Stalker

629 41 5
                                    

Oleh: Chimaerax_
Ide Cerita: 3

Aku hanya seorang gadis yang biasa-biasa saja bahkan hari-hariku lebih dari kata biasa atau lebih tepatnya membosankan. Aku tidak populer jadi tidak banyak orang yang tahu namaku. Hidupku selalu damai sampai suatu hari aku mendapatkan sebuah surat di laci mejaku. Aku bolak-balik surat itu tidak ada nama atau alamat pengirim. Aku dibuat penasaran sekaligus takut dengan surat itu.

Selama di kelas aku tidak fokus akan penjelasan dari guru yang ada didepan. Pikiranku sekarang tidak bisa kosentrasi, selalu melayang memikirkan isi surat yang aku dapatkan tadi.

"Fara aku boleh bertanya tidak?" Aku menyenggol lengan bahu fara sahabat baikku. Kami berteman sejak masuk sekolah dasar. "Mau tanya apa Zee?" Fara yang sibuk dengan tulisannya tadi sekarang sudah berhenti dia sekarang sedang menatap mukaku.

"Hmm gimana ya bilangnya aku bingung,"

Fara menepuk pundakku pelan "Santai aja kali Zee, tarik napas dalam-dalam lalu keluarkan!" Perintah Fara. Aku mengikuti apa yang dia katakan sebanyak tiga kali aku melakukannya berulang-ulang.

"Sekarang gimana?"

Aku menganggukan kepalaku sekarang aku siap mengatakannya walaupun aku masih sedikit gugup. "Jangan bilang kesiapa-siapa ya, please!" Ucapku memohon kepadanya. Fara hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kepala. "Seperti ini loh Fara aku dapat sebuah surat didalam laci meja aku dan disana tidak ada nama atau alamat pengirim," ucapku sambil membayangkan bentuk surat itu.

"Lalu? Apa kamu sudah membuka suratnya Zee?"

"Belum, aku takut akan isi suratnya tapi juga penasaran,"

Aku lihat sepertinya Fara mencoba mencerna apa yang aku maksud. Dia terlihat sedang berpikir aku tahu dia bisa membantuku karena dia sangat cerdas. "Kalau menurut aku sebaiknya kamu buka aja suratnya mungkin ada sesuatu yang sangat penting disana," aku termenung sepertinya apa yang diucapkan oleh Fara ada benarnya juga sebaiknya aku membukanya.

"Kamu benar Fara. Terima kasih akan akan buka dirumah," ucapku antusias. "Sama-sama," jawabnya singkat lalu melanjutkan kembali perkerjaan ya yang sempat tertunda tadi. Aku sudah memutuskannya akan aku buka dirumah.

***

Dengan cepat aku berjalan menelusuri jalan setapak untuk cepat menuju kerumah. Aku sudah tidak sabar lagi apa isi dari surat itu. Didepanku sudah berdiri sebuah rumah yang tidak terlalu besar maupun kecil. Bergegas aku menaiki tangga menuju kelantai atas tepatnya dimana kamarku berada.

Tanganku sibuk mencari surat itu didalam tas. Tak butuh waktu lama aku menemukannya. Dengan perlahan aku membuka suratnya didalamnya ada kertas putih dengan sebuah tulisan.

AKU CINTA PADAMU

Hanya itu namun mampu membuatku salah tingkah. Pipiku merona merah seperti kepiting rebus. Siapa yang mengirimkan surat ini? Apa kak gilang yang selalu membantuku? Atau Alex si ketua kelas yang selalu membelaku? Atau jangan-jangan Tony pria yang paling tampan dikelas? Oke-oke aku tahu pasti bukan dari mereka.

Ke esokan harinya aku menemukan surat kembali tapi kali ini aku menemukannya di loker milikku. Dengan cepat aku membukanya tanpa menunggu lama lagi.

KAMU SELALU CANTIK

Dan sekarang setiap hari aku menemukan surat di dalam loker maupun laci meja milikku mulai dari.

AKU SANGAT MENGINGINKANMU

KAU SELALU MENARIK PERHATIANKU

AKU SUDAH TIDAK SABAR LAGI

KAU MEMBUATKU GILA

semakin lama surat itu membuatku takut. Ada yang aneh hari ini aku tidak menemukan surat dilaci tapi didalam lokerku ada sebuah paket. Dengan ragu aku membukanya aku menemukan banyak sekali foto diriku didalamnya. Mulai dari aku berangkat ke sekolah, membersihkan halaman rumah, dan bahkan ada diriku yang sedang tertidur pulas. Disana ada sebuah kertas dengan tulisan.

KAU AKAN MENJADI MILIKKU

Aku sekarang benar-benar ketakutan akan surat-surat dan paket itu. Sejak saat itu aku menjadi takut untuk keluar rumah.

Penyakit MentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang