Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Hari ini, Jess sedang bersama Justin. Ya, sekarang mereka sudah sering bersama-sama. Mengapa? Karna, Jess nyaman dengan Justin walaupun ia merasakan sedikit keanehan pada Justin.
"Jess,"
"Ya, Justin?"
"Jika kau mengetahui sesuatu, apa Kau akan terus bersama ku?"
"Sesuatu apa memangnya?"
"Hm, Kau akan tahu nanti..."
"Aku saja belum tahu sesuatu itu apa,"
"Tapi jika Kau mengetahuinya, apa Kau akan terus bersamaku dan tidak akan meninggalkanku?"
"Justin, dengarkan Aku. Jika sesuatu itu tidak mengusikku, untuk apa Aku meninggalkanmu?"
Menderngarnya, Justin mendengus. Sudah pasti Jess akan meninggalkannya jika Jess tahu sesuatu itu apa.
"Lupakan saja,"
Jess bangkit dari bangku taman, lalu menarik lengan Justin. "Bagaimana kalau kita membeli Ice Cream?" Justin hanya mengangguk lalu ikut bangkit.
*
"Justin, Kau mau rasa apa?" tanya Jess pada Justin. Pedagang Ice Cream hanya menatap Jess bingung, padahal ia melihat Jess hanya sendiri. Kemudian dia bertanya pada orang disebelahnya, padahal itu kosong. "Maaf, Nona. Kalau boleh bertanya, memangnya Kau sedang bersama siapa?" tanya pedagang Ice Cream tersebut.
"Oh, ini teman saya. Justin namanya," jawab Jess ramah. Pedagang Ice Cream itu hanya mengangguk walaupun tak mengerti. "Jadi, Kau mau rasa apa?" tanya pedagang Ice Cream tersebut. "Dua, dan rasanya sama-sama Coklat," jawab Jess kemudian membayar dengan beberapa lembar uang.
Pedagang Ice Cream tersebut memberikan 2 cup berisi Ice Cream rasa Coklat yang segera diterima Jess. "Thanks," kemudian Jess pergi.
"Ah, Aku mendapatkannya. Bukankan dia....."
***
"Jess, Kau harus meninggalkan Justin!"
"Untuk apa?"
Jess bingung. Ada seseorang didalam kamarnya, tapi ia tak bisa melihatnya. Ia berwarna putih terang.
"Kau harus meninggalkannya. Kalian berbeda,"
"Berbeda? Berbeda apa?"
"Kau akan mengetahuinya. Tapi, kusarankan Kau harus meninggalakannya,"
"Jika Aku tidak mau?"
"Percayalah padaku. Tinggalkan dia..."
"Tapi, Aku nyaman bersamanya. Lantas untuk apa Aku meninggalkannya? Lagi pula dia tidak ada salah denganku,"
Kemudian sseorang itu menghilang. Kamar Jess yang tadinya sangat terang karnanya, sekarang sudah gelap.
*
Jess terbangun dari tidurnya dnegan kaget. Ia meneguk habis Air Mineral yang ada dimeja sebelah kasurnya. Ternyata, tadi hanya mimpi buruknya. Kali ini, ia dibuat bingung lagi.
"Memangnya, ada apa dengan Justin, sih? Mengapa semua orang sangat aneh jika Aku berada bersama Justin?"
"Apa benar Aku harus meninggalkannya? Huh,"
Jess mendengus. Kemudian melirik jam dindingnya yang menunjukkan pukul 12 tengah malam. Padahal, baru saja tadi ia bersenang-senang dengan Justin. Ada saja hal aneh yang terjadi. Karna merasa takut dengan mimpi tadi, Jess memilih tidur dikamar Ibunya.
-------------
A/N:
hai balik lagi aye(?) bingung mau ngomong apa di an wkwk. semoga kalian suka chapter ni deh<3
YOU ARE READING
Not A Human ➸ justin bieber
FanfictionRemember, he's not a human. So, be careful. [CHECK THE TRAILER] http://www.youtube.com/watch?v=24deGLd3AEk&feature=youtu.be © 2014 by octobieber