Jungkook x Namjoon x Yoongi

7 0 0
                                    

Karena rumah tuan kim terdiri atas tiga lantai, jadi mereka berpencar membentuk tiga tim.

Yang pertama jungkook, namjoon dan suga. Mereka mulai mencari dilantai dua.

"Kita kemana dulu?" tanya namjoon, yoongi dan jungkook menatapnya balik.

"Kita mulai dari ruang kerja om kim di samping kamar tamu" ucap jungkook, kedua temannyapun mengangguk.

Mereka berjalan tanpa mengeluarkan suara, pola jalan mereka layaknya kereta.

Namjoon didepan, jungkook ditengah, dan yoongi dibelakang.

Saat sedang serius seriusnya menatap kiri kanan, mata yoongi terpaku pada sebuah ukiran kayu antik dinakas besar.

Tanpa sadar ia berjalan meninggalkan kedua temannya, jungkook dan namjoon bahkan tidak mengira hal itu sama sekali.

Ketertarikan yoongi terhadap barang antik menurun dari ayahnya, toh pewaris harus punya sifat elegan bukan?

Namun ia segera sadar, berpencar adalah ide terburuk disaat seperti ini.

Saat yoongi memutuskan untuk berbalik ia amat terkejut mendapati seseorang didepannya dengan masker hitam  menyeringai didepannya.

Saking kagetnya yoongi tak sempat berbuat apa apa, tangan orang itu membekapnya duluan.

"Hmmmppppp...nghhhhh" erangnya sembari menggeliat, sayangnya tubuhnya terhempas kasar kedinding.

Yoongi merasa tulang belakangnya remuk, dinding sekeras itu dihantam tubuh mungilnya tentu saja menyakitkan.

Disisi lain kedua cowok yang belum sadar kehilangan yoongi itu telah tiba didepan pintu kantor ayah namjoon, jungkook mulai membuka suara.

"Kuncinya nggak ada, yoongi lo sama namjoon dobrak sekarang" perintah jungkook sambil masih menatap pintu, namjoon juga sama.

"Yoongi?" ulang jungkook kemudian berbalik, ia langsung terkejut mengetahui yoongi tak berada ditempat.

"Namjoon-ah, yoongii..." lirih jungkook, namjoon ikut berbalik dan bereaksi yang sama dengan jungkook.

Cowok itu segera mendobrak pintu dengan kasar, melihat itu jungkook ikut membantu meski fikirannya ke arah yoongi.

"Lo-harus-nyari-itu-sendiri!" ucap namjoon masih mendobrak pintu.

Jungkook hanya mengangguk.

BRAKK

Akhirnya pintu kantor ayahnya terbuka, namjoon menyuruh namjoon masuk dan menyuruh cowok itu untuk menempatkan apa saja didepan pintu agar tak ada yang masuk selagi ia mencari benda tersebut.

Dengan gesit namjoon berlari mencari yoongi, ia hendak berteriak namun kakinya tersandung sesuatu hingga kepalanya menabrak pegangan pembatas lantai dua dan satu.

"Aww" erangnya pelan, tangannya terulur meraba jidatnya.

Merah.

Cairan kental itu rupanya darah, namjoon menggeleng gelengkan kepalanya agar ia tetap sadar.

Tujuan utamanya adalah mencari yoongi, cowok itu kembali menatap tempatnya tersandung itu dan tidak menemukan apa apa disana.

"Aneh" batinnya, namun hal itu segera ia singkirkan mengingat kawannya yoongi.

Ia kembali berjalan menyusuri koridor, ruangan, dan lain lain. Tibalah namjoon di koridor paling ujung, dan juga paling sepi.

Namjoon menyinari bagian pojok koridor dan tidak menemukan apa apa, tak sadar dibelakangnya telah berdiri seseorang.

"Annyeong, hyung"

Suara itu.

Lantas namjoon berbalik dan langsung membeku ditempatnya, matanya berusaha mengenali sosok didepannya.

