12. My Friend is a GHOST

564 19 0
                                    

"Betzky udah". Ketus Fiona, Betzky sekarang berlari kearah pelukan Fiona.

*****

1 tahun kemudian...

Fiona dan kawan-kawannya sudah lulus dari SMP, Fiona memiliki kehidupan baru disekolah SMA. Bersyukur pada maha yang kuasa, Fiona kini kemasuki SMA Negri terfavorit. Ya, untuk pagi ini Fiona akan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Untuk memasuki pertama sekolahnya Fiona segera menyiapkan mentalnya karena ia harus mengikuti MOS. Setelah sampai disekolah barunya Fiona berjalan kearah koridor, suasananya mengasikkan bahkan sangat rapi. Untuk kali ini Fiona memasuki kelas X-3 sangat ramai sekali bahkan muridnya lebih banyak dibanding sekolah SMPnya dulu. Ia binggung akan duduk dimana, Fiona yang sendari tadi mencari tempat duduknya dan sembari menggenggam satu tali ranselnya. Ia akan duduk bersama seorang pria, unkuran badannya tinggi bahkan lebih tinggi dari Fiona, cool. Seperti Fiona lihat pria itu sangat dingin.

"Apa gue boleh duduk disini?". Tanya Fiona, bibir kanannya mengigit.

"Duduk aja". Jawab pria itu, serasa cuek bebek tak memperdulikan siapapun.

"Sungguh?". Tanya Fiona lagi, ia merasa tak enak dengan pria itu.

"Iya". Jawab singkat pria itu.

"Oke terima kasih". Kemudian Fiona pun mendorong kursinya kebelakang, ia duduk dengan hati yang dag dig dug tak karuan.

Teng... Teng.. Teng..

Bel masuk pun berbunyi semua murid MOS pun mengadur duduknya dengan rapi sangat rapi dari pada sebelumnya. Keempat kakak OSIS itu memasuki kelas X-3, satu kakak OSIS cowok itu mempersiapkan doa.

"Mari adek-adek kelas kita berdo'a bersama-sama menurut agama masing-masing, berdo'a mulai".

Setelah mereka semua berdo'a kakak OSIS itu menuruh anak-anak MOS memperkenalkan diri.

"Nama saya Desshienta Putri".

"Saya Clarissa Ananda".

"Saya Audrey Valencia".

Dan seterusnya sampai dari Fiona.

"Na-nama saya Fiona Angelita". Ujarnya gugup, kemudian ia duduk kembali. Dan ini yang terakhir adalah sebelah Fiona.

"Saya Kevin Dirgantara".

Owh, jadi sebelah gue namanya Kevin. Batin Fiona.

Sekarang para kakak OSIS menantang anak MOS untuk mengambil sampah-sampah kering ditong sampah, siapa yang paling banyak mengambil sampah kering itu adalah pemenangnya.

"Males gue anjir". Ujar Fiona pada diri sendiri, ia mengeluh tak mau menerima tantangan ini.

"Vin, lu mau apa disuruh gi—". Sambungnya lagi, namun Kevin pun pergi dari duduknya tadi.

"Dasar orang gila diajak ngomong nyelonong pergi aja".

Fiona pun bangkit dari duduknya dan membulatkan kedua bola matanya, ia keluar dari kelas hanya kakak OSIS yang berada dikelas. Ia akan mencari sampah kering disekitar sekolahan maupun ditong sampah, namun salah satu kakak OSIS ingin berkenalan dengan Fiona.

"Tunggu". Ketus kakak OSIS itu. Kemudian Fiona berhenti dari langkahnya, ia memutarkan badannya.

"Apa?". Jawab singkat Fiona, ia sangat cuek bebek tak seperti teman-teman ceweknya disini.

"Biasa aja neng hehe, kenalan yuk". Ujar kakak OSIS itu, cogan sih iya tapi sok cool gitu.

"Fiona". Lagi-lagi Fiona jawab singkat, sembari mengeluarkan senyum palsunya.

"Cuek amat neng, eh kenalin nama aku Darren Zeo Aldika panggil aja Ren kalau gak Darren". Ujar kakak OSIS yang bernama Darren itu.

"Mulus bener dah ini tangan". Suara kecil Darren, ia sendari tadi bersalaman dengan Fiona.

"Lepasin tangan gue atau gak gue takol lu". Jawab Fiona sebal, ia langsung meninggalkan kelas itu.

"HAHAHA mampus lu gak dapet cewek". Ejek teman OSIS Darren.

"Ini semua gara-gara lu pada anjir, udah mau PDKT malah gagal untung cantik perjuangin ah". Ujar Darren lebay.

-END-

Halo semua, terima kasih atas vote dan comment dari kalian. Maaf kalo aku PHP ga bisa mgelanjutin ceritanya, kemungkinan cerita saya banyak kurangnya. Kadangceritanya panjang, pendek. Itu sebabnya bukan males ya😄 tapi yang saya pikirkan diotak cuma itu. Terima kasih banyak yang udah mau baca😍.

My Friend Is a GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang