8 - OSIS

423 26 22
                                    

Suara itupun menghentikan langkah mereka. Saat mereka berbalik ternyata itu adalah guru bahasa indonesia yang akan mengajar di kelas mereka sekarang.

"Mau KEMANA?" tanya guru itu sekali lagi dengan sedikit penekanan, sembari tersenyum manis dengan tatapan tajam.

"Eh ibuu.." ucap ketiganya terkejut sembari membalikan tubuh mereka menghadap ibu guru itu.

"Ini pelajaran ibu loh, ngapain diluar?! Bukannya diem, duduk manis di kelas malah keluyuran!"

"Tadi abis di suruh sama budew bu, ini juga kita mau kekelas," Arya mencoba ngeles sembari berjalan kearah kelasnya. Tadinya dia mau kabur dengan mengajak kedua nya, tapi apa boleh buat, bu Tena selaku guru bahasa Indonesia itu menarik mereka dan berjalan mendahului mereka bertiga.

"Yaudah ayo cepat." ajaknya menarik sebelah  tangan ketiganya.

"Iya siap bu." mereka pun mengangguk patuh.

Dan akhirnya mereka bertiga mengikuti bu Tena itu dari belakang, seperti anak itik yang mengikuti induknya.

**
Hari minggu pun tiba.

Hari dimana nadine dan yang lainnya akan melaksanakan penyeleksian anggota osis.

"Mah, ayah mana?" sembur nadine saat baru menuruni tangga dengan sedikit tergesa gesa, menuju ibu nya yang sedang duduk bersantai di ruang tengah sembari menonton tv.

"Kenapa emang?" tanya ibunya mengalihkan pandangannya dari tv

"Mau minta anter ke ayah"

"Mau kemana kamu pagi pagi gini? Tumben" tanya ibu nya menelisik, karna tidak terbiasa melihat nadine sudah bersiap di hari minggu pagi.

Memang biasanya nadine selalu bersantai di kamarnya atau di ruang tamu sembari menonton tv atau memainkan handphone nya, dan kadang kadang juga membaca novel novelnya yang belum sempat dia baca sampai tamat.

"Ada penyeleksian anggota osis di sekolah nadine, nadine kan ikutan osis juga.
Jam 7 udah harus kumpul di sekolah, gaboleh bawa motor" ucapnya terdengar seperti tergesa gesa

"Pantesan jam segini udah siap, biasanya tidur kamu kerjaannya" kemudian mamah nya mengalihkan kembali pandangannya ke layar televisi sembari memindahkan channel nya.

"Hehehe, oh iya ayah mana?" tanya nadine sekali lagi

"Ayah belum pulang dari malem, mungkin kerjaannya numpuk"

"Oh, yaudah nadine minta anter mamah aja ya?" bujuk nya

"Yaudah, mamah siap siap dulu" ucap ibunya kemudian berdiri dan hendak menuju ke kamar nya untuk bersiap siap.

Nadine pun terlihat sumringah "oke mah"

**
Setelah sampai digerbang, nadine berpamitan pada ibunya kemudian berjalan menuju kedalam sekolah.

Dijalan nadine bertemu dengan rozy dan teman cowonya yang mungkin juga sama sama mengikuti osis.

"Nad" panggil rozy saat melihat nadine menghampiri mereka

"Eh zy, lo naek apa ke sini?" tanya nya saat melihat rozy yang memasang wajah di tekuk sembari keringat yang bercucuran di pelipis dekat keningnya.

"Angkot, gila jarang banget gue pake angkot. Udah kebiasaan bawa motor sendiri" balasnya terdengar kesal.

"Yaudahlah biarin, sekali ini aja kan?" tanya nadine ragu

"Iyah gue harap" ucapnya sembari tertawa

"Cepet yu kedalem" ajak teman rozy

"Iyah" ucap mereka berdua

Nadine tidak menyadari kalau ka adit sedang duduk di parkiran bersama ka arya dan ka akmal, dan memperhatikan nadine sedari tadi sambil mengunyah permen karet seperti biasa.

You're My Bad SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang