Di rumah sakit, Dhirga setia menjaga Gray. Meskipun terkadang Dhirga meninggalkannya karena ada pasien dan jika Gray menginginkan sesuatu. Terkadang pagi hari Gray mual karena kehamilannya, dan menjelang malam Dhirga yang mual atau sebaliknya. Menurut Dhirga itu wajar, tapi Gray yang bingung kenapa bisa Dhirga mual?