25. Sehari Tanpamu

1.1K 285 182
                                    

Euna uring-uringan seharian ini. Ya, semua juga bisa menebak kalau ini semua gara-gara Kim-malaikat-Donghyun. Ucapan Donghyun di mobil sepulang dari rumah sakit sukses membuat Euna kehabisan kata-kata. Mereka berpisah di lobi flat, lalu belum bertemu lagi sampai sekarang.

Sejujurnya Euna khawatir. Sangat khawatir malah. Tadi dia sudah berusaha mengintip ke kelas Teknik Sipil, tapi Donghyun tidak terlihat. Chat darinya pun sama sekali tidak dibalas oleh sang sahabat. Apa Donghyun marah padanya? Jadi, setelah kelas praktikum, Euna berlari menuju sekretariat BEM. Harap-harap cemas bisa menemukan sahabatnya di sana. Namun langkahnya dihalangi seseorang.

Dahyun.

"Sunbae, bisa bicara sebentar?"

Euna mengikuti Dahyun ke arah sisi timur gedung yang tidak terlalu ramai. Adik tingkatnya itu manis, namun tidak pernah bersikap manis di depannya.

"Maaf, tapi aku harus bilang soal ini. Aku udah berusaha ngomong lewat surat, tapi kayaknya Sunbae nggak nyadar," katanya tajam.

Euna mengernyit. "Jadi, surat pas team-bonding itu kamu yang nulis?"

Dahyun mengangguk dengan berani dan sikap menantang.

"Kenapa kamu nulis gitu?" tanya Euna mencoba bersabar. Dia yakin Dahyun tidak akan bersikap seberani ini tanpa backing dari senior yang lain. Pasti senior dari Kim Donghyun Fansclub mendukung sikap bodoh ini.

"Karena Sunbae tuh harusnya sadar kalau selama ini sudah mengekang Donghyun Oppa," kata Dahyun seolah alasannya sudah sangat jelas seperti kapan matahari terbit. "Sampai sekarang aja kalian gantung gitu. Semua juga tahu kalau Donghyun Oppa menyukai Sunbae, tapi Sunbae kelihatan biasa aja. Lebih baik Sunbae ngelepasin Oppa supaya dia bisa cari gadis yang lebih baik."

Apa tadi katanya ... gantung?

Ucapan itu membuat Euna tersentak. Selama ini, dia pikir Donghyun yang membiarkan hubungan mereka tidak lebih dari sahabat. Dan semalam ketika Donghyun mengatakan keinginannya, Euna malah menganggap sahabatnya bercanda. Astaga, dialah yang selama ini selalu menghindar!

"Maaf, Dahyun. Nanti kita bicara lagi. Saya harus pergi," kata Euna cepat.

"Lho, Sunbae? Aku belum selesai bicara! Sunbae!"

Tapi, mana Euna peduli pada teriakan Dahyun. Ia berlari cepat ke arah sekretariat BEM sambil melirik jam tangannya.

04:04 pm.

Tepat dua puluh jam lebih beberapa menit tanpa kabar dari Donghyun.

Sialnya, tidak ada Donghyun di sekretariat BEM. Euna juga tidak melihat anggota Be Mine di sana. Ia merogoh ponsel, mengirimkan pesan.

Choi Euna
Oppa, lihat Ddong ga?
04:05 pm.

Balas, please.

Im Youngmin
Syukurlah
Oppa pikir km ga bakal ngechat
Ddong di flat
Sakit tp ga mau kasih tau kamu
04:15 pm

Choi Euna
Ha? Sakit apa?
Aku ke sana skrg
04:16 pm

Im Youngmin
Flu biasa
Yauda Oppa tunggu
04:16 pm

Euna menutup aplikasi pesan, lalu segera menyetop taksi di depan gerbang kampus. Bodo amatlah boros. Yang penting dia harus cepat-cepat bertemu Donghyun.

🎸🎸🎸

Kening Euna mengernyit ketika dia tidak mengenali sosok yang membukakan pintu flat trio Youngdongpo. Gadis itu tersenyum lebar menyambut kedatangan Euna.

"Halo, Euna Eonni, ya? Silakan masuk, sudah ditunggu dari tadi, lho," katanya ramah.

"Kamu ...?"

"Aku Lee Seol, pacar Youngmin Oppa," jawab gadis itu membungkuk sedikit untuk memperkenalkan diri.

Euna balas membungkuk. "Donghyun mana?" tanyanya.

"Ada di kamar, Eonni. Cuma flu dan demam biasa, kok. Tadi udah aku periksa pakai termometer. Ddong Oppa baru makan dan minum obat. Mungkin sekarang udah tidur," jelas Seol panjang.

Sedikit banyak Euna merasa lega dan bersyukur pacar Youngmin adalah mahasiswa FK. Dilihatnya Youngmin keluar dari kamar sambil memakai jaket.

"Ah, Euna udah datang?" sapa si ketua BEM. "Si Ddong tuh emang bikin repot sampai Oppa bolos kampus demi ngerawat dia."

Walaupun mengomel, Euna tahu kalau Youngmin sebenarnya juga khawatir pada Donghyun. Namanya juga ikatan batin antar sepupu.

"Kalau gitu, kita titip Donghyun, ya, Eun? Harus pergi nih, mau jemput Woojin, sepupu Seol," ujar Youngmin. "Bentar lagi Sewoon balik kok sama Chaekyung. Mereka habis ngurusin  masalah BEM di fakultas sebelah."

Euna hanya mengangguk dan membiarkan kedua orang itu pergi. Setelah pintu flat tertutup, barulah Euna melangkah masuk ke kamar Donghyun.

Sahabatnya berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi sampai dagu. Mata Donghyun terpejam dan ia terlihat sedikit mengigil. Ada kompres di dahinya pasti diletakkan oleh Seol. Euna mengulurkan tangan, menyentuh kening Donghyun. Suhunya lebih tinggi dari suhu tubuh Euna membuat kompres itu kering dengan cepat.

"Eun ...?" bisik Donghyun pelan di tengah kegiatan Euna mengganti kompres. Suaranya serak dan matanya yang setengah terbuka tampak sayu. Donghyun jarang sakit dan Euna tidak suka melihatnya sakit.

"Dongdong Bodoh! Kenapa bisa sakit, sih? Terus kenapa nggak bilang-bilang kalau lagi sakit?" omel Euna gemas.

"Kehujanan. 'Kan, semalam dari lobi ke mobil nggak pake payung. Yeuu, tuh, ngapain bilang  kalau yang ada malah diomelin," gerutu Donghyun masih bisa ngeyel meski badannya lemas semua. "Orang sakit tuh disayang-sayang biar cepat sembuh."

Euna tertawa saja mendengar kelakar Donghyun. Apakah dia sebaiknya bilang sekarang? Tangan Euna bergerak merapikan poni Donghyun yang tersibak karena kompres. Jantungnya berdebar kencang. Lalu, dia berkata pelan.

"Aku sayang kamu, Ddong. Cepat sembuh, ya?"

-bersambung.-


an. cameo spesial dari buku AU yg sama hehe. Terjawab sudah siapa pacarnya Youngmin.
so, tebak dong gmna respon Donghyun?
-Ki.

04:04Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang