20. Acara Gadis

1.1K 280 101
                                    

Akibat perang cipratan air bekas cuci piring karena ucapan menjurus mesum Kim Donghyun, baik Euna maupun Donghyun jadi basah. Juga lantai dapur yang kini sedang dipel Sewoon sambil mengomel. Youngmin bisa mengamuk kalau flat mereka berantakan.

"Nih, ganti baju." Donghyun menyerahkan setumpuk pakaian setelah ia sendiri berganti pakaian. "Nggak basah sampai dalam, 'kan?"

Pertanyaan itu membuat Euna menendang tulang kering Donghyun sambil lagi-lagi memakinya mesum. Yang dimaki hanya cengengesan, lalu meninggalkan gadis itu sendiri untuk berganti pakaian di kamarnya.

Euna baru beberapa kali masuk ke kamar Donghyun, tidak seperti Donghyun yang sudah menjajah flatnya seperti flat sendiri. Kamar itu tidak terlalu luas dipenuhi barang-barang pribadi seperti diktat, komputer dan beberapa foto. Euna tertegun ketika melihat ada bingkai foto baru yang terpajang di atas nakas. Foto yang diambil Kenta pada hari team-bonding yang lalu.

Donghyun memberinya kaus biru bertuliskan nama lelaki itu dan nomor 23 di punggung. Pasti salah satu jersey futsalnya. Dan celana pendek yang pinggangnya kebesaran.

Sewoon dan Chaekyung tertawa geli ketika Euna keluar dari kamar dengan jersey dan celana yang kedodoran.

"Ya ampun, Eun," kekeh Chaekyung sementara Sewoon terkekeh menahan tawa.

"Imut kok," bela Donghyun.

Euna memutar bola mata. "Gara-gara kamu ya gaunku basah," omelnya sebal. "Udah ah, yuk, anterin pulang."

"Nginap di rumah aku aja, mau nggak?" tawar Chaekyung tiba-tiba. "Dekat kok dari sini. Daripada ke flat kamu. Besok pulangnya diantar supir."

Sebenarnya besok Euna tidak ada kelas pagi, jadi tidak masalah kalaupun menginap di rumah Chaekyung. Masalahnya menginap di rumah yang asing selalu membuatnya tidak nyaman.

"Yuk, biar bisa girl's time," bisik Chaekyung. Jelas sekali gadis itu mau menceritakan sesuatu.

Euna mengangguk. Biarlah sesekali ia keluar dari zona amannya.

🎸🎸🎸

Nyonya Shin alias ibu Chaekyung ramah sekali. Senang karena katanya Chaekyung sudah lama tidak mengajak temannya menginap sejak kuliah. Beliau bahkan memuji cokelat abal buatan Euna yang ternyata sempat dicicipi membuat gadis itu malu.

Chaekyung meminjamkan Euna baju yang ditolak gadis itu. Entah mengapa ia senang memakai jersey Donghyun karena wangi khas sahabatnya itu masih terasa. Ia cuma meminjam celana pendek Chaekyung.

"Chae, ini masih ada labelnya, lho," kata Euna heran.

"Buat kamu aja. Itu kekecilan belinya tapi nggak bisa ditukar dan nggak tahu mau dikasih siapa," ujar Chaekyung santai. "Anggap aja kado pertemanan."

Haduh, kalau tidak kepepet juga Euna sungkan menerimanya.

Mereka berbagi queen bed milik Chaekyung. Awalnya canggung, namun pacar Sewoon itu akhirnya bercerita.

"We had our first kiss," katanya malu.

"I know," balas Euna kembali terkikik, teringat obrolan cuci piringnya bersama Donghyun.

"WHAT?" pekik Chaekyung heboh. "Jangan bilang ... Donghyun tahu juga? Terus ... terus tadi kalian ..."

Euna hanya mengangguk sedangkan Chaekyung membenamkan wajah ke bantal dengan frustasi dan malu membuat tawa Euna menyembur.

