Part 05

65 32 0
                                    

Sunset pun turun di pulau gili trawangan dan semua isi otak pun tertuangkan, dengan canda tawa mewakili sebuah perasaan yang puitis.

Tak terasa pembicaraan di pantai itu pun harus di akhiri walau pun hati menolak dan ingin terus melanjut kan.

Perjalan pulang pun di lewati dengan prasaan yang penuh warna, dan aku pun teringat soal janji yang harus di tepati, segerah ku minta ke pada tante ratna untuk pulang terlebih dahulu dengan tante ratih dan mobil nya, dan ku ajak dhea untuk menepati janjy.

"ya udah tante pulang dulu, dhea jagain ray ya? Dia itu masih rapuh" ucap tante ratna

Dhea hanya meng iya kan ucapan tante ratih walaupun di dalam benak nya bingung akan ucapan tante ratna.

Aku dan dhea pun berjalan menaiki mobil menuju ke sebuah mini market, terlihat tawa-tawa kita di sepanjang perjalanan, dan sampai akhir nya perjalanan itu pun menemui pemberhentian nya.

"dhea, udah kamu ambil es crime semau kamu?" ucap ku dengan sedikit senyum di wajah

dan dhea pun mengambil 1 es crime rasa coklat.

"kog cumak 1 katanya 3? Kamu boleh ambil lebih" ucap ku

"bentar deh, kenapa bahasa loe, jadi aku kamu ya?" ucap dhea

"hehe iya juga ya" ucap ku sambil mengaruk-garuk rambut ku

"aneh? Udah aku ambil 1 ajah, lagian kamu mau tanggung jawab ajah itu udah baik, jadi aku gak mau manfaatin" ucap dhea

"wkwkwkwk" tawa gue

"eh ngpain ketawa?" ucap dhea

"lah kamu sendiri juga ngomong aku kamu" ucap ku masi dengan tertawa

"ah masak sih? Ya udah aku kamu ajah ngomng nya biar lebih akrab" ucap dhea

Dan kita pun duduk di depan kursi mini market sambil dhea makan es crime nya.

"ngpain kamu lihat nya gitu amat? Kamu mau? " ucap dhea

"gak deh, ow iya ngapain kamu ke lombok? Liburan kah?" ucap ku

"ya liburan sambil sambil nyari jalan buat lepas dari masa lalu" ucap dhea sambil terus memakan es crime nya

"biar aku tebak, lepas dari masa lalu itu maksut nya berusaha ngelupain mantan" ucap ku

"ee.emmm" ucap dhea

"segitu sayang nya ya kamu sama mantan mu, sampek harus jauh-jauh ke lombok buat ngelupain" ucap ku

"bukan cumak sayang tapi setengah hati ku udah di bawah sama dia" ucap dhea dengan mulai serius

"kamu tau gak, beda nya aku sama kamu itu apa?" ucap ku

"apa emang?" ucap dhea dengan penuh penasaran

"bintang ku udah redup cahaya nya, dan bintang kamu masih bersinar terang dan kamu punya pilihan, buat gapai bintang itu lagi atau ngebiarin bintang itu terbang bebas", ucap ku

Dan dhea hanya diam dan berusaha memahami apa yang baru sajah aku omongkan.

"udah gak usah di fikir, ayo pulang" ucap ku

Kita pun akhir nya pulang ke rumah masing-masing, Ya walaupun rumah ku hanya bersebelahan dari rumah dhea.

Ku baringkan tubuh ku di atas kasur yang empuk, dan berusaha memejamkan mata ku untuk tidur.
Tapi ada prasaan yang mengganggu tidur ku.

"tok,... Tokk... Tokk" terdengar suara ketukan dari pintu kaca depan ku, suasana seolah berubah menjadi horor, aku beranjak dari tempat tidur ku dan berjalan pelan-pelan untuk melihat pintu balkon kamar ku.

Aku buka tirai kaca itu dan...

"ray aku gak bisa tidur, temenin aku ngobrol donk"

"looh dhe, kamu lewat mana? Kata ku sambil celingukan bingung

"lompat dari situ"ucap dhea dengan tenang nya.

"dasar cewek horor? Aku juga gak bisa tidur nie, dari tadi di merem-meremin tapi gak bisa tidur juga" ucap ku

Dan kita pun duduk di kursi depan balkon ku, sambil melihat bintang-bintang yang bersinar sangat banyak di langit.

Ku lihat dhea mengambil sesuatu di kantung jaket nya dan menyodorkan nya ke pada ku.

"nie?" ucap dhea

"ini foto mantan kamu itu?" ucap ku sambil melihat foto itu

"ho'oh?" ucap dhea

"masih ganteng aku ternyata", Ucap ku sambil senyum-senyum

Dhea hanya mengakat sebelah alis nya, dan menunjukan wajah tidak setuju nya.

Aku pun masuk ke dalam dan mengambil foto adel dan ku berikan ke dhea.

"lah ini cewek cantik gini, kog bisa mau sama kamu ya" ucap dhea dengan tertawa mengejek ku

"ray sebenernya kita ini punya banyak jalan buat melangkah ke masa depan, cumak kita ajah yang nyari-nyari alasan dan nyari cela-cela biar tetep ke masa lalu" ucap dhea sambil memandang ke langit

"iya, ternyata apa yang kita rasain sama" ucap ku dan kita pun saling menatap

"ray besok jalan-jalan ke pantai pink yuk?" ucap dhea

"dimana itu dhe? Kog aku blum pernah denger ya?" ucap ku

"jelas belum pernah denger kan gak terkenal, tapi aku jamin tempat nya bagus banget kog" ucap dhea meyakin kan ku

"kalo gitu besok aku bawah camera deh buat motret, jadi penasaran" ucap ku

"gak perlu camera untuk mengabadikan sebuah momen, cukup mata kita dan semuanya akan terkenang abadi" ucap dhea

"tapi kan kalo gak di potret kenangan nya hanya terlewat, dan bisa ajah di lupakan" ucap ku

"sebuah kenangan gak akan pernah hilang sampai kita mati, tetap akan menggupal di memory otak kita, sekeras apapun kita ngilangin kenangan, tetap ajah kita pernah melewatinya" ucap dhea

Dan aku hanya terpelangah karna tak mengerti akan ucapan dhea.

"ow iya, lupa sama melupakan itu beda?" ucap dhea membalas ucapan ku tadi

"bedanya dhe?"ucap ku dengan wajah penasaran

"kalo lupa kita gak tau kapan datang nya, Tapi kalo melupakan kita hanya berjuang sekuat tenaga, walau pun kita tau hasil nya gak mungkin, nama nya juga melupakan" ucap dhea dengan senyum manis nya.

Dan aku pun masi terpelangah gak ngerti akan ucapan dhea, aku berusaha memahaminya, tapi emang dasar nya otak ku terlalu lemah kalo di ajak buat mikir :D

FortunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang