"Hey." sapaan singkat ka adit pada nadine
"Eh, kak" nadine pun ikut menyapanya.
Lalu ka arya mengenali nadine, "eh, lo yang waktu kemaren kemaren di parkiran itukan? Yang berdiri terus?" ucap ka arya.
"Oh yang ngembaliin dompet adit juga kan?" ka akmal pun ikut mengenali nadine.
"Iya kak," ucap nadine
"Lo maen nyapa nyapa aja dit, emang kenal lo?" tanya akmal
"Kenal lah, kalo engga juga ngapain gue nyapa, SKSD banget gue kalo gitu,"
"yaudah yu ke kelas" lanjut ka adit
"Gue duluan ya," pamit ka Adit sembari meninggalkan nadine dan meysa.
"Eh, elo temennya nadine?" tanya ka arya pada meysa.
"Iya kak" balas nadine yang kaget karna tiba tiba di tanya.
"Oh, lumayan" ucapnya kalem, kemudian dia langsung berbalik dan mengejar temannya yang sudah duluan.
Emang tengil itu kakak kelas satu, bikin baper terus semua orang. Prinsipnya, dia bakal ngebaperin setiap adik kelas yang menarik dimatanya.
"Anjir nad, baper gue. Ganteng lagi" pekik meysa yang memang mudah baper tipe nya itu.
"Lu mah semuanya dibilang ganteng, wajar sih kalo baper,"
"Maksudnya dia bilang gue lumayan kan nad?"
"Yah bisa jadi" ucap nadine sembari melanjutkan jalan menuju kantin
"Eh nad tungguin." susul meysa.
**
Setelah selesai makan di kantin, mereka berdua pun kembali ke kelas.
"Eh mey, kayanya gue udah nemuin makanan favorit gue deh di kantin sekolah ini" ucap nadine
"Apaan emang?"
"Nasgor nya bi imas, yang tadi kita pesen"
"Baru juga nyobain nasgor, belum baso, belum yang lainnya, udah mentok aja." balas meysa
"Abisnya nasgornya enak banget, bumbunya juga pas, sesuai selera gue,"
"Gaakan nyoba makanan lain? Ntar aja bagian udah nemu makanan yang lebih enak, ganti selera deh," balas meysa
"Iya juga sih, mau nyoba lagi makanan yang lain deh,"
"Dasar lu labil." "eh nad, sebelum kekelas anter gue dulu ke kamar mandi, gakuat pengen pipis."
"Hmm, yaudah hayu cepet"
**
Bel pun berbunyi dan mereka berdua sudah berada di dalam kelas.
"Pelajaran apasih sekarang?" tanya rozi memajukan wajahnya untuk bertanya pada nadine dan meysa.
"Matematika zi, abis gitu indo, terus gatau lagi deh lupa." jawab nadine
"Ah, pelajaran yang paling gue gasuka, ininih. Males pas dengernya juga. Apalagi kalo gurunya killer, garing, ngomong sama papan tulis, udah deh kelar" Jawab rozi
Adalah suatu anugrah untuk semua murid kalau mereka mendapatkan guru matematika yang humoris, lantang, tegas, tidak selalu menerangkan tetapi juga selalu menghibur, dan memberikan penjelasan untuk cara menyelesaikannya.
Dan saat guru matematika itu masuk, mereka melihat wajah guru itu yang kelihatan sangat killer!
" anjir gue pasrah, plis jangan galak plis," mohon kemal
"Sikap" siap rozi, dia adalah ketua kelas di kelas nadine yang dipilih saat masih MOS.
"Beri salam"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Bad Senior
Fiksi Remaja[Hiatus sampai waktu yang belum ditentukan] Mohon maaf🙏🏻 Disaat menjadi murid baru, orang pertama yang nadine kenal bukannya senior 'good boy' yang bisa membimbing nya dengan baik, tapi malah seorang senior 'bad boy'. Lelaki yang baju seragamnya k...
