"Sakit ya?". Tanya Fiona licik, yang sendsri tadi menggendong Betzky.
•
****
•
Seketika Tama masih kesakitan, ia tak bisa apa-apa tubuhnya melemas hingga ia tak sadarkan diri lagi. Namun, Fiona tak segan-segan akan mengutuk Tama seperti ratu Deffy. Gauri yang sendari tadi mencari kunci gembok sel penjara itu namun tak ditemukan, kemana ratu Deffy menyembunyikannya.
"Voke aku sekarang bisa melihatmu, apa kau tahu dimana ratu Deffy meletakan kunci itu?". Tanya Gauri, sembari memijat pelipisnya.
"Oh aku tahu, seingatku ratu Deffy menaruhnya dibawah teras". Jawab Voke, sembari menunjukan kearah teras.
Sekarang Gauri akan turun dengan cepat, ia takut terjadi apa-apa pada dirinya. Yah berhasil Gauri menemukan kuncinya, ia akan segera membuka gembok itu. Gauri membuka gembok itu, dan akhirnya para roh termasuk Voke terbebas dipenjara setelah berpuluh-puluh tahun.
"Malah kita selesai tapi kita gimana keluarnya?". Tanya Fiona, yang sendari tadi menggendong Betzky dan membawa kedua tongkat sihir.
"Voke, gimana caranya kita kembali kerumah?". Tanya Fiona lagi.
"Puft! Iya gua juga gak tahu jalan keluarnya lewat mana?". Ujar Gauri sebar, ia melemaskan badannya dan membanting badannya ke sofa.
"Apa kita harus balik dari lorong itu?". Ujar Voke, bibirnya memiring sedikit.
"Hah iya, kan asal muka kita lewat situ". Jawab Fiona semangat.
"Kak Fio apa kita harus berjalan lebih cepat? Kalau kakak capek mending aku jalan sendiri". Ketus Betzky tak mau manja pada Fiona.
"Kau jangan turun sayang aku gak capek kok. Ih kamu lucu ya". Jawab Fiona, sembari mencubit pipi Betzky yang lucu sekali.
"Terima kasih". Jawabnya
"Kita terima kasih ya udah kalian bebasin, semoga kalian selamat dalam perjalanan". Ketus teman Voke, sembari tersenyum
"Sama-sama". Jawab Fiona, Gauri, dan Betzky bersamaan.
Sekarang mereka berempat akan berjalan lebih cepat keluar dari istana itu, mereka berempat akan lebih hati-hati karena tak hanya ratu Deffy dan Tama saja yang berkuada didunia hantu ini bahkan hantu-hantu lainnya juga pasti bisa sama seperti mereka berdua. Tidak ada yang menganjal sama sekali semuanya hening tak ada diapapun hutan yang telah dilewati pun tak ada siapapun, apa mereka menghilang?
Kiukk.. Kiukk...
Hanya suara burung berterbangan dan hembusan angin. Kenapa tak ada penghuni satupun? Apa mereka sudah musnah? Konyol.
"Sepi". Ketus Fiona singkat.
"Mati semua kali?". Jawab Gauri ngawur, sembari menaikkan setangah bibirnya.
"Ish!". Fiona yang membulatkan kedua bola matanya sempurnya.
"Hei Voke, apa perjalanan kita akan lebih jauh dari sebelumnya?". Tanya Fiona, langkahnya lebih cepat.
"Seperti biasa". Jawabnya singkat.
"Kita disini rasanya sampe bertahun-tahun". Ujar Gauri sebar, ia menendang batu krikil yang ada disekitarnya debu pun mulai bersahabat dengannya.
"Anjir debu bego". Omel Fiona, sembari menutup mukanya begitupun juga Betzky.
"Dasar bodoh kau kak". Ditambah Betzky merasa sebal.
"How long will i be here?". Terus saja Gauri bertanya, Gauri benar-benar tidsk betah tinggal disini.
"Until you become a grandmother". Jawab Fiona, sembari mengaruk-garukkan hidungnya yang sendari tadi gatal.
"Payah". Ujar Gauri, marahnya semakin menjadi.
"Gauri apa kau bisa diam?". Tanya Voke yang ikut sebal.
"Apa perlu aku tinggal?". Sambungnya lagi.
"Wah nyari gara-gara lu sama gue, kita gak tahu jalan keluarnya lu malah ninggalin kita". Celoteh Gauri, membuat Voke ingin marah juga.
"STOP!!!! Woyyy ini dunia hantu bukan dunia curut". Bentak Fiona, sembari melototkan matanya.
"..." Gauri dan Voke pun terdiam, ia melanjutkan jalannya lebih cepat lagi. Yah hampir sampai.
"Apa kita akan sampai dilorong itu?". Tanya Beztky, sembari mengetipkan matanya begitu sempurna.
"Ya sedikit lagi". Jawab Fiona semangat
Fiona.
great mereka berempat telah sampai dilorong itu, perlahan Fiona akan melangkahkan kakinya dan ia sampai dilorong itu kemudian Gauri dan Voke. Okey, sekarang mereka berempat sudah berada di dunia manusia sudah tak ada suara aneh dilorong itu. Mereka berrmpat juga berjalan lebih cepat namun kaki Gauri tergores belahan kaca hingga kaki kirinya mengeluarkan darah segar, jadi untuk sementara mereka berempat akan beristirahat sebentar walaupun suasa dilorong ini gelap.Huuuuwwwuuuu... Beeemmm..
Aneh sekali suara hembusan angin kencang didalam lorong itu dan mengeluarkan suara aneh, tidak lorong ini bergetar seakan-akan terjadilah gempa. Apa penyebab darah segar Gauri menetes ke lorong itu?
"Uuueeehh ada apa ini?". Tanya Gauri, ia segera bangkit dari duduknya. Kemudian ia menempel kearah dinding lorong itu.
"Ayo lariiiiii". Teriak Fiona, mereka betempat akan segera keluar dari lorong itu.
"Kak Fio lebih cepat lagiiii". Ujar Betzky, sembari menutup matanya.
Dan akhirnya mereka berempat selamat dari lorong itu, mereka berempat sudah sampai disekolahan. Lorong itu hancur tak berupa lagi, dan pintu lorong itu sudah menjadi tembok. Mereka berempat akan pulang ke rumah Fiona.
~Bersambung~
Lah dikit😳, gapapa ya☺ ehehehehehe yang penting next chapter😁.
Betewe gua mau nanya sm kalian ni, kalo next chapternya ditambahin pemeran gimana setuju ga?, nanti kalo perannya itu2 aja bakal mbulet ceritanya😰😰. Silahkan comment dibawah kalo setuju.
Next chapter? Vommnet n like.
![](https://img.wattpad.com/cover/113076817-288-k52923.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is a GHOST
HorrorFiona tidak gila, Fiona tidak sendiri, Fiona menyadari bahwa ia sering berbicara sendiri. Tidak! Fiona mempunyai sahabat, tetapi berbeda dunia. Voke, itulah sahabatnya. Fiona ingin memasuki dunia hantu, Fiona ingin menemani Voke. "Tidak mungkin jika...