"Yeok?" gumam namjoon tak percaya.

Orang itu tersenyum, senyumnya tiba tiba berubah menjadi menakutkan setelah sebilah pisau keluar dari tangan kanannya.

Namjoon dengan pelan melangkah mundur, hanya beberapa langkah badannya terpojok di dinding yang berarti adalah ujung koridor.

Yeok, orang itu makin mendekat.

Namjoon ingin melawan tentu saja namun kepalanya terasa berat dan pusing, saat ini ia mencoba melihat dengan jelas meski dalam gelap meski begitu tetap saja samar samar.

"Namjooonnnn-ahh" teriak seseorang dari belakang yeok, meski tak melihat ia tahu itu suara yoongi.

Yeok dengan emosi berbalik menatap yoongi, kesempatan itu digunakan namjoon untuk menyerang yeok.

Namjoon menendang tubuh yeok kedepan, entah kemana pisau yang berada ditangan yeok tadi.

Yoongi menhampirinya dengan tergopoh gopoh, bahunya mengeluarkan darah.

Jelas saja ia habis diiris pisau yeok, tangannya yang satu berusaha menutup lukanya meski darah terus mengucur darisana.

"Ayo pergi" ajak namjoon, ia hendak melangkahi yeok namun tiba tiba..

SREETTT

Pergelangan kakinya di sabet pisau oleh yeok, langsung saja namjoon berteriak kesakitan.

Dengan sisa tenaganya ia menendang yeok hingga kembali terkapar, yoongi melupakan lukanya dan berjalan membantu namjoon.

"Arghhh" erang cowok itu sambil menahan pergelangan kakinya, tangannya merah dibanjiri darah.

Yoongi yang mengenakan blazer itu segera membukanya dan mengikat benda itu dipergelangan kaki namjoon tanpa memedulikan lukanya.

Ikatan yang agak kencang itu membuat namjoon sedikit merasa perih dan keram yang bersamaan, namun rasa sakitnya menghilang ketika melihat luka yoongi.

Cowok berkulit pucat itu terduduk lesu, bahunya semakin mengeluarkan darah.

"Yoongi, lo harus kuat. Kita harus keruangan ayah gue sekarang" ujarnya menyemangati yoongi, cowok itu mengangguk pelan.

Keduanya dengan tergopoh gopoh  berjalan kembali keruangan tadi.

"Jungkook-ah, buka pintunya" sahut namjoon dari luar.

Mendengar suara kawannya, jungkook meninggalkan tugasnya sebentar untuk mencari benda itu.

Ia mendorong meja yang bersandar dipintu, seperti kata namjoon ia harus melindungi ruangan ini.

DEEERRRRTTT

"Namjoon, yoongi mana?" tanyanya dengan nafas tersengal sengal, namjoon berusaha nenarik nafas kemudian menarik yoongi.

"YOONGI-AH?" pekik jungkook kaget.

"Gimana bisa?" tanya jungkook sambil mengobati bahu yoongi, untungnya ada kotak P3k diujung ruangan ini.

Namjoon yang mengobati lukanya sendiri berusaha mencerna yang baru saja terjadi.

"Kita harus lindungin na sama hyojin, mereka dalam bahaya" ujar yoongi dengan ngos ngosan.

"Kita harus dapetin usb itu dulu" tukas namjoon menatap yoongi.

"Sayangnya benda itu nggak ada disini, cuma ada artikel dan surat otopsi doang" jawab jungkook.

Namjoon menghela nafas lemas, apa lagi yang harus ia perbuat sekarang.

"Telfon mereka sekarang" perintah namjoon.

"Lo nggak tau? jaringan kita disadap"  lapor jungkook.

"Kita harus bertahan disini untuk sementara" ujar yoongi.

"Tapi adek gue.." sambil menatap keluar dengan lirih.

"Dia bakal baik baik aja, percaya sama kita" semangat jungkook dan yoongi, meski mereka tahu na young dan hyojin  butuh perlindungan.

....

To be continued...

P.REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang