"Kak Fio lebih cepat lagiiii". Ujar Betzky, sembari menutup matanya.
Dan akhirnya mereka berempat selamat dari lorong itu, mereka berempat sudah sampai disekolahan. Lorong itu hancur tak berupa lagi, dan pintu lorong itu sudah menjadi tembok. Mereka berempat akan pulang ke rumah Fiona.
•
****
•
Telah sampai dirumah Fiona membuka clop pintu rumahnya ia memutar dengan cepat.
Guuukk.. Guuk..
Betzky yang sendari tadi mengonggong mungkin saja ia lapar. Bu Sasa yang sendari tadi masak Fiona dan Gauri pun kedapur.
"Mama". Sapa Fiona, sembari menggendong anjing lucunya itu.
"Hei, anjing siapa itu?". Tanya bu Sasa heran, sembari melepas celemek yang ia pakai.
"Boleh aku menceritakan semuanya?". Tanya balik Fiona, sembari mengambil air dingin dikulkasnya.
"Kak Fio apa ada makanan?". Tanya Betzky yang sendari tadi mengintili Fiona.
"Anjingmu menggonggong. Baiklah jika kau ingin menceritakan nak". Ujar bu Sasa, sembati mengelus-elus bulu Betzky.
"Apa kau mau ini Betzky?". Tanya Fiona, sembari menunjukan makanan dagingnya pada Betzky.
"Tentu". Jawabnya singkat.
Flashback on*
Pukul 05.00 pagi, tepai sekali Fiona, Gauri, dan Voke sampai sekolah. Hari ini hari Sabtu sekolahan libur. Tak perlu basa-basi Fiona yang mendorong Gerbang sekolahan kekanan dan kekiri, tidak ada penjaga satu pun disekolahan sangat hening sekali suasana juga masih gelap dan anehnya lagi gerbang sekolahan tidak dikunci. Mereka bertiga memasuki sekolahan itu, ia berjalan menuju kebelakang kantin itu. Tiba-tiba ada suara orang melangkah.Krok.. Krok.. Krok..
Seketika suasana masih hening apa ada orang disekolahan ini? Apa itu penjaga sekolahan ini?. Gauri yang mengigil ketakutan, ia tak mau melanjutkan pelajarannya.
"Fi gue takut". Ujarnya berbubah fikiran yang kemarinnya ia ingin sekali kedunia hantu sekarang ia mengigil ketakutan.
"Penakut lu, katanya mau ikut gue kedunia hantu". Ejek Fiona,siku nya melipat setengah dan mengarahkan Gauri.
Krok.. Krok.. Krok..
Oh tidak suara itu muncul lagi, apa itu hantu? Tidak mungkin itu hantu mungkin saja itu hanya penjaga sekolahan ini. Fiona tidak takut dengan suara itu, namun Gauri yang masih ketakutan ia berjalan disamping Fiona yang tadinya ia berjalan dibelakang.
Jrrrsss...
Suara pecahan beling yang berjatuhan Fiona semakin curiga dengan suara itu, suara itu mengarah ke sebelah kiri Fiona. Voke yang hanya mengikuti jalan Fiona tak memperdulikan suara misterius itu, sekarang Fiona ingin mencari tahu suara aneh itu.
"Lu ikut gue kesana". Tunjut Fiona ke arah kiri, kemudian Gauri menganguk saja walaupun bulu kuduknya berdiri semua.
"Katanya kita mau masuk kelorong itu?". Tanya Gauri, sembari jalannya mengendap-endap.
"Gak usah takut kali itu jalan udah mirip katak kepanasan". Ejek Fiona lagi, sembari membuang muka malasnya.
"Hehe". Cengir Gauri, mengaruk-garukkan tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is a GHOST
HorrorFiona tidak gila, Fiona tidak sendiri, Fiona menyadari bahwa ia sering berbicara sendiri. Tidak! Fiona mempunyai sahabat, tetapi berbeda dunia. Voke, itulah sahabatnya. Fiona ingin memasuki dunia hantu, Fiona ingin menemani Voke. "Tidak mungkin jika...