Antara bahagia atau tidak. Haykal merasa ini kabar buruk bagi Faisal. Kenapa hanya ucapan selamat dan suka tulisan aja? Loh, bukankah memang bagus buat ngucapin selamat? Tapi kenapa tidak dibarengi dengan perasaan saling bertemu atau minta nomer handphone Faisal gitu?Haykal tidak tega untuk menyampaikan hal ini. Haykal akan tetap menunggu permintaan Jihan yang lain. "Aku harus bisa lebih memancing Jihan lagi."geram Haykal semangat.
Satu minggu setelah Jihan menghampiri Haykal untuk menyampaikan ucapan selamatnya. Jihan hanya duduk di sana terus saja memandangi wajah tampan yang bukan miliknya. "Kenapa dia tidak membalas ucapan selamat dariku ya? Kenapa dia tidak tersenyum ketika kita berpapasan?"
"Oh itu, Faisal cuma bilang makasih aja. Eh Han, kamu tau ngga besok Faisal ulang tahun. Kamu ngga mau ngucapin dan beri dia kado gitu?"
"Boleh, pulang sekolah nanti anterin aku beli kado ya?"
"Okee siipp." Jawab Haykal dengan penuh harapan.
Faisal tetap tidak tahu tentang hal ini. Karenanya Faisal masih tetap bersikap dingin dengan Jihan.
Akhirnya, hari yang dinanti pun tiba. Jihan yang sudah siap dengan bungkusan kado ditangannya ingin segera menemui Faisal. "Kal, anterin aku ke Faisal sekarang juga."
Entah apa yang dibicarakan mereka, hanya satu menit bahkan kurang. Apa yang dilakukan Faisal? Sampai Jihan langsung pergi meninggalkannya.
"Kok cuma bentar Han, ketemu Faisal nya?"
"Aku bingung harus ngomong apalagi Kal, aku kasih ini dia jawab makasih. Aku bilang tulisannya bagus dia jawab makasih. Aku bilang makasih karena tulisannya menginspirasi dia jawab sama-sama. Gitu dan seterusnya. Tapi tadi dia cakep banget Kal, dari deket." Hal itulah yang menjadi penyembuh di tengah hampanya pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A[wait]
RomanceKarena siapa kau bagiku, dan siapa aku bagimu. Aku masih belum bisa mengetahuinya. *** Tentang sebuah penantian yang tak ada ujungnya. Tapi menantimu adalah suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Kau tahu kenapa?