Sejak pagi, cuaca begitu buruk. Membuat semua orang yang sedang berada dalam perjalanan ingin cepat-cepat sampai ketujuan, begitupun wanita bernama lengkap Jessica Hazel. Sejak tadi pagi, ia sudah tidak berniat untuk ke Sekolah, tetapi apa daya, Ibu nya tak akan mungkin mengizinkannya.
Tak lama, ia sampai di perumahannya yang tidak terlalu mewah itu. Tetapi, tiba-tiba ponselnya bergetar, tanda ada pesan. Wanita yang lebih dikenal bernama Jess itupun segera membuka pesan tersebut.
"Jess, Ibu akan pulang sebentar lagi. Mungkin 1 jam lagi ibu akan sampai, dan jika kau sekarang ingin pulang, hati-hati ya. Oh ya, cuaca juga sangat buruk, jangan lupa pakai jaket mu, Ibu tidak ingin kau sakit."
Begitulah isi pesan yang ternyata dikirim oleh Ibu dari Jess. Ibu nya bekerja disalah satu kedai kopi. Ayahnya sudah meninggal dunia sejak 4 tahun yang lalu karena kecelakaan maut.
Setelah itu, Jess segera melanjutkan perjalanannya sampai ke depan rumahnya. Sesampainya didepan rumah, Jess mengambil kunci dan hendak membuka pintu rumahnya. Tetapi, ia merasa seperti ada sesuatu yang memperhatikannya. Ia pun segera menoleh kebelakang, dan tak ada siapapun disana.
Jess hendak membuka pintu rumahnya lagi, tetapi gemuruh dengan kencang terdengar lagi. Karna kaget, kunci yang ada ditangannya pun terlepas
"Sial," rutuk Jess, lalu mengambil kuncinya. Tetapi saat sedang mengambil kuncinya, ia melihat ada 2 kaki dibelakangnya. Ia pun terlonjak kaget dan segera mengembalikan posisinya dan menoleh. Ia mendapati seorang lelaki yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam dihadapannya. "Hei," sapa Lelaki yang tidak diketahuinya dengan suaranya yang berat.
"Siapa, Kau?!" balas Jess dengan nada heran. Padahal, ia sangat yakin kalau tadi tak ada seorang pun disana atau disekitar halaman rumahnya. "Aku Justin. Maaf bila aku mengagetkan mu. Aku hanya igin meminta pertolongan," ucap Lelaki itu lagi, yang ternyata bernama Justin.
"Pertolongan Ap....a?" balas Jess sambil menatap lelaki itu dari atas sampai bawah. "Aku sangat lelah, tempat tinggal ku pun jauh dari sini. Bensin motorku habis. Aku pun kehabisan uang, dan aku sangat lapar. Boleh kah aku beristirahat sebentar dirumah mu?" ucap Lelaki itu lagi sambil menunjuk sepeda motornya yang berada tak jauh dari rumah Jess. Detik berikutnya, Jess menatapnya curiga. "Ah, Maaf. Aku lupa kalau kita memang baru saling kenal. Tapi, tak apa kalau Kau memang tak mengizinkannya. Aku bisa meminta pertolongan penghuni yang lain." balas Lelaki itu.
"Hm, maksudku bukan begitu. Kau b-boleh beristirahat dirumah ku, kok. Tetapi, jangan lama, ya? Karna, sebentar lagi ibu ku akan pulang." balas Jess lalu kembali membuka pintu rumahnya. Ia pun segera masuk, disusul oleh Justin dibelakangnya.
*
Dari dapur, Jess memperhatikan Lelaki itu. Sebenarnya, ia takut jika lelaki itu mempunyai niatan lain. Seperti berita-berita dikoran, banyak Lelaki yang berpura-pura meminta pertolongan, tetapi akhirnya merampok, atau melakukan hal-hal yang sangat merugikan korban.
Coklat Hangat yang Jess buat pun kini sudah selesai. Ia berniat untuk memberikannya pada lelaki itu. Tetapi, saat ia sampai di ruang tamu. Lelaki itu tidak ada.
Deg!
Jantung Jess mulai berdetak tak beraturan. Ia takut kalau lelaki itu akan melakukan sesuatu. Ia segera mencari-cari lelaki itu dan sesekali memanggil namanya. Tapi, hasilnya nihil.
"Justin, dimana kau?!"
"Hei, jangan bermain-main!" seru Jess panik.
Jess segera keluar dari rumahnya, dan mendapati sepeda motor Lelaki itu sudah tidak ada. Sepertinya, lelaki itu sudah pergi.
Hei, bagaimana bisa? Bukankah tadi........ Ia berkata kalau bensinnya habis? Lalu, mengapa cepat sekali perginya? Aneh. ucap Jess dalam hati, takut.
"Jessica?" ucap seseorang membuyarkan lamunannya. "Ibu?" balas Jess kaget saat mendapati Ibunya yang sudah berada didepannya. "Sedang apa kau disini? Ada apa? Sepertinya kau sedang mencari sesuatu ya? Sampai Ibu datang saja kau tidak melihatnya." jelas Ibunya membuat Jess menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Bu, apa Ibu melihat seorang Lelaki mengenakan jaket kulit berwarna hitam disekitar sini?" tanya Jess membuat Ibunya menatapnya heran. "Tidak. Sangat sepi tadi. Memangnya ada apa?" balas Ibunya. "Tidak ada apa-apa, Bu. Ayo masuk," ucap Jess sambil menarik Ibunya masuk kerumah.
****
Dari rumah seberang, 2 orang anak bernama Camelon dan Leo memperhatikan Jess dengan wajah anehnya.
"Leo, tadi Jess berbicara pada siapa, ya? Aneh sekali." ucap Camelon. "Aku juga tidak tahu. Atau, jangan-jangan?!" balas Leo ngeri.
-----------------------
A/N:
HAI. maaf ya maaf banget, gue janjinya ngepost ini kalo bg udh selesai. tapi....... yah beginilah. duhhh ini gaseru ya? HEKHEK EMANG. maaf kalo gaseruuuu atau gaserem atau ya...terserah apalagi lanjutannya. tapi semoga suka dehh hehe<3 makasih buat yang udh baca! dan jangan lupa vommentsnya yaa. DAN SATU LAGI, INI COVER BARU BUATAN INDRY AKA CARALLINS. TENGKYUU INDIIII HEHEHEHE SUKA BGT<33
![](https://img.wattpad.com/cover/13196647-288-k991827.jpg)
YOU ARE READING
Not A Human ➸ justin bieber
FanfictionRemember, he's not a human. So, be careful. [CHECK THE TRAILER] http://www.youtube.com/watch?v=24deGLd3AEk&feature=youtu.be © 2014 by octobieber