Fake Relationship
Bagian 04 | Rencana
• • •"... Lebih baik kita ikhlasin mereka, dan kita sudahin hubungan palsu ini,"
Ali masih mendekap tubuh mungil Prilly dengan erat. Prilly masih menangis dalam dekapannya.
"Maaf, ya.. Jangan anggap serius ucapan gue yang tadi," tutur Ali sambil mengusap lembut rambut Prilly.
Tangis Prilly mulai mereda, namun dia tidak mau melepaskan pelukannya. Pelukan Ali membuatnya nyaman dan tenang sehingga rasa kantuk mulai melandanya.
"Li.., ngantuk!" ucap Prilly merengek. Kepalanya semakin tenggelam didada Ali.
"Ya udah, gue antar pulang, yuk!" ajak Ali masih memeluk Prilly.
"Gendong belakang, ya? Mata gue udah berat banget, nih!" pinta Prilly menatap Ali sayu.
"Ya udah, ayo..!"
Ali membawa Prilly ke garasi dan menurunkannya. Prilly bersandar ketembok sambil memejamkan matanya selama menunggu Ali mengeluarkan motornya.
"Ayo..! Nanti tidur lagi dimotor, cepat naik," perintah Ali.
Prilly tidur selama perjalanan pulang. Dia memeluk pinggang Ali dari belakang dan menyandarkan kepalanya dipunggung Ali yang lebar. Semua perlakuan Ali kepadanya selalu membuatnya nyaman dan tenang.
Menurutnya, Ali adalah tipe cowok yang romantis, pengertian, penyayang, dan penyabar. Entah sebodoh apa Andira sampai menyia-nyiakan cowok seperti Ali. Dirinya bahkan berharap sifat dan sikap Devan padanya sama seperti Ali memperlakukannya, namun itu hanyalah angan.
"Hei, bangun..! Udah sampai, nih, di rumah lo," ucap Ali lembut. Dia menggoyangkan punggungnya pelan agar Prilly terbangun.
Karena terusik, Prilly perlahan membuka matanya. Sudah sampai rumah ternyata, pikirnya. Prilly kemudian turun dari motor dan menghela nafas kasar.
"Jangan ngantuk, dulu, sana pergi ke kamar! Nih, barang belanjaan lo," ucap Ali lalu menyerahkan beberapa kantung belanjaan yang Prilly beli tadi siang.
"Oh, ya, besok gue main ke rumah lo, ya? Mama sama Ayah gue pergi lama besok," tutur Ali memberitahu. Prilly hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ya udah, pulang, sana! Hati-hati dijalan, bye..!"
"Bye..!" pamit Ali sebelum menancapkan gasnya keluar dari rumah Prilly. Prilly tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Ali. Dia lalu berbalik badan dan masuk ke dalam rumahnya.
—————
Prilly berniat membuka pintu rumahnya karena suara bell sudah memenuhi rumah Prilly. Prilly berlari kecil menuju pintu. Prilly membuka pintunya lebar dan mendapati Ali yang tengah tersenyum menatapnya.
"Eh, ternyata lo.. Gue kira siapa," ucap Prilly lalu menurunkan tangannya pada gagang pintu.
"Kan kemarin gue udah bilang, mau main di rumah lo karena Mama dan Ayah gue lagi pergi," jelas Ali dan masuk ke ruang tamu mengikuti Prilly. Mereka duduk berdampingan disofa.
"Mama gue juga kebetulan tadi baru pergi karena arisan sama teman-temannya, sementara Ayah gue kerja tadi pagi," ucap Prilly menjelaskan. Dirinya lantas mengambil remote televisi dan menekan tombol on.
"Hari Minggu kok kerja? Biasanya, kan, Ayah lo libur," tanya Ali sambil mengambil camilan yang tersedia diatas meja, lalu memakannya.
"Nggak tau, tuh. Tapi, sih, bilangnya bakal pulang cepat, palingan nanti sore," jawab Prilly lalu mengambil camilan yang Ali makan.
![](https://img.wattpad.com/cover/112521502-288-k673289.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship
Fanfiction[Status: ON HOLD] Bagaimana bisa dua orang yang nggak saling cinta, bisa pacaran? Bahkan hati mereka sudah milik orang lain. "Tenang, lo bukan tipe gue," - Rafali Andra. "Lo juga bukan tipe gue," - Aprillya Dena. copyright © 2017 by misspu...