A/N: cuma mau bilang, banyak adegan si Jess ketemu sama Justin. oke hepi ridinkkk!
---------
Jess melangkahkan kakinya menuju sebuah Kafe dengan cepat. Sepertinya, kejadian-kejadian kemarin dengan mudah sudah ia lupakan.
Sesampainya di Kafe, Jess memesan satu coklat hangat dan segera mencari kursi kosong. Lalu, ia segera mengeluarkan Laptopnya dan menyalakannya. Tak lama, pesanannya pun datang. Dia menyeruput sedikit coklat hangatnya, lalu mengedarkan pandangan ke sekitar.
Matanya menangkap sesosok orang. Jess menyipitkan matanya untuk lebih memperjelas. Benar saja bantinnya, itu Justin. Detik berikutnya, Jess merasa seperti diikuti oleh Justin. Atau, mungkin itu hanya pemikirannya saja.
Yang sedang diperhatikannya pun sadar dan menoleh, seolah tidak tahu apa-apa. Jess pun segera memalingkan wajahnya. "Jess?" ucap seseorang, yang sudah pasti Justin. Jess pun menoleh dengan cengirannya, "Oh, hei Justin." balas Jess dengan nada bingungnya. "Sedang apa kau disini?" tanya Justin. Dalam hati, seharusnya Jess yang bertanya seperti itu.
"A―Aku ingin mengerjakan tugas sekolah. Kupikir, lebih enak jika Aku mengerjakannya diluar. Jadi, aku lebih memilih kesini. Kau sendiri?" balas Jess sedikit gugup. "Ah, Aku? Kafe ini milik Orang Tua ku," balas Justin lalu menarik kursi dan duduk disebelah Jess. Jess pun mengangguk mengerti.
Tetapi, semua ini hanya kebetulan atau disengaja?
"Oh, jadi Kafe ini milik kedua Orang Tua mu? Pantas saja," ucap Jess masih dengan anggukannya. "Ya. Dan, mungkin Aku bisa membantumu mengerjakan tugas?" tawar Justin. "Boleh saja, selama kau tak merasa keberatan." balas Jess sambil menyunggingkan senyumnya.
*
Selama berjam-jam mereka bukannya mengerjakan tugas, malah saling bercerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Dan sepertinya, Jess sudah benar-benar melupakan kejadian di hari-hari sebelumnya. "Kau tahu Justin? Itu sungguh memalukan!" pekik Jess dengan tawanya. "Ya, ya. Tapi itu kan dulu!" balas Justin tak mau di tertawakan.
Justin bercerita jika dulu saat ia masih kecil, ia pernah bersepeda di pagi buta sendirian. Lalu, seorang polisi membawanya pulang kerumahnya karna Justin bersepeda di pagi buta dan ia pun masih seorang anak kecil.
Jess tertawa lepas mengingat hal-hal tentang kehidupan Justin dulu. Justin hanya memasang wajah menjengkelkannya. "Kau sangat lucu!" ucap Jess masih dengan tawanya.
Sedangkan di tempat yang sama, orang-orang memperhatikan mereka―Lebih tepatnya memperhatikan Jess dengan pandangan aneh. "Dia berhalusinasi, atau memang gila?" ucap salah satu pengunjung Kafe kepada temannya.
-------
makin kesini makin gaje ya? maaf ya:( lagi mood lanjut, tapi hasilnya malah gini*nangis* semoga aja chapter selanjutnya lebih baikk. juga, maaf ini chapter pendek abisss. oh yaa makasih juga buat reader yang udah ngasih feedback!<3
YOU ARE READING
Not A Human ➸ justin bieber
FanfictionRemember, he's not a human. So, be careful. [CHECK THE TRAILER] http://www.youtube.com/watch?v=24deGLd3AEk&feature=youtu.be © 2014 by octobieber