8. vito dan kisah

1.1K 34 0
                                    

Gue memasuki kelas XI-IPA-A sambil senyum. Membuat orang yang sedang duduk di depan meja gue menjadi heran.

Gue pun duduk di kursi tepat di belakang orang yang sedang natap gue heran.

"Lo Ngapa vit, baru masuk sekolah sudah senyum-senyum aja kesambet apa lo." Ucap lelaki yang ada di depan gue. Membuat gue tersadar dan mulai menjawab.

"Enggak ada apa-apa kok kak." Ucap gue sambil meletakkan buku nya di atas meja.

"Lo itu adik gue vito, jadi kalo lo gak jujur ke gue. Gue tau itu." Ucap lelaki yang ada di depan gue.

"Entar aja dah kak. Vito jelasin di rumah." Ucap gue yang kemudian mengambil pena yang ada di saku celana gue.

##

Clark

"Kami pulang." Ucap kedua remaja itu dengan serempak.

Mereka berdua berjalan mengarah ke dapur. Karena ibunya sering sekali ada di dapur pada jam pulang sekolah. Jadi mereka berdua memutuskan untuk ke dapur sekalian ambil air minum.

"Ma.." Ucap mereka berdua dengan serempak.

"Kalian sudah pulang." Ucap wanita paru baya itu kepada kedua anaknya.

"Kalian mau makan." Tawar wanita paru baya tersebut.

"Nanti aja ma.. Kamu masih kenyang. Mama belum masak kan. Jadi nanti aja nunggu papa pulang." Ucap anak sulungnya yang sedang membuka kulkas untuk mengambil beberapa air minum dan makanan ringan.

"Gimana sekolah kalian." Ucap mama mereka.

Mereka saling menatap kemudian berkata dengan serempak. " alhamdulillah baik baik aja ma."

"Vito jangan lupa." Ucap  kakaknya yang kemudian melirik ke arah vito. Sambil membawa beberapa minuman dan makanan ke arah kamar.

"Siap kak." Ucap vito yang kembali berdiri dari posisi duduknya.

"Ma.. Kami ke kamar dulu ya." Ucap mereka berdua serempak.

Mamanya hanya mengangguk.

Mereka berdua berjalan menaiki anak tangga menuju ke lantai dua rumahnya.

Mereka pun masuk ke dalam sebuah kamar bercat abu abu dengan corak yang lumayan layak untuk di sebut sebagai kamar lelaki.

Kamar yang tersusun rapi dengan berbagai koleksi buku yang tertata rapi. Dan 1 meja laptop yang sudah di sediakan di sudut ruangan.

Serta berbagai macam alat menggambar yang terletak di atas meja dekat meja laptop itu.

"Sekarang lo ceritain kenapa lo tadi senyum-senyum." Ucap lelaki itu to the point.

"Entar dulu kak. Gue mau ke kamar gue dulu mau ganti baju. Nanti gue kesini lagi deh." Ucap adiknya yang kemudian berjalan mengarah ke luar dari kamar itu.

##

Lelaki itu duduk di atas kursi yang terletak di sudut ruangan.

"Jadi lo harus ceritain ke gue, Kejadian tadi." Ucap gue yang kemudian natap adik gue.

"Iya..iya gue ceritain." Ucapnya agak kesal.

"Tadi gue kan jalan di koridor sekolah tu. Gue tu jalan sambil baca novel karena ceritanya lagi seru. Jadi, gue gak liat liat jalan. Sampe-sampe gue tumbuhan dengan cewek." Ucapnya yang kemudian menarik nafas perlahan-lahan.

"Terus apa hubungannya dengan lo senyum senyum tadi." Ucap gue yang asal potong.

"Gue belum selesai cerita Kak." ucapnya kesal.

"Jadi tu buku nya jatuh. Singkat cerita, cewek ini buku nya ketukar dengan buku yang gue bawa. Terus gue baru sadar waktu gue sudah sampai di kelas. Gue keluar kelas lagi dah untuk cari cewek itu. Untung tu cewek ketemu. Gue balikin buku nya, dia juga balikin buku gue. Gue sempat kenalan sama tu cewek. Kalo gak salah nama tu cewek."

"Siapa namanya, kok tu cewek bisa buat adik gue jadi seperti orang kesambet." Ucap gue menggoda.

"Sial.. Gue lupa namanya siapa." Ucap adik gue putus asa.

"Tapi lo masih ingat kan dengan  wajahnya." Ucap gue.

"Masih sih." Ucap adik gue

"Kalo gitu besok lo kenalin gue sama orang itu. Gue jadi penasaran." Ucap gue dengan semangat. "Btw, dia kelas mana sih vit."

"Kelas XI-BAHASA-A." Ucapnya

"Gue jadi penasaran dah. Mau liat siapa sih anak bahasa yang udah buat adik gue senyum terus." Ucap gue.

##

Sepertinya author kehabisan kata kata. Karena seharusnya di chapter berisi flashback tetapi di beberapa charter ini tidak ada flashback.

Selamat hari raya idul fitri 🙏. Maafkan author yang memiliki kesalahan kata atau apapun itu.😄

Ketua Kelas VS Wakil Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang