan semua ruangan itu nggak masuk akal buat naro itu benda" ujar taehyung.

"Yodah, kita disini jaga jaga aja. Siapa tau si yeok yeok itu juga ada disini" ucap hyojin.

"Iya, bener gue disini"

Sontak hyojin, taehyung, dan hoseok berbalik melihat sumber suara itu.

Mereka bertiga membulatkan matanya, kaget tentu saja.

"Gue kesini pengen jemput nayoung, tenang aja lo nggak penting lagi" ujar sosok itu.

"Yeok, gue mohon udahin ini. Balas dendam nggak akan ada gunanya" pesan hyojin.

"Lo fikir gue bakal maafin keluarga yang udah bunuh papa gue? munafik lo semua" geramnya menunjuk ketiga orang didepannya.

"JADI ELO?" bentak taehyung dengan emosi, tangannya terkepal sambil melangkah maju.

"Lo adik minguk itu? gimana keadaan kakak lo? baik baik aja?" sambil diakhiri dengan kekehan, saking emosinya taehyung terus melangkah maju hendak meninju orang itu namun tiba tiba saja saat sudah dekat yeok mengiris lengan taehyung.

"Taehyung-ah" teriak hoseok khawatir, ia dan hyojin buru buru menghampiri taehyung.

Cowok itu mengerang perih, salahnya harus termakan emosi lebih dulu.

"Yeok, gimana kalo pembunuh papa lo itu om lo sendiri?" ucap hoseok tiba tiba menatap intens ke arah yeok.

"Jangan coba untuk mempermainkan gue, lo fikir apa alasan om lee buat ngelakuin hal itu hah?" geram yeok, mereka dapat mendengar desahan nafas tak karuan berasal darinya.

"Karena om lo, benci sama bokap lo. Lo nggak sadar? mulai dari hari ayah lo meninggal sampe penyelidikan kasus kematian ayah lo om lee nggak ada?" ujar hoseok mencoba melunturkan kepercayaan yeok terhadap om lee.

"Om lee.. dia.. terpukul. Dia bersedih" jawab yeok tak karuan, matanya menatap nyalang.

"Terpukul? atau bersalah?" celetuk hyojin.

Yeok nampak frustasi, ia melangkah mundur.

"Udah saatnya lo udahin dendamin yeok, ini nggak akan bawa papa lo kembali" pesan hoseok dengan nada sabar.

Yeok merasa sesuatu dihatinya ikut sakit, ia tak akan begini jika saja omnya tidak mengajarinya balas dendam.

"Kal-"

DORRR

"ARRRGHHHH"

Semua mendadak diam

Hoseok mencoba mencerna asal suara itu.

"Jimin?...." lirih taehyung sambil menatap hoseok dan hyojin bergantian.

Seketika pandangan mereka beralih ke atas, alangkah terkejutnya nereja melihat nayoung tergantung dengan bertopang satu tangan disana.

"Hyojin lo keatas, temuin namjoon dan yang lain" perintah hoseok, dengan segera hyojin mengangguk kemudian berlari ke atas dengan buru buru.

Tatapan hoseok kembali ke arah yeok.

"Yeok-ah, kita semua punya bukti tentang pembunuh ayah lo" ucap hoseok.

Lantas yeok menatap mereka serius.

"Di usb itu berisi tentang identitas pembunuh ayah lo" sambung taehyung dengan nafas tersengal sengal.

Sorot matanya berubah menjadi bingung.

"Kenapa kalian nggak ngasih itu tempo dulu?" tanyanya.

"Lo fikir om lo bakal biarin kita? tuan kim sengaja nyimpen benda itu karena tau kalo suatu saat nanti lo sendiri yang bakal ngambil benda itu sendiri" tutur hoseok dengan sungguh sungguh.

"Kalo lo masih ada hati nurani, harusnya lo mastiin dulu pembunuh ayah lo baru lo bunuh kita" sambungnya.

Yeok dilanda kebingungan, apa yang harus ia lakukan?

Ia sudah merencanakan hal ini selama dua tahun, balas dendam.

Lee membesarkannya dengan makanan berupa hasutan dan perkataan mengenai balas dendam yang seharusnya tak ia dengarkan sejak dulu.

"Ayah... apa yang harus yeok lakuin?" batinnya sendiri.

Hoseok dan taehyung saling bertatapan, menandakan kecemasan terhadap keadaan nayoung dan jimin.

Semoga rencana mereka menyadarkan yeok berhasil.

Semoga.

...

To be continued

P.REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang