"Jadi Reece dan Lexi menginap dirumahmu? untuk apa?" tanya Blake menaikan alisnya. "Itu kemauan orangtua ku." orangtua yang ku maksud adalah Mom Claire.
"Huh, sampai kapan?" tanya Blake, dia terlihat malas dengan topik pembicaraan ini. "Entahlah, sampai orangtua ku kembali, mungkin?"
"Kalau kau tak suka dengan topik pembicaraan ini, lebih baik kita tidak usah membicarakannya." Blake mengangguk. "Besok bisa kita berangkat bersama?" tanya Blake. "Reece ikut juga bukan?" tanyaku, dia mengangguk tidak antusias. "George ikut?" Tanyaku. "Tidak, dia sekarang terlalu banyak mengahbiskan waktunya dengan Eve." Balas Blake.
Berarti besok, Reece, aku, dan Blake akan pergi bersama. Sedangkan Sean dan Lexi, biarkan mereka diantar Mr.Harold.
"Hm, aku akan membeli es krim cup lagi." ucapku, aku turun dari kursi yang ku duduki dan mengambil 3 es krim cup. Rasa vanilla, stroberi, dan coklat. Ketiganya untuk Reece, Lexi, dan Sean.
"Ayo." Blake menarik tangan ku keluar dari kedai es krim. Dia mulai tersenyum. "Bagaimana kalau kita---"
Tunggu, perasaan ku mulai tidak enak.
"--ke club?" Blake menaikan kedua alisnya. "Oh, tidak tidak tidak. Aku tak akan pernah kesana." Blake hanya tertawa. "I bring fake id." ucap Blake. Some part of me wanna go with him, aku merasa aku harus membalas waktu ku yang hilang bersama Blake, membuat nya senang, mungkin?
Aku menghembuskan nafas ku kasar, mencoba menjawabnya dengan tidak enak hati, "Huh, nanti ya, 4 tahun lagi, setelah umur ku benar-benar legal untuk memasuki klub." Aku menghindar dan tertawa kecil. "No worries." jawabnya mengalihkan pandangannya dari ku. He must think i'm not cool, because of this.
"Bisa kita langsung kembali? hanya ada adikku dirumah." tanyaku, "Ya, jika kau mau aku akan langsung kembali." Blake membuka pintu mobilnya, dan aku langsung masuk ke dalamnya.
Setelah Blake memutar dan masuk kedalam mobil juga. Aku mulai teringat Reece, pasti dia sudah kembali.
Bodoh, aku tak memberi tahu Sean, Lexi, atau Reece bahwa aku pergi.
Setelah beberapa menit kami sampai, sudah ada sepatu milik Reece diluar. Berarti dia sudah kembali.
"Sean!" aku mengetukan tanganku ke pintu agar segera dibuka. Setelah lama menunggu, akhirnya pintu terbuka dan Reece yang membukakannya.
"Kau habis darimana saja?" tanya Reece dengan cueknya. "Dari--- luar." pandangan Reece langsung beralih kearah Blake, dan aku baru sadar sedari tadi mereka melemparkan tatapan tak suka dan sinisnya.
"Bersama Blake?" tanya Reece lagi. "Tentu."
"Baiklah, Rey. Aku akan kembali." ucap Blake. "Terimakasih." ucapku pada Blake, dan Blake menjawabnya dengan senyuman.
"Sean, Lexi. Aku membawakan sesuatu." Sean dan Lexi datang dari lantai atas dan menunggu didepanku. "Apa itu?" tanya Sean. "Es krim." Sean mulai menunjukan senyumannya dan merebut es krim coklat dari tanganku. "Terimakasih Rey!"
"Reece." aku memberinya es krim, dia membuang nafasnya panjang. "Lain kali jika pergi beritahu aku." ucapnya, dan tersenyum.
Perlu kuberitahu, jarang sekali Reece tersenyum.
Yawn
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope || New Hope Club
Fanfiction[Completed Story] A story about you, Reece, Blake, and George. (Indonesia) (mar-sha-king) (2017)