"Euna, jahat! Dih, malah diketawain lagi. Aku 'kan maluuuu ..." Chaekyung mencak-mencak marah.

"Iya, enggak ketawa lagi, deh," kata Euna menutup mulut menahan tawa.

Chaekyung masih cemberut, kemudian balik menggoda Euna sambil menyenggol bahu gadis itu. "Ah, tapi kamu sama Donghyun juga udah pernah sentuhan bibir, 'kan?"

Euna hanya menggeleng sambil memijat kening. Pusing.

"Kenapa sih semua orang selalu bilang kayak gitu seolah kita ciuman?! Astaga!! Itu aku ngasih napas buatan! Darurat!" keluhnya sebal.

Gantian Chaekyung yang terkikik.

"Eh, tapi, Eun, sebenarnya aku penasaran soal kejadian pas kita maba itu ..." ujarnya ragu.

"Tanya aja," kata Euna risih melihat Chaekyung goyang-goyang sendiri kepingin tahu.

"Kamu itu 'kan individualis, kenapa pas dulu Donghyun pingsan kamu mau nolongin?" tanya Chaekyung penasaran. "Padahal banyak orang lain di situ. Kamu bisa aja pura-pura nggak tahu."

Euna terdiam.

Pertanyaan Chaekyung mengejutkan dirinya. Donghyun saja sama sekali tidak pernah menanyakan hal ini padanya. Euna beramsumsi kalau Donghyun sudah tahu sendiri alasan gadis itu menolongnya.

Ketika itu Euna sudah berusaha untuk pura-pura tidak tahu. Dia bertekad melalui tahun di universitas dengan damai jauh dari keramaian. Tapi ketika teriakan memenuhi indera pendengarannya, Euna tidak bisa menyangkal. Insting dan memori masa lalu membuatnya menolong Donghyun.

"Entahlah," jawab Euna akhirnya. Tidak bisa mengatakan semua itu pada Chaekyung.

Meski terlihat tidak puas, Chaekyung cukup bijaksana untuk tidak memaksa Euna bercerita. Ia malah menyuruh mereka lekas itu karena sudah hampir tengah malam.

Untuk pertama kalinya, Euna bisa tertidur walau dia sedang berada di rumah orang asing. Walaupun ia tetap mendadak terbangun, kemudian meraih ponsel di atas nakas. Ada sebuah pesan masuk.

Kim Donghyun
은?
04:04 am

Choi Euna
Ya?
04:04 am

Kim Donghyun
Bisa tidur ga?
04:04 am

Choi Euna
Bisa doong
Ini kebangun tiba2 aja
Ibunya Chae baik
Rumahnya juga nyaman
04:05 am

Kim Donghyun
Bagus bagus
Pdhl aku udh siap2 mau vc
04:05 am

Choi Euna
Wkwkwk
Ga bs vc skrg
Nnti chae bangun
04:05 am

Kim Donghyun
Sends voice note
04:05 am

Dih, gimana sih? Padahal Euna sudah menyuruhnya jangan video call, malah dikirimkan voice note. Euna mengambil earphone, lalu mendengarkan voice note Donghyun.

Jantungnya skip lagi.

Suara Donghyun bersama gitarnya menyanyikan 4 o'clock dari BTS Rap Monster dan V. Euna sampai menahan napas mendengarnya.

Choi Euna
Eargasm 😍😍😍
04:10 am

Kim Donghyun
Bagus deh
Mainnya pelan2 nih
Takut sewoon sm youngmin hyung bangun
04:10 am

Choi Euna
Hhaha
Makasih ya ddong
Why this song tho?

04:10 am

Kim Donghyun
Gpa2
Inget kita aja
04:10 am

Kalau Euna baper, wajar, 'kan?

-bersambung.-

An. 20 chapters and we halfway through this journey. Masih kuatkah bacanya atau mulai bosan?

Ditunggu pendapatnya.
-Ki.

04:04Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang