Gray pulang dari kampus dengan keadaan yang tidak baik. Yaa, wajahnya pucat, baju nya basah, kepalanya pusing karena kehujanan, dan menangis. Dia menunggu Dhirga yang bilang akan menjemputnya, sebenarnya Dimas sudah mengajaknya pulang bersama tapi Gray menolaknya karena mengingat Dhirga.
Karena Dhirga tak kunjung menjemputnya dia menelpon Dhirga. Tetapi tidak diangkat, sampai akhirnya Gray memutuskan untuk ke rumah sakit tempat Dhirga bekerja. Sampai di ruang kerja Dhirga, ternyata lelaki itu sedang mencium kening wanita lain. Gray tahu itu hanya di kening, tapi rasanya sangat sakit melihat kejadian itu.
Dhirga melihat Gray, ia mencoba menjelaskan semuanya tapi Gray tidak mau mendengarkannya. Dia langsung pergi begitu saja dari rumah sakit.
"ya ampun Gray, aku khawatir dengan mu." ucap Dhirga yang baru memasuki apartment dengan keadaan basah kuyup juga.
Dhirga mencoba memeluk Gray, tapi Gray tidak mau. Dia mendorong Dhirga agar menjauh dari nya.
"dengar penjelasan aku dulu." ucap Dhirga.
"ga ada yang perlu dijelasin!! Pasti kamu sudah bermain ranjang dengan wanita lain!! Kamu anggap aku apa Dhirga?!!!" teriak Gray.
"jangan kaya anak kecil Gray!!"
Apa Dhirga membentaknya? Pendengarannya menjawab iya.
"siapa yang kaya anak kecil?!!! Siapa istri yang ga cemburu lihat suaminya kaya gitu?!!"
"aku cuma cium kening!"
"Terus kalau cuma kening, itu wajar?"
"terserah!!! Aku sudah coba menjelaskan tapi kau tidak mau mendengarkan ku!! EGOIS!!!" Dhirga tiba-tiba keluar dari apartment nya. Gray hanya bisa menangis, dia menyesali perbuatannya setelah tahu Dhirga pergi.
Dia hanya menangis terus, sampai perutnya terasa mual. Dia ke kamar mandi, aneh.. Dia hanya memuntahkan air saja. Ada apa dengan dirinya? Biasanya jika ia masuk angin pun tidak seperti ini rasanya.
Naufal masih di rumah mama Dhirga, Gray tidak mau menjemputnya sekarang karena keadaan yang tidak memungkinkan.
Tubuhnya sangat lemas. Ia membutuhkan Dhirga saat ini, tapi Dhirga pergi ke mana? Gray mengambil handphonenya dia menelpon Dhirga tetapi tidak diangkat. Gray terus menelponi Dhirga, tapi ia terasa mual lagi. Dia meninggalkan hp nya di meja, lalu ke kamar mandi untuk muntah. Muntahnya hanya sedikit terkadang tidak keluar.
Disaat itu Dhirga menjawab teleponnya tetapi tidak ada suara. Dia mematikan sambungan teleponnya. Sebenernya Dhirga khawatir pada Gray karena ia menelpon namun tidak ada jawaban.
Gray kembali, dia menelpon Dhirga. Akhirnya Dhirga menjawab teleponnya.'hm.' suara deheman Dhirga yang menjawab telepon Gray.
'tolong pulang. Aku membutuhkan mu.' kenapa Gray jadi manja? Kenapa saat ini ia ingin dipeluk Dhirga.
'butuh untuk apa?'
'aku ingin kamu memeluk ku.' Gray menangis karena nada Dhirga yang terdengar dingin.
'ya sudah, aku akan pulang.' ucap Dhirga.
Gray menunggu Dhirga di ruang tv, sampai terdengar pintu terbuka.
Cepat sekali Dhirga datang. Gray berdiri dan mendatangi Dhirga. Dia langsung berlutut pada Dhirga."maafin aku Dhirga, maaf.." ucap Gray sambil memeluk kaki Dhirga.
"lupa-" ucap Dhirga sambil ingin membuat Gray berdiri, namun ucapannya berhenti ketika Gray muntah di kakinya. Dhirga mempercepat geraknya untuk berjongkok, dia memegangi lengan Gray. Wajah istrinya sangat pucat, ada apa dengan dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Is My Husband [OPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER]
Lãng mạnOPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER CEK INSTAGRAMNYA YAAA Masih ada beberapa yang belum di hapus ❤️ Terima kasih ❤️❤️🙏 #144 dalam romance 21-11-17 #156 dalam romance 10-9-17 26 maret 2017 Pengumuman pengumuman... Cerita ketiga telah dibagikan, bagi par...