Telfon dan Yeok.

11 0 0
                                    

Setelah pertengkaran sederhana tadi, na young dan hyojin mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan menonton film marathon, sedangkan yang cowok memutuskan untuk bermain ps dikamar namjoon.

KRIIINNGGG KRIIINGGG

Bunyi telfon rumah dikamar namjoon berdering, namun cowok itu nampaknya tengah asik bermain ps bersama jin.

Jungkook akhirnya berdiri, fikirnya siapa tahu ini telfon penting.

"Haloo?" sapanya.

Hening..

Tak ada suara.

Merasa diabaikan, jungkook menutup telfon itu kembali dan berjalan menuju sofa tempatnya duduk tadi.

KRIIINGGG KRIINGGG

Telfon itu berdering lagi, jungkook dengan terpaksa kembali mengangkatnya.

"Halo?"

Hening.

Lagi lagi tak ada suara yang ia dengar dari seberang sana.

Merasa dipermainkan jungkook menutup telfon tersebut dengan membantingnya cukup kuat, cowok itu kesal.

Bokongnya baru saja menyentuh sofa dan..

KRIING KRIING

Kali ini bukan hanya dia, namjoon dan yang lain ikut diam dan memerhatikan telfon rumah yang sedang berdering itu.

Suasana sepi, hanya terdengar deringan telfon.

Jungkook bosan harus menghadapi penelfon itu, apa ia tidak punya mulut untuk berbicara?

Akhirnya yoongi berdiri dan memutuskan mengangkat telfon dari orang tersebut.

"Halo?"

"AAAAAAAAAAA" teriakan nyalang itu berasal dari kamar disebelah mereka, kamar na young.

Mereka semua saling bersitatap kemudian berhamburan ke kamar na young, namun gadis itu dan hyojin sudah berada hampir didepan kamar namjoon.

"Kak.. ap.apa.. kakak ngedenger juga?" ucapan na young yang terbata bata menyiratkan ketakutan yang begitu dalam.

Raut wajahnya dan ahn hyojin menunjukkan ketakutan terhadap sesuatu, ketujuh cowok itu bingung sekaligus panik.

Namjoon menggenggam tangan adiknya berusaha untuk menanyakan perihal yang terjadi, tangan na young begitu gemetar dan dingin.

'Dia ketakutan' batin jimin cemas.

"Suara itu kak, suara ditelfon." ujar ahn hyojin, sesaat mata yoongi melotot.

Apakah...

"Lo pada ditelfon juga? tanya yoongi, hyojin dan na young mengangguk bersamaan.

"Emangnya itu siapa sih?" tanya hoseok gusar.

Disisi lain jimin dan taehyung yang berdiri dibelakang mereka sesekali menatap keluar jendela besar yang berada disamping tangga menuju lantai bawah.

Mereka merasa seseorang mengawasi mereka, tetapi keduanya dengan cepat kembali menatap kedepan karena tak ada siapapun disana.

"Kalian takut sama suara teriakan doang?" celetuk taehyung, semua menatap horor padanya.

"Na young trauma sama teriakan" jelas jimin sambil memandang taehyung intens, semua awalnya terpaku kemudian na young mulai membuka suara.

"Kak" panggilnya sambil menatap ketujuh cowok itu.

"Gue liat yeok" ungkapnya, semua terbelalak bukan main.

Mata namjoon menyiratkan kebencian, marah dan lain lain.

"Nggak mungkin na, dia udah.." ujar hoseok mencoba menenangkan, namun sepertinya na young begitu yakin dengan ucapannya.

Jin menatap hyojin, gadis itu mengangguk mengiyakan perkataan na young.

Taehyung satu satunya orang yang bingung dengan situasi, siapa itu yeok?

Tanpa sadar tangan jimin terkepal, ketika na young menyebut nama bajingan itu tiba tiba saja jantungnya berdetak lebih kencang.

"Jimin.." lirih jungkook, ia sadar  bahwa kawannya itu tengah menahan emosi.

"Kita semua kumpul di  dibawah, sekarang" perintah namjoon, tangannya menggaet jemari adiknya.

Yang lain ikut turun, namun taehyung masih bingung dengan sosok bernama yeok itu.

"Namanya kek raja joseon" gumam cowok itu dalam hati.

Suasana ruang tamu hening, tak ada yang ingin membuka pembicaraan.

Karena penasaran, taehyung memberanikan diri untuk membuka suara.

"Maaf, gue emang baru gabung sama kalian beberapa bulan yang lalu. Tapi apa gue boleh tau, yeok itu siapa?" tanyanya sesopan mungkin, mereka semua diam.

Taehyung memaklumi itu, mungkin yeok sejenis hantu hingga mereka semua terpaku saat mendengar namanya.

Yoong berdehem kecil, ia ingin menjelaskan hal itu pada taehyung karena kini taehyung itu sahabatnya dan namjoon.

"Yeok, dulu.. dia itu adik kelas kita" Ucapnya membuka cerita lama, namjoon hendak melarang namun genggaman na young melemahkannya.

"Sahabat young sama  hyojin, dia baik.. sangat baik. Keadaannya seperti sekarang, kita semua bersahabat dan udah kenal lama dari kecil. Suatu hari perusahaan papanya dinyatakan bangkrut karena ketahuan udah nyabotasi produk perusahaan papa jimin, dan pihak picik diluar sana memanfaatkan ini sebagai kesempatan. Mereka ngebunuh pak il jae ayahnya yeok dengan alih alih menuduh papa namjoon pelakunya, kita fikir itu akan mengubah cara pandang yeok terhadap na young dan kita. Ternyata enggak, tapi..." yoongi berusaha mengumpulkan tenaganya untuk melanjutkan ceritanya, mengetahui kawannya itu tengah dalam masa sulit... jin berdiri melanjutkan cerita.

"Tapi kita lalai, kita semua ngira kalo yeok ngerti bahwa semua ini hanya dalih untuk memusnahkan grup keluarga kim. Nyatanya, selama bertahun tahu yeok nyimpan dendam sama kita terutama na young. Dia berfikiran kalo keluarga na young adalah penyebab kematian ayahnya, dan akhirnya dia harus ditelantarkan sama ibunya." jin menghela nafas, bagian ceritanya makin berat tatkala ia menatap na young yang sudah memeluk erat namjoon.

"Biar gue yang lanjutin" tukas jungkook.

"Jadi..."

....

To be continue....

P.REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang