CHAPTER III - BECAUSE OF THE RAIN

183 16 0
                                    

From Kwon Soonyoung, bintangmu.

To Lee Jiyeon, bulanku

Tulisan itu tertera pada sampul surat yang berwarna merah muda. Jiyeon memandang lama surat tersebut. Sungguh ia ingin membuka dan membaca isi surat tersebut. Sebenarnya, ia belum pernah membuka surat itu sebelumnya, karena di sisi bawahnya terdapat tulisan yang berbunyi 'bukalah ketika kita bertemu kembali'. Jiyeon menutup buku diari itu keras, ia kemudian melihat mainan kunci yang berbentuk bintang besar. Seketika raut muka Jiyeon terlihat sedih dan matanya seakan mengeluarkan mutiara-mutiaranya. Sebelum itu keluar Jiyeon segera merapikan isi kardus dan meletakkannya kembali ke atas lemarinya.

**

Di kampus, Yuri yang tengah berdiri di depan pintu ruangan klub panggung seni dan teater dikagetkan oleh Jiyeon dari belakang,

"Aish Jinjja... jangan mengagetkanku seperti itu" bisik Yuri yang membuat Jiyeon terkekeh kecil

"Ada perlu apa kau kemari?" tanya Jiyeon

"Ah itu... aku ingin memberikan formulir pendaftaran ini" jawab Yuri sambil berbisik

"Lalu, kenapa kau tidak masuk"

"Hmm.. itu, kau tahu Wonwoo sunbae dari jurusan sastra itu?"

"Hmm aku tahu, bukankah dia ketuanya"

"Benar... dan kau tahu, dia itu sangat dingin, lebih dingin dari freezer yang ada dikulkas"

"Dingin apanya" jawab Jiyeon sambil merenggut kertas pendaftaran milik Yuri dan melangkah pasti memasukin ruangan klub panggung seni dan teater menuju Wonwoo yang sedang asyik dengan laptopnya.

"Oppa" panggil Jiyeon dengan manjanya

"Hmm" jawab Wonwoo singkat

"Temanku ingin masuk klub ini, aku membawakan formulirnya" Jiyeon menunjukkan formulir milik Yuri disertai dengan aegyo.

"Hmm... kau bisa letakkan di sana" jawab Wonwoo singkat dan dingin, membuat Jiyeon kesal dan membuatnya ingin memukul kepala Wonwoo, untung saja ia ingat kalau mereka sedang berada di kampus. Wonwoo yang menyadari itu langsung mengubah nada bicaranya dengan sedikit aegyo. Yuri yang melihat itu semua dari balik jendela langsung shock dan tidak menyangka karena yang ia lihat selama ini Wonwoo itu adalah pribadi yang sangat dingin.

**

Mata kuliah hari ini berakhir dengan pembagian tugas kelompok. Jiyeon mendapatkan kelompok yang sedikit... hmm... rempong. Kelompok itu terdiri dari 6 orang, yaitu Jiyeon sendiri, Han Jimin perempuan penggilan dandan, Kim Yuna seorang fans yang kehilangan akal, Kim Hanbin ketua kelas dingin dan garang penggila game, Jeon Jungkook sang kutu buku, dan yang terakhir Kwon Hoshi sang top star.

Jiyeon hanya bisa menghela nafas ketika duduk diantara kelompoknya itu. Setiap anggotanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Jiyeon kehilangan kesabaran, ia memukul meja keras membuat yang lain terperanjat kaget. Karena semua anggota telah tersadar Jiyeon lalu membagi tugas kelompok kepada yang lain, secara tidak langsung ia menjadi ketua kelompok.

Tugas kelompok telah dibagi. Satu-satu anggota meminta izin untuk pulang lebih dahulu meninggalkan Jiyeon, Yuna dan Hoshi.

"Apa kau tidak pulang, Hoshi-ssi" tanya Yuna malu-malu

"Hmm... tidak" jawab Hoshi sambil tersenyum

"Aaa... kalau begitu apa kau hari ini tidak ada jadwal lain" tanya Yuna lagi

"Hmm... kurasa tidak" jawab Hoshi dengan sedikit berpikir

"Kalau begitu kau memiliki waktu lebih banyak hari ini, kau bisa mengerjakan sisanya" ujar Jiyeon datar sambil memberikan tugasnya kepada Hoshi lalu beranjak dari kursinya. Yuna terdiam melihat temannya itu bersikap dingin akhir-akhir ini, karena yang ia tahu Jiyeon itu orang yang hangat dan ceria, ia baru akan marah jika diganggu atau diusili.

**

Di luar sedang turun hujan, sial apa yang menimpa Jiyeon karena dia tidak membawa payung hari ini, padahal ia ingin segera pulang untuk menyelesaikan tugasnya. Jiyeon pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Mingyu, dan sialnya lagi Mingyu tidak mengangkat panggilannya. Tiba-tiba ada seorang pria memayunginya dengan jaket dan menggiringnya menuju mobil sedan hitam, mau tak mau Jiyeon mengikuti.

"Wahh... cuaca hari ini sangat mendukung, aku jadi bisa menghabiskan banyak waktu bersamamu" ujar pria tersebut.


HIS REGRET [Hoshi Svt] (on revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang