The Full Moonlight

822 39 6
                                    

Oleh: PuanTarigan
Ide cerita: 2

Namaku Jean Carmelo Mark. Biasanya teman-temanku memanggilku Jeje.

Malam ini adalah malam yang sangat indah. Malam dimana liburan akhir sekolah dimulai. Aku dan temanku Abram Dareen sedang bermain petak umpet di sekolahku yg begitu sepi dan gelap.

Sekarang giliranku untuk mencarinya. Sudah beberapa menit aku mencarinya tapi aku belum juga menemukannya. Ku langkahkan kaki 'ku di koridor sekolah yg sangat sepi yg hanya di cahayai oleh lampu yg mulai redup. Cahaya remang-remang itu menemaniku malam ini.

Aku bukanlah seorang penakut. Aku lebih berani diantara seluruh anak yg ada disekolahku. Aku berfikir akan mencari temanku Abram Dareen yg kerap dipanggil Abam di halaman belakang sekolah. Sekolah 'ku ini sangat besar dan luas. Kami juga mempunyai sebuah kolam berenang di halaman belakang sekolah untuk ekstrakurikuler berenang.

Awalnya aku merasa seperti ada orang yg berenang saat aku tiba disana. Tapi mana mungkin 'kan seseorang berenang di tengah malam seperti ini?

Ku hidupkan lampu senter yg ada digenggamanku. Saat aku hendak melangkah pergi aku melihat sosok gadis seusia 'ku sedang berenang disana. Ternyata fellingku tidak salah. Aku mendekati kolam dan berjongkok ditepinya.

"sedang apa disini? " tanya 'ku

Gadis itu tersenyum ke arahku
"sedang berenang"

"apa dia gila?? Kenapa dia berenang ditengah malam seperti ini? "

"namaku Aretta Elysia Orlin. Aku tau dimana temanmu bersembunyi"

"lebih baik aku mengantar 'mu pulang. Tidak baik seorang gadis seperti 'mu keluar malam seperti ini"

Gadis itu kembali tersenyum kepada 'ku dan melangkah keluar dari dalam kolam itu. Diambilnya bajunya di kursi yg ada dipinggir kolam dan pergi masuk kedalam sekolah.

"merepotkan saja"

Setelah kepergian gadis itu aku kembali mencari temanku Abam yg masih bersembunyi entah dimana.
Dan entah apa yg membawa Abam kini ia berada tepat dibelakang 'ku.

"Jeje kenapa lama sekali?! "

"apa kau tau Abam? Aku sudah mencari 'mu dari tadi. Aku akui kau pandai dalam hal seperti ini"

"haha akhirnya kau mengakuinya juga. Ayo kita pulang kelihatannya malam semakin larut"

Aku sejenak berfikir dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak pulang bersama Abam.

"kau diluan aja aku masih ada pekerjaan"

"apa kau tidak takut? Disni sangatlah menyeramkan" kata Abam sambil memperhatikan sekelilingnya

"sejak kapan seorang Jean menjadi penakut? "

"baiklah kalau gitu aku diluan" Abam pergi dari hadapan Jean dan masuk kedalam gedung sekolah sampai tidak terlihat lagi.

Aku kembali melewati koridor sekolah dengan tujuan halaman belakang sekolah. Aku masih penasaran dengan gadis yg aku temui tadi. Benar saja dia masih ada disana sambil duduk dikursi yg disediakan sekolah dipinggir kolam.

"kenapa kau meninggalkan 'ku? " tanya gadis itu

"aku mencari teman 'ku Abam"

"dia sudah pulang"

"ya dia baru saja pulang. Tapi kenapa Etta tidak pulang? "

"aku menunggu 'mu"

"baiklah aku akan mengantar 'mu pulang"

Penyakit MentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang