Chapter 6 - Bahagia

102 25 2
                                    

"Kayla? Ini beneran lo? " teriak Zee sambil memegang kedua bahu sahabat lama plus sahabat masa kecilnya itu.

"Yeah, ini gue Zee" jawab Kayla tak kalah semangat.

"OMG, gue ngga nyangka. Kenapa lo ngga bilang ke gue kalo lo mau ke indo."

"Ini ide Papi(panggilan Kayla dari kecil untuk memanggil Papanya Zee, mereka sudah seperti keluarga sendiri) "

"Ish. Papa bener-bener ya"

"Kan biar surprise lah Zee" jawab Papa enteng. Kayla datang ke Indo bersama Papanya Zee.

"Kay, lo ngga kangen sama gue? " tanya Zee sambil merentangkan kedua tangannya. Kode peluk.

"Ya kangenlah, masa sama gadis satu ini ngga kangen. Lo ngangenin banget Zee" Kayla membalas rentangan itu. Dan disinilah terjadi adegan pelukan dan adegan temu kangen.

"Masa sih"

"Gue kangen bangetttt sama lo Kay. " Zee mengeratkan pelukannya. Saking kangennya Zee hampir saja menangis namun ia berhasil menahannya. Papa Zee yang melihat kejadian itu juga ikut merasakan atmosfer keharuan.

"Gue juga kangennnnnn bangettttt"

"Oiya Kay, muka lo udah kaya bule ya sekarang, kelamaan sih di luar negeri jadi wajah indo yang gue kagumi selama ini ketutup sama wajah blasteran lo. Itu sangat disayangkan"

Kayla Sheiza Nabil hanya terkekeh.

Yang bisa Zee rasakan hanyalah perubahan sikap Kayla yang lebih banyak diam dan sesekali tertawa dengan anggun. Kayla benar-benar sudah bermetamorfosa menjadi gadis yang dewasa.

------- ❤❤❤ -------

Saat ini Zee, Papa dan Mama sedang duduk di ruang keluarga. Masih melepas rasa rindu yang mungkin masih tertoreh di dalam pikiran maupun hati mereka. Hari ini Zee merasa bahagia karena bisa berkumpul bersama menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia. Mereka saling bersendau gurau, melepas tawa dan saling melempar canda.

Zee sangat bersyukur memiliki Papa dan Mama seperti orang tuanya. Meskipun Mama terlalu over protektif ,tapi Zee tau kalo ke over an itu sebagai tanda rasa sayang Mamanya. Sayang mereka dan cinta mereka tak tertandingi.Tak mampu kita balas. Mereka memiliki sayang dan cinta abadi kepada anaknya. Selamanya. Zee juga punya rasa sayang yang tak bisa Zee ungkapkan. Ia ingin hidup seperti ini, bahagia dikelilingi oleh orang -orang yang juga menyayangi Zee.

"Ma Pa, kita kan jarang banget tuh jalan-jalan, makan bareng, belanja bareng. Ayo dong sekali-kali kita jalan-jalan. " ajak Zee kepada kedua orang tuanya.

"Boleh tuh Zee, iya kan Ma? "

"Tapi Papa apa ngga capek? " tanya Mama. Zee hanya mendengarkan dengan seksama.

"Engga dong, kan rasa capeknya udah kebayar waktu Papa ketemu sama anak semata wayang Papa yang paling cantik dan Istri Papa yang paling Papa cintai " jawab Papa.

"Papa gombal" Mama Zee yang jadi agak malu gimana gitu.

Zee hanya tersenyum. Zee benar-benar bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan nikmat yang paling indah dan tak akan pernah dilupakan.

"Yaudah kita semua siap-siap yuk!" ajak Mama.

"Sekarang Ma jalan-jalannya" tanya Zee.

"Iya,tapi kita siap-siap dulu dong sayang." jawab mama dengan sangat tulus.

"Maksud Zee, hari ini? Langsung habis siap-siap?"

"Iya, emang kenapa Zee? " tanya Papa.

"Engga Pa"

"Yaudah, ayo buruan siap-siap" ajak mama Zee.

30 menit kemudian...

Tinnn...Tinnn...Tinnn...

Terdengar suara klakson mobil dari lantai bawah tepatnya dari garasi. Zee segera turun dan bergegas untuk menghampiri kedua orangtuanya. Tak lupa ia mengambil flat shoes nya. Kali ini Zee memilih memakai celana jins dan cardigan dengan kaos polos warna putih. Memakai flat shoes warna putih senada dengan kaos yang ia pakai. Dengan rambut dicepol dan tas selempang yang bertengger manis di bahunya. Semakin menambah pesona gadis yang berusia 17 tahun itu.

"Ayo buruan Zee" ucap Aryo, papanya Zee.

"Iya Pa, Zee udah siap. " Zee berlari tergopoh-gopoh untuk segera ke depan rumah. Sepertinya Mama dan Papa sudah menunggunya.

"Lho? Kita pake mobil ini Pa? Udah lama banget ngga dipake" Zee heran kenapa Papa memilih memakai mobil ini padahal masih banyak mobil yang lain yang lebih bagus dari ini.

"Iya Mama kali ini setuju sama Zee Pa. " tambah Mamanya.

"Udah ngga usah khawatir gitu, lagian mobil ini mesinnya masih bagus kok. Udah dipanasih juga. Jadi aman. " balas Papa panjang kali lebar.

------- ❤❤❤ -------

Kali ini Zee dan keluarganya memilih jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka seperti memborong semuanya. Tak lupa tawa mengiringi keluarga yang hidup tentram dan damai itu.

Mereka keluar dari pusat perbelanjaan itu dengan menenteng banyak sekali paper bag. Setelah itu mereka menunggu Papa yang mengambil mobil di basement. Tak selang beberapa lama, mereka sudah mulai meninggalkan area pelataran tempat Zee dan Mamanya menunggu.

"Gimana Zee, udah puas belum jalan-jalannya? " tanya Papa sambil memfokuskan pandangannya ke depan.

"Udah ah Pa, Zee udah puas banget. Makasih banyak ya Pa Ma, Zee sayang banget sama kalian. " Zee merangkul orang tuanya dari belakang secara bergantian karena Zee sedang duduk di kursi belakang. Sedangkan Papa duduk di kursi kemudi dan Mama duduk di samping Papa. Mama adalah tipe ibu idaman dan tipe istri yang setia kepada suaminya. Tentunya sayang anak.

"Mama sama Papa juga sayang banget sama Zee" timpal Mamanya.

"Zee harap, kita bisa kaya gini terus ya Ma Pa. Jalan bareng, makan bareng pokoknya bisa bareng-bareng. Zee merasa kalo Zee adalah seorang yang paling beruntung karena punya orang tua seperti Mama dan Papa. Semoga kebahagiaan ini abadi. "

"Semoga aja yang sayang, Papa harap juga begitu. "

Mama hanya tersenyum.

"Tapi Zee harus inget, kalo di dunia ini ngga ada yang abadi karena semua kehidupan ini yang memiliki adalah Tuhan. Tuhan yang mengatur semuanya sayang. " ucap Mamanya.

"Iya Ma, dan Zee minta sama Tuhan, supaya jangan pernah memberhentikan kebahagiaan yang Zee rasakan. "

"Amin" ucap Mama dan Papa bebarengan.


A/N : Woyo! Happy reading ya...

Jangan lupa vote and comment.
Klik bintang di bawah ini ya... Thanks




My DisillusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang