12. Kencan Ganda

1.2K 283 93
                                    

Shin Chaekyung was at Imperial Kitchen Restaurant with Choi Euna, Jung Sewoon and Kim Donghyun.
50 loves, 2 shocked
20 comments
Im Youngmin habis piket malah main ya
T. Kenta gue ga diajaaak :(
Kwon Hyunbin couple baru?
Kim Jaehwan gtu ya sewoon, pjnya pilih2 temen

Chaekyung tertawa-tawa sendiri sambil menunjukkan komentar teman-teman pada Sewoon yang duduk di sebelahnya. Mendadak Euna merasa dia seperti nyamuk, tapi untunglah ada Donghyun. Sahabatnya itu juga sedang membuka Path. Euna juga punya akun Path, namun itu juga jarang dibuka dan awalnya dibuatkan Donghyun yang sebal sebab ia tidak bisa nge-tag Euna kalau mereka pergi ke suatu tempat.

"Wah, harus bawa pulang makanan buat Youngmin Hyung," kata Donghyun saat membaca komentar senior mereka.

Sewoon tertawa. "Ah, paling juga dia udah makan sama pacarnya."

"Oh, anak FK itu ya?" tanya Chaekyung tertarik. "Katanya masih tingkat satu?"

Donghyun mengangguk. "Iya, sepupunya tetangga Daniel. Kalau pacaran mereka dikira keluarga muda soalnya tetangganya selalu dibawa," ujarnya sambil tertawa.

Yang lain ikut tertawa. Euna tahu tetangga yang dimaksud Donghyun karena ia pernah lihat foto si bocah saat dipangku lelaki itu.

"Beli novel lagi?" tanya Donghyun saat melihat novel baru di samping pasta Euna yang masih tersisa setengah.

Euna mengangguk saja.

"Ah iya," seru Chaekyung sepertinya baru ingat. "Tadi kita ketemu teman Euna. Cowok rambut merah dan ganteng."

Sewoon mengerutkan kening bingung. "Kok deskripsinya mirip Youngmin Hyung?"

Tangan Chaekyung mencubit pipi si Ponyo gemas. "Ya kali, Sayang. Bukaan. Ini ada gingsulnya, kok."

Dalam sepekian detik, ekspresi Donghyun menggelap. Ia menatap Euna penuh selidik. "Teman yang mana?" tanyanya tajam.

"Kenalan Daehwi. Nggak usah dianggap." Jawaban Euna acuh tak acuh.

Tapi, ternyata Donghyun masih tidak berhenti bertanya. "Aku pernah ketemu?" tanyanya memaksa.

Euna menatap Donghyun heran dan sedikit takut karena volume suara lelaki itu meninggi. "Kamu nggak pernah ketemu, Ddong. Aku juga baru ketemu dia dua kali. Nggak bakal ketemu lagi juga."

Ah, kenapa kesannya Euna menyembunyikan sesuatu dan harus menjelaskan begini? Ia tidak pernah menutupi rahasia pada Donghyun. Ia memang tidak bercerita karena ia pikir Woojin tidak penting. Hanya numpang lewat seperti pelayan yang hari ini ia temui.

Perubahan atmosfir itu tidak luput dari perhatian Sewoon dan Chaekyung. Gadis itu jadi menyesal sudah bertanya dan membuat suasana tegang.

"Eun, coba deh rambutnya digerai. Aku baru beli bando baru." Chaekyung mengalihkan topik sambil merogoh tasnya menunjukkan bando biru lucu.

"Ribet," tolak Euna sambil memegang rambutnya yang diikat.

Tapi, Chaekyung terus membujuk dan akhirnya, Euna menggerai rambutnya. Ia memakai bando biru itu terus dan baru sadar ketika mereka selesai makan.

"Nggak usah dilepas." Donghyun menahan tangannya, lalu membenarkan posisi bando itu. "Cantik."

Ha?

Euna salah dengar atau bagaimana?

🎸🎸🎸

"Masa pisah?" Euna berseru protes.

"Ya, mesinnya cuma buat berdua, Euna," sahut Sewoon. "Kalian main yang lain dulu aja."

Sehabis makan, mereka berempat malah bermain di Games Arcade. Dasar tidak ingat umur! Sewoon dan Chaekyung sudah memilih permainan DDR, sedangkan Euna diseret Donghyun ke mesin tinju. Seperti biasa, tinjuan Donghyun selalu mengalahkan record high score sebelumnya.

"Heran deh, kamu diam-diam mendam emosi apa gimana kalau ninju nggak nyantai gitu?" tanya Euna heran.

Donghyun hanya cengengsan.

Beberapa remaja perempuan yang ada di dekat mereka terpekik dan berseru kagum ketika Donghyun berhasil memenangkan boneka kelinci untuk Euna.

"Ck, pamer!" cibir Euna, namun tetap menerima boneka itu dengan tangan terbuka.

Selanjutnya, mereka main hockey table. Euna yang memang tidak punya bakat olahraga pasti selalu kalah dari Donghyun. Dulu ketika insiden maba terjadi, Euna pikir sahabatnya punya penyakit bawaan dari sang ayah. Syukurlah ternyata tidak.

Setelah lelah bermain, Euna dan Donghyun duduk di kursi sambil menunggu Sewoon dan Chaekyung membelikan mereka minuman.

"Kita nyamuk banget hari ini," komentar Donghyun geleng-geleng. "Lain kali, kita berdua aja ya."

Euna tertawa. "Yeuu, yang ngajakin  mereka siapa ya?" ejeknya.

Donghyun malah misuh-misuh sendiri. "Mana aku tahu mereka  bakal mesra-mesraan di depan kita."

Tawa Euna semakin keras dan ia langsung berhenti saat Donghyun menatapnya lekat.

"Apa?"

"Si gingsul itu—"

"—Jangan dibahas!" seru Euna cepat.  Tak mau Donghyun berubah menjadi menyeramkan seperti tadi.

Sahabatnya mengalah, lalu menjulurkan tangan dan mengambil karet yang dipakai menguncir rambut dari pergelangan tangan Euna. Karet itu dimasukkannya ke saku kemeja.

"Kalau lagi sama aku, rambutnya digerai aja. Tapi kalau nggak ada aku, rambutnya dikuncir," kata lelaki itu.

Euna menatapnya dengan ekspresi datar. "Ddong ..."

"Serius!" seru Donghyun lagi.

Yang bisa dilakukan Euna  hanya mengabaikan sahabatnya. Bisa-bisa  ia  sungguhan terbawa perasaan. Untunglah sikap aneh Donghyun berakhir begitu Sewoon dan Chaekyung kembali dengan minuman mereka.

Semuanya berjalan normal sampai ponsel Euna berbunyi di mobil Donghyun.

Park Woojin has added you as friends.

"Siapa?" tanya Donghyun.

Euna menelan ludah.

-bersambung.-

An. Genderang perang terdengar di kejauhaan wkwkwk

Please, vote, comment and add this on your lib/reading list yaa. Follow me too. Let's be friends :)

-Ki😁

04:04Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang