FR • 03

4.6K 490 16
                                    

Fake Relationship
Bagian 03 | Nyaman
• • •

     Motor Ali berhenti tepat di depan rumah yang bercat biru laut. Cowok itu mematikan mesin motornya dan menengok ke belakang.

"Mama lo ada?" tanyanya.

"Enggak ada. Kenapa? Mau mampir?" jawab Prilly sekaligus bertanya.

"Iya, deh, sebentar aja.. Gue haus, mau numpang makan sama minum, gue juga mau istirahat bentaran," jawab Ali sambil memegangi perutnya yang terasa lapar.

"Ye.., dasar, lo! Ya udah, motornya jangan di sini, bawa ke dalam aja,"

Ali kembali menyalakan mesin motornya dan mengendarainya untuk masuk kepekarangan rumah Prilly. Prilly turun dan melepas pelindung kepalanya, lalu berjalan masuk meninggalkan Ali di luar.

Ali masuk ke dalam rumah Prilly tanpa mengucapkan salam dan langsung berbaring disofa panjang yang terdapat di ruang tamu. Matanya terpejam karena kelelahan.

"Ali.. Bangun dulu, ah..! Ini makanan sama minumannya, ayo duduk dulu..!" seru Prilly sambil menepuk pelan pipi kanan Ali.

Ali menggeliat. Cowok itu akhirnya membuka matanya dan segera duduk dan mengambil minuman yang disediakan oleh Prilly.

"Mama lo pulangnya jam berapa?" tanya Ali lalu mengambil satu biskuit yang tersedia.

"Kayaknya habis magrib baru pulang, deh.." jawab Prilly yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Gue numpang tidur, ya..? Ngantuk banget, nih, mata udah berat," ucap Ali sambil menggaruk rambut bagian belakangnya.

"Ya udah, tidur di kamar gue aja, sana! Nanti gue bangunin," perintah Prilly. Dengan segera Ali bangkit dan pergi ke kamar Prilly untuk istirahat sejenak.

Prilly kembali fokus dengan ponselnya. Ia membuka salah satu aplikasi sosial media dan melihat beberapa status yang diunggah teman-temannya.

Karena bosan hanya melihat-lihat status yang berada diberanda selama beberapa jam, Prilly akhirnya memilih membangunkan Ali yang tengah istirahat di kamarnya.

Dibukanya dengan perlahan pintu kamarnya agar Ali tidak terusik dengan suara decitan pintunya. Ditengah kasur terlihat Ali yang sedang tertidur dengan berseragam lengkap. Wajahnya sangat damai saat tertidur.

Prilly duduk dipinggir kasur untuk mengamati wajah Ali yang terlihat lebih tampan saat tertidur. Harus diakui, Ali memang cowok yang tampan, bahkan ketampanannya melebihi Devan. Hidung yang runcing, alis yang tebal, dan tatapannya yang tajam menambah kadar ketampanannya. Pantas saja banyak para cewek yang menyukainya.

Prilly menyentuh bagian pipi Ali dan mencubitnya pelan. Sebelum Ali menjadi kekasih palsunya, pipinya terlihat sangat tirus hingga tulang rahangnya terceplak jelas. Namun, setelah mereka bersama, pipi Ali kini mulai berisi dan menjadi chubby, dan Prilly menyukai Ali yang chubby.

Prilly tersenyum sambil menatap Ali lekat. "Ali..," bisiknya tepat disebelah telinga Ali.

Ali masih diam.

"Ali..! Bangun..!"

Prilly mencoba menepuk pipinya pelan dan mengguncangkan tubuh Ali hingga cowok itu menggeliat.

"Apaan, sih..!" ucap Ali yang setengah sadar.

"Hei, bangun..! Ini udah sore, mau magrib sebentar lagi," ucap Prilly yang membuat Ali berdecak kesal sebagai balasan.

Ali akhirnya bangkit dengan mata yang menyipit. Kantuknya belum juga hilang. Rasa penat masih saja dia rasakan.

"Jam berapa ini?" tanya Ali sambil menggaruk pelan sebagian tubuhnya.

Fake RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang