Inside

8.5K 255 9
                                    

Oleh: prince_elina
Ide cerita: Gabungan 1&2

Airi Cahya merupakan gadis yang ceria, periang, dan dapat membuat orang-orang disekitarnya tersenyum. Namun setiap ia mendapat masalah pasti ada seseorang yang menolongnya.

Sejak kecil sampai dewasa, ia selalu di tolong olehnya. Dia adalah seorang laki-laki tampan, baik, perhatian kepadanya. Dia bernama Leo. Laki-laki yang selalu ada disampingnya, menamaninya disaat ibunya meninggal dunia, Leo yang menghibur Airi disaat sendirian. Airi selalu berkata pada ayahnya kalau dirinya tidak kesepian lagi waktu ayahnya pergi bekerja karena sudah ada Leo disisinya.
Namun ayahnya menganggap bahwa putrinya tidak waras karena ia selalu bicara sendirian di kamarnya.

Airi sudah berusia 17 tahun.

"Happy Birthday Airi." ucap Leo lembut sambil mencium keningnya.

"Ya sama-sama, Leo." ucap Airi pelan.

Karena ia takut kepada ayahnya dan tidak mau ia dikirim ke rumah sakit jiwa lagi seperti masa kecilnya.

Alex masuk ke kamar putrinya sambil membawa kue ulangtahun di tangannya.

"Happy Birthday My Little Girl." ucap Alex.

"Makasih Ayah." ucap Airi.

"Hmmm, kamu mau dibuatkan pesta seperti apa?" tanya Alex.

"Tidak usah, Yah." ucap Airi.
Airi mencoba menjelaskan kepada ayahnya bahwa ia tidak mau dibuatkan pesta karena menurutnya tidak penting membuat pesta segala hanya membuang waktu dan uang saja. Baginya sudah cukup Ayahnya dan Leo ada disisinya.

Paginya.
"Ayah, Airi berangkat sekolah dulu." ucap Airi sambil menyalami tangan ayahnya.

"Ayah yang akan antar kamu ke sekolah." ucap Alex.

"Kamu tunggu di sini, Ayah ambil mobil dulu bentar." Airi hanya mengangguk.

Sesaat kemudian.
"Ayo cepat masuk." perintah Alex.

Airipun masuk ke dalam mobil dan selama perjalanan tidak ada percakapan dan hening, akhirnya sampai kesekolahnya. Sekolah Citra Buana sekolah elit dan terkenal di Jakarta.

Airi menjadi bahan Bullyan untuk The Girls yang terdiri dari Sonya, Alinda, dan Mega. Dan ketika ia mendapat masalah selalu ada seseorang yang menolongnya, tetapi mereka bertiga tidak melihat ada orang yang menolongnya.

●●●

Sementara tubuh Airi demam tinggi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Airi sudah tertidur seharian penuh. Sementara, tubuhnya masih mengeluarkan banyak keringat sampai pakaiannya basah. Perawat sudah mengganti pakaiannya setiap satu jam sekali walaupun berada diruangan VVIP tetap saja tidak ada bedanya.

●●●

Airi yang merasa semuanya baik-baik saja di sekolah karena Leo selalu menjaga dan melindunginya. Jadi Airi tidak begitu takut dengan The Girls geng terpopuler di sekolahnya.

Sering kali Airi dikunci di kamar mandi dan menyiram dirinya dengan air kotor sebagai bahan Bullyan oleh The Girls. Leo sudah tidak tahan perlakuan mereka terhadap Airi sudah kelewat batas sampai dirinya pingsan. Leo mulai mengerjai balik mereka dengan membuat The Girls sampai tidak ada lagi. Leo tidak terima kalau Airi menjadi sasaran mereka. Airi yang begitu polos harus menerima ini semua. Sudah sering Airi melarang Leo membalas mereka.

●●●

Tubuh Airi semakin kritis dan melemah karena demam yang dialaminya membuat dirinya tertidur hampir dua hari. Kalau dirinya bisa melewati masa kritis dan terbangun maka ia akan selamat jika tidak maka ia akan meninggal dunia. Tinggal sekitar 4 jam lagi akan dua hari.

●●●

Airi yang saat ini terjebak di dunia mimpi, tiba-tiba mendengar suara ibunya yang tengah menangis melihat keadaannya. Airipun terbangun dan melihat ibunya tengah menangis dihadapannya sambil menyebutkan namanya.

"Mama." gumam Airi lirih.

"Iya nak, mama ada di sini." ucap Diantra.

"Aku ada di mana, Ma?" tanya Airi bingung.

"Sayang, kamu sekarang ada di rumah sakit karena demam yang kamu alami membuat dirimu tertidur, dan mama dan papa hampir saja kehilangan dirimu." ucap Diandra panjang lebar.

"Mama bersyukur kamu dapat melewati masa kritis." ucap Diandra pelan.

Penyakit MentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang