CHAPTER X - DON'T LISTEN SECRETLY

138 11 0
                                    

Jiyeon pulang dengan mata bengkak dan tampang murung. Jiwanya kini sedang tak bersamanya. Bahkan ia tak menghiraukan Nara yang baru saja tiba dari Busan.

"Oppa dia kenapa??" tanya Nara pada Seungcheol yang sedang memasak di dapur. Seungcheol hanya menjawab dengan menaikan bahu.

Nara langsung menuju kamar Jiyeon dan mengagetkannya

"Eo.. Nara-ya. Kapan kau datang??" ucap Jiyeon dengan tampang polos

"Wahh... Siapa pun yang ada di sana keluar lah!!" teriak Nara ke pada Jiyeon.

"Apaan sih. Nanti siput di telingaku terbangun" jawab Jiyeon sambil menutup telinganya.

"Siput apaan" ucap Nara kesal

Butuh beberapa detik untuk Jiyeon menyadari situasi yang terjadi. Setelah sadar Jiyeon langsung berteriak memeluk Nara sambil melompat-lompat. Jiyeon dan Nara sudah sangat lama tidak bertemu, karena Nara yang harus pindah ke Busan karena pekerjaan orang tuanya.

"Wahh.. Aku sangat merindukanmu" ucap Jiyeon yang masih kegirangan

"Reaksi apa ini. Tadi aku menyapamu kau malau tak melihatku. Kau sakit" ucap Nara sambil meletakkan tangannya di kening Jiyeon. Jiyeon menggeleng

"Lalu... Kau ada masalah di kampus??" sambung Nara

"Aku tak sakit dan aku sedang tak ada masalah.. Sekarang kau ada di sini jadi tak ada yang perlu di khawatirkan" jawab Jiyeon sambil memegang kedua sahabatnya itu.

"Bohong... Kau pandai sekali menyembunyikan sesuatu. Jika ada sesuatu ceritalah. Kalau kau selalu tertutup akan menyakiti dirimu sendiri"

"Benar... Kau sahabat yang paling mengerti aku..." jawab Jiyeon sambil memeluk Nara dengan sangat erat

**

Sementara itu Soonyoung masih tersiksa dengan demamnya. Ia hanya berbaring dengan berbalut selimut di kasur kesayangannya dengan tangan di atas kepala. Dan lagi-lagi seorang tamu datang. Kali ini Jihoon yang datang karena Soonyoung menelfonnya terlebih dulu.

"Wah.. Password rumah mu sangat mudah di tebak"

"Kau datang" ucap Soonyoung

"Benar aku datang. Ini buah dan bubur untuk mu. Makanlah" ucap Jihoon sambil meletakkan bungkusan yang telah ia bawa dari rumah

"Ya! Aku lihat Jiyeon keluar dari rumahmu. Dia menangis" ucap Jihoon dengan nada serius

Mendengar ucapan sahabatnnya itu Soonyoung terduduk dari tidurnya.

"Ya! Apa kau tak ingin memukul ku" ucap Soonyoung tiba-tiba

"Eo! Sangat. Aku sangat ingin memukul mu. Kau tahu kan, kau adalah sahabat ku yang paling ku benci. Tapi hal yang lebih ku benci lagi adalah, jika aku masuk ke dalam urusan orang lain" jawab Jihoon

"Ah! Aku ada hadiah untuk mu" ucap Jihoon sambil mengeluarkan sebuah flashdisk dari dalam sakunya.

**

Hari ini Jiyeon dan si kembar Yuri, Yuna pulang lebih awal karena dosen yang tidak masuk. Dan bukannya pulang, mereka malah memilih menghabiskan waktu di kantin kampus.

"Aigoo.. Sepertinya selama seminggu ini aku akan kesepian" ucap Yuna sambil melihat ponselnya

"Kenapa?" jawab Yuri

"Seventeen sedang dalam persiapan mini album baru. Sudah pastk Hoshi oppa tak akan masuk. Hah, kelas bakal jadi membosankan"

"Kelas memang sudah membosankan" jawab Jiyeon ketus

HIS REGRET [Hoshi Svt] (on revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang