setelah lelah bercerita pada Nadine, Meysa pun pergi ke kantin dan membeli minuman, karena tenggorokannya sangat haus saat ini. Dan dia berharap untuk tidak bertemu orang yang tidak ingin dia temui, sekarang.
saat sudah dikantin, meysa langsung membeli minuman, dan langsung meminum saat itu juga, sambil menunggu kembaliannya. Setelah mendapatkan kembaliannya, meysa langsung buru buru berbalik berniat menuju kelasnya -karena takut bel berbunyi- namun ia malah menubruk seseorang dan membuat minumannya membasahi baju orang tersebut.
"ah maaf, maaf banget--" seru meysa panik sambil menengadah melihat siapa yang ia tubruk.
"o-oh, iya gapapa gapapa" jawab orang tersebut.
"aduh, ka Radhi, gimana dong? jadi basah bajunya?" meysa masih panik dan bingung, disertai suara bel masuk yang membuat ia semakin panik dibuatnya. 'bel sialan!' batinnya
Radhi pun terkekeh melihat kepanikan meysa. "santai, santai aja mey. Kaya kenapa aja. Gapapa toh untung minuman lo es lemon, warna nya lumayan bening, bisa gue urus ko, lo masuk aja sana," Radhi memaklumi
"gabisa ka, ini basah banget jadi-"
"udah masuk aja, nanti lo telat, apalagi sambil bawa minuman,"
Meysa pun merogoh saku seragam nya, dan sangaaatt kebetulan menemukan sapu tangan tipis di sakunya, mungkin ibunya yang memasukkan. "yaudah ka, ini aku kasih saputangan aja ya, semoga bisa bantu, maaf banget ya ka. Aku kekelas dulu, duluan ya ka, maaf sekali lagi.." seru Meysa sambil terburu buru, kemudian langsung berhambur menuju kelasnya.
Radhi hanya menggenggam saputangan itu dengan masih heran. 'ko bisa.. tiba tiba ada saputangan begitu, kaya film ajasih' batinnya, ia pun hanya tersenyum simpul dan membersihkan bajunya yang basah tadi.
---
keesokan harinya
dihari libur begini nadine memilih bersantai dirumah, dan menghabiskan waktu dengan membaca komik online di handphonenya.
di bawah, terdengar suara mobil terparkirkan, berarti ayahnya baru pulang dari dinas luar kota. Ia pun tak begitu menghiraukannya. Namun baru beberapa saat ia membaca lagi, terdengar suara perdebatan samar-samar dari bawah. Orang tua nya sepertinya berdebat lagi.
"hhh, baru juga si ayah pulang." keluhnya.
Akhir-akhir ini memang dia sudah terbiasa dengan perdebatan kecil maupun sedikit besar kedua orang tuanya. Entah sejak kapan, tapi jika diingat-ingat mereka jadi lebih sering berdebat.
Nadine pun memilih menelfon meysa untuk bertemu dan bermain dirumah meysa. meysa sempat terkejut karena tumben dan baru pertama kalinya nadine kerumahnya.
"kenapa mendadak lo mau kerumah gue?" herannya disebrang telfon sana
"ya mau main aja gaboleh emang ? :("
"ga ga, oke sinii! mau gue jemput?"
gausah, gue pake angkot aja, sendloc rumah lo ya, gue otw sekarang"
"eh? okedeh. hati hati ya."
Nadine pun buru-buru membereskan barang yang mau dibawanya kerumah meysa. Tak luput dari laptop kesayangannya, untuk menonton film bersama. Kemudian dia pun menuruni tangga dan bertemu ibunya.
"buru-buru banget mau kemana nad?" tanya ibunya sambil menenteng segelas air teh ditangannya.
"nadine mau main kerumah meysa ya? pamit dulu," pamitnya namun lengannya ditahan ibunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Bad Senior
Fiksi Remaja[Hiatus sampai waktu yang belum ditentukan] Mohon maaf🙏🏻 Disaat menjadi murid baru, orang pertama yang nadine kenal bukannya senior 'good boy' yang bisa membimbing nya dengan baik, tapi malah seorang senior 'bad boy'. Lelaki yang baju seragamnya k...