Deru napas pemuda berambut cokelat menyala terdengar tergesa. Berlari sekuat yang ia bisa, membelah ratusan mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang. Mendapat telepon dari Na Young, namun bukan. Itu bukan Na Young. Wanita yang berbicara itu mengatakan bahwa Na Young mengalami kecelakaan. Dan sedang dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih.
Mengendarai motor sport miliknya yang berwarna hijau, dirinya sudah tidak bisa mengendalikan lagi laju motornya. Sekencang kilat, membelai jalan raya yang cukup ramai siang ini. Napasnya masih memburu dengan pikiran kalang kabut memikirkan Im Na Young yang terus bergentayangan diantara kendaraan laju kemudinya jauh dibawahnya. Terkadang ada beberapa pengendara yang mau-mau meneriakinya, memaki.
Tiba di rumah sakit, akhirnya pemuda berwajah simetris itu berlari lagi. Membelah beberapa perawat yang berlalu lalang membawa beberapa alat medis. Berlari kencang menuju ruang ICU. Napasnya tersengal menatap wanita cantik yang berdiri menatap kosong pintu ICU, di kursi tunggu tergeletak tas Im Na Young yang sudah pasti ia kenali. Baru tadi pagi ia bertemu dengan Na Young, tentu ia hapal. Jalannya mulai melambat, menuju wanita yang masih bergeming di depan pintu.
"Im Na Young,"
"Dimana dia?"
***
Laju kemudinya tak kencang seperti biasanya. Sekedar melepas rindu menatap jalanan Seoul yang sudah lama tak ia jamah. Matanya sedikit menyipit, memperhatikan kendaraan yang terparkir asal dipinggir jalan, tepatnya di perempatan dekat dengan kantor milik temannya, Jeon Jung Kook.
Dirinya teramat penasaran, menjejakkan kakinya berbalut heels sepuluh centinya keluar mobil. Menutup pintu dan segera menghampiri kerumunan tepat dihadapan mobil yang terparkir asal tadi. Mulutnya terbuka lebar dengan mata yang mencelos mendapati seorang wanita tergeletak tak berdaya dengan darah yang bersimbah di sekujur tubuh. Bau anyir itu tampak lebih banyak merembes dari selakangan wanita tersebut.
Suara orang-orang yang berbisik serta menderu mengatakan 'kasihan' pada wanita itu terdengar jelas. Tangannya dengan sigap meraih ponsel yang ia sematkan didalam saku celana belakang. Menghubungi ambulance, agar wanita itu cepat mendapat pertolongan.
Setelah ambulance datang, ia terikut begitu saja. Menarik tas yang ia yakin adalah milik wanita malang tersebut. Bibirnya ia gigiti karena teramat gusar menunggu para awak medis yang masih berkutat didalam ruang ICU.
Gotcha!
Tangannya mengorak-arik tas milik wanita itu dan menemukan sesuatu yang sangat berharga didalam sana. Mendudukkan diri, merilekskan tubuh mengotak-atik benda elektronik milik wanita yang ia tolong. Setelah menemukannya, ia segera menekan tombol 'call'.
"Pemilik ponsel ini sedang di ruang ICU. Dia baru saja mengalami kecelakaan, datang ke rumah sakit Seoul segera. Terimakasih."
Setelah mengatakannya, dia langsung mematikannya. Tanpa menunggu jawaban serta tanya yang mungkin akan datang dari orang yang ia hubungi. Kim Tae. Setelah menghubungi nomor tersebut, ia kembali berdiri, menunggu para awak medis keluar memberi kejelasan perihal wanita tersebut.
Satu jam sudah, namun tak kunjung keluar. Bahkan tanda bahwa pintu akan terbuka saja tidak ada. Namun wanita cantik itu cukup terkaget mendengar deru napas berat menyeruak berada disekitarnya. Dan tak lama terdengar suara husky seorang pemuda.
"Im Na Young,"
"Dimana dia?"
Pemuda tampan dengan sedikit luka lebam di wajah tirusnya terlihat transparan. Membuat fokus wanita itu membuyar. Tampan. "Oh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Justice - Jeon Jung Kook [COMPLETE]
Fanfic[REVISI] Kecelakaan yang membuat dua orang saling mengikat janji suci dan menebus dosa akibat perbuatan mereka. Namun, cinta terkadang tumbuh begitu saja tanpa mengenal waktu, usia, dan kondisi. Akankah mereka dapat menyatukan cinta mereka? Ide ceri...