Photograph - Edd Sheeran
Mereka muncul dibelakang Fiona tepat dibelakangnya, Fiona tersenyum ramah kebelakang. Namun, bu Sandya binggung dengan sikap Fiona yang aneh, bu Sandya berjalan kearah Fiona. Fiona tidak menyadarinya kalau bu Sandya telah melihati Fiona yang aneh dari tadi senyum terus dengan arah kebelakang.
"Kamu kenapa Fio?". Tanyanya, sendari membawa buku paket Fisikanya dan menyentuh telapak tangannya Fiona, Fiona pun terkejut.
"E-e-enggak bu, sa-saya melihat tembok ini bagus dan indah". Gugup Fiona dingin dan berkata bohong, matanya mengarah ke kanan dan kekiri.
"Oh begitu, lain kali jangan diulangin lagi ya Fio". Jawab bu Sandya ramah, kemudian kembali ke depan dan menerangkan pelajarannya.
"Gue ngelihat temen gue disitu". Ketus Fiona, melotot ketakutan ke arah Gauri.
"Lagian lu sih udah tahu ini kan pelajaran penting, kenapa sih temen lu itu harus dateng nganggu kita aja deh". Celoteh Gauri, sendari membulatkan kedua bola matanya.
Ketika pelajaran bu Sandya selesai, para siswa dan siswi waktunya untuk jam istirahat, Fiona yang keluar dari kelas dan melihat sliweran, Fiona hanya tersenyum saja. Namun tak hanya senyum yang ia keluarkan, ia juga meneteskan air mata to the point. Fiona tak sendiri pergi ketempat favoritnya yaitu katin, Fiona bersama sang sahabatnya Gauri.
"Kenapa Voke gak lu ajak kesekolah aja Fi?". Tanya Gauri, sendari menendang batu krikil dilapangan.
"Jika gue ngajak Voke nggak aman disini, gue takut kalau Voke bermain dengan hantu jahat lalu dimanfaatkan oleh hantu jahat itu". Celotehnya panjang lebar
"Ternyata lu juga bisa khawatir ya?". Tanya Gauri, membuat Fiona yang sebal sekali jika Gauri mengejek Fiona lagi
"Lu mau nggak besok sabtu ikut petualangan bareng gue dan keluarga gue, keluarga lu juga harus ikut kan butuh pengawasan juga, rencananya gue mau petualangan di Bandung". Lanjutnya lagi, sendari mereka berdua duduk di bangku kantinnya.
"Setuju, gue mau ikut petualangan bareng lu, ya deh nanti gue nanya ke orang tua gue boleh apa nggaknya, kalau nggak boleh jangan marah ya Gau". Jawab Fiona dengan senang hati. Fiona yang asik memainkan ponselnya begitupun juga Gauri, mereka berdua tidak beli makanan atau minuman satupun.
"Fi, lu bisa lihat hantu dan roh itu gimana bisa terjadi? Apa lu dibukain mata batin sama keluarga lu? Atau lu punya keturuanan apa gimana?". Tanya Gauri, yang memberentikan memainkan ponselnya.
"Gue kayaknya keturuan haha-". Ujarnya terputus, Fiona menengok keatas asbes, Fiona melihat sosok wanita berambut panjang tidak memiliki badan hanya memiliki kepala saja, Fiona langsung tidak melihatnya lagi dan nafasnya terputus-putus.
"Lu kenapa?". Tanya Gauri, sendari memegang tangan Fiona yang sangat dingin seperti es.
"Hey, lu kenapa Fi? Lu abis lihat hantu bukan? Bukannya lu seneng ya bisa bermain dengannya?". Tanyanya lagi yang sagat khawatir, tetapi Fiona hanya terdiam kaku dan keringat dingin.
"Lu sakit kah?". Tanya Gauri lagi
"Gu-gue, gue pergi kekelas dulu". Ujarnya, sendari bangkit dari duduknya kemudian lari menuju kekelasnya. Hantu melewati jalan Fiona lagi, dengan tubuh yang berlumpuran darah dan berrambut panjang begitupun tidak mempunyai mata. Fiona hanya berlari meskipun ia ketakutan melihat hantu yang tidak mempunyai badan tadi. Kemudian Gauri mengejar Fiona.
"Itu tadi apa, gue baru pertama kali ini lihat hantu yang serem kayak gitu". Tanya Fiona dengan diri sendiri, sendari tangannya bergemetar.
"Hey". Sapa makhluk gaib itu dengan Fiona, makhluk gaib itu seperti yang Fiona lihat tadi, ia mendekati Fiona, tetapi Fiona malah ketakutan. Semua anak dikelas melihati Fiona.
"Siapa kau? Tolong jangan nganggu saya, saya tidak mau berbicara dengan anda". Celotes Fiona ketakutan, sendari menutup matanya.
"Kau tidak perlu takut padaku, aku adalah hantu baik, aku tak mungkin menyakitimu, jika kau takut padaku tak apa-apa, aku memang tak mempunyai tubuh, aku bisa melayang diudara, kau mempunyai indigo bukan?". Ujarnya panjang lebar, lalu menghilang.
"Jika aku bermain dengannya, mungkin saja aku bisa pingsan". Kata Fiona pelan, sendari duduk dibangkunya.
~Bersambung~
Yoyoyoo gaesss gaesss, untuk cerita kali ini gatau panjang apa ga :v, smoga kalian suka dngn cerita saya, typo? Maklumin ae lah😌.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is a GHOST
HorrorFiona tidak gila, Fiona tidak sendiri, Fiona menyadari bahwa ia sering berbicara sendiri. Tidak! Fiona mempunyai sahabat, tetapi berbeda dunia. Voke, itulah sahabatnya. Fiona ingin memasuki dunia hantu, Fiona ingin menemani Voke. "Tidak mungkin jika...