4. My Friend is a GHOST

1.1K 52 7
                                    

Till It Hurts  - Yellow Claw

Kini Fiona telah sampai dirumahnya, ia segera menaiki lantai 2. Fiona memutar klop pintunya kearah kanan perlahan ia buka dan mendorong pintunya kedepan. Fiona yang merasa lelah, ia membanting badannya ke ranjang. Namun, Fiona masih memikirkan lorong yang ia masuki tadi. Ya, tentu saja Voke pasti mengetahui tentang lorong yang sangat panjang itu.

"Voke apa kau tahu tentang lorong dibelakang kantin tadi?". Tanya Fiona sembari bangkit dari ranjangnya dengan posisi duduk silang dan menaruh batal.

"Lorong?". Tanya balik Voke yang tak tahu maksudnya.

"Ya, dibelakang kantin ada lorong yang sangat panjang. Tadi aku memasuki lorong itu hingga ada suara yang menyeramkan". Sambung Fiona.

"Suara itu kencang bukan? Sebelum ada sekolahanmu, dulu sekolahan ini dihuni oleh hantu-hantu yang sangat jahat. Mereka semua bekerja membuat lorong yang sengaja sangat panjang. Dres, ia adalah hantu yang sangat jahat. Ia mendekati para manusia baik, jika ia sudah menjadi teman atau sahabat manusia kekuatan Dres akan semakin kuat jadi kau jangan gampang terpancing omong kosong Dres". Jelas panjang lebar Voke sembari berjalan kekanan dan kekiri.

"Sungguh aneh sekali tak menyangka jika Dres adalah hantu jahat". Jawab Fiona, sembari memijit keningnya keatas.

"Jika dia mengeluh ingin menjadi temanmu atau sahabatmu jangan mau. Apa seseorang dilorong itu mengatakan sesuatu?". Tanya Voke menyipit.

"Ya, ya dia mengatakan sesuatu yang aneh". Ujar Fiona, sembari melolot dan menunjukkan jari telunjuknya.

"Dia ngatakan apa?". Jawab Voke, sangat penasaran.

"Jika aku ingin memasuki dunia hantu lewat lorong situ. Dan jika lorong itu sudah tak ada jalan lagi atau buntu, ada sinar pantul dan aku akan kemasuki dunia hantu". Jelas Fiona pada Voke. Ok ini mungkin hal yang paling menarik yang pernah dibayangkan okeh Fiona.

"Apa kau akan memasuki duniaku?". Tanya Voke, sendari tadi berdiri dihadapan Fiona.

"Tentu, tapi aku tak sendiri". Jawab Fiona. Mengapa ia ingin sekali memasuki dunia hantu itu? Ya, ya Fiona faham untuk apa Fiona memiliki indigo tetapi tak ada penasaran sedikit pun pada sosok hantu jahat maupun baik. Fiona menyadarinya juga, Fiona sangat penasaran sekali dengan dunia hantu. Apa ini adventure bagi Fiona?

Kenapa aku ingin sekali melihat dunia hantu?. Batin Fiona, sembari melototkan matanya.

"Kenapa kau melamun? Jika kau benar-benar ingin memasuki duniaku kau tak perlu kaget ada aku. Duniaku baik-baik saja tak seperti dulu, duniaku dulu hancur karena hantu jahat". Panjang lebar Voke, sembari berjalan dan duduk diranjang Fiona.

"Oh tidak". Alibi Fiona, mengucek kedua matanya.

"Besok aku akan mengajak Gauri keduniamu apa kau mengizinkanku? Konyol sekali jika aku mengajak sahabatku sendiri. Apa aku harus sendiri keduniamu? Jika kau tak mengizinkanku keduniamu bersama sahabatku tak apa, tetapi kau menemaniku bukan?. Dres? Aku sempat lupa, apakah Dres musuhmu? Apa duniamu hancur karena Dres? Mengapa? Ceritakan padaku mengapa Dres bisa mengancurkan duniamu? Apa duniamu mempunyai kerajaan? Apa kau disana bersenang-senang? Apa kau disana makan enak? Apa kau mengenal semua nama hantu jahat? Apa kau minum darah?". Celoteh Fiona, terus-terus dan terus bertanya.

"Kau boleh mengajak sahabatmu namun kau harus berjanji padaku, jika kau memasuki duniaku berhati-hatilah. Kau tak boleh salah arah jika kau melewati arah selatan kau akan disekap oleh hantu jahat begitupun dengan sahabatmu". Ujar Voke pada Fiona.

"Oke aku berjanji, tetapi aku akan izin dulu pada orang tuaku".

"Maaaaa, paaaaa! Jika aku memasuki dunia hantu diizinkan tidak?". Teriak Fiona didepan pintu. Kemudian bu Sasa keluar dari kamarnya sembari ngucek mata kirinya.

"Kau ingin memasuki dunia hantu? Untuk apa?". Tanya bu Sasa melotot.

Aku harus beralasan apa?. Batinnya

"Kau kenapa?". Tanya bu Sasa lagi.

"Ada masalah didunia hantu ma". Alibi Fiona, matanya mengarah kekanan dan keiri.

"Kalau begitu kenapa harus kamu nak?". Tanya bu Sasa heran. Ya memang bagi bu Sasa tak maksud akal sekali, jika anaknya terlibat masalah dengan hantu.

"Iya ma, Voke berkata jika dunianya tanpa bantuanku maka dunia hantu akan hancur. Tetapi aku tak sendiri kedunia Voke, aku ditemani oleh Gauri dan Voke". Kata Fiona meskipun itu hanya berbohong.

"Ya sudah kalau begitu, tapi ingat janji mama kamu jangan lama-lama". Dan akhirnya bu Sasa mengizinkan anaknya untuk pergi kedunia hantu.

"Terima kasih ma". Jawab Fiona, sembari memeluk mamanya.

Sekarang Fiona menelpon Gauri dengan cara terburu-buru, jika ia tak terburu-buru ia tak akan tenang dengan penasarannya pada lorong itu. Fiona menekan nomor diponselnya, namun lama sekali tak diangkat oleh Gauri. Beberapa kali Fiona menelponnya dan akhirnya terangkat.

"Lu mau gue?". Tanya Fiona, meskipun badannya sangat bergemetar. Fiona mengigit setengah lidahnya dengan giginya.

"Kemana?". Tanya balik Gauri, sembari mengerutkan dahinya.

"Jadi dibelakang kantin ada sebuah lorong yang sangat panjang tadi gue dikejar sama hantu Gau terus gue masuk kelorong itu gak sengaja dan tiba-tiba pintu lotong itu tertutup ada suara aneh didalam situ suaranya gede banget terus orang itu mengatakan sesuatu kalau mau masuk dunia hantu harus melewati lorong ini sampai lorong ini buntu. Nah sekarang gue mau ngajak lu kedunia hantu, lu kan suka yang namanya cerita hantu. Apa lu mau ikut gue kedunia hantu?". Jelas panjang lebar Fiona, sembari memiringkan setengah badannya kemeja tangannya melekatkan kemeja dan kaki kanannya menekuk separih kearah kiri.

"Gue ikut, banti gue alasan sama mama gue kalau ada acara disekolah". Jawab Gauri semangat.

"Oke kalau begitu besok pagi ya jangan lupa jam 05.00, gue tutup telponnya dulu". Ujar Fiona, sembari menutup telponnya.

~Bersambung~

Hai gaes, mungkin segini dulu ceritanya :v ga banyak2 gahahahaha, kalo ada typo2 maklumin ya. Ini cerita memang ga tau artinya tp mau buat2 aja lah dari pada bosen ga ngapa2in wkwkwk. Ok next chapter coment.

My Friend Is a GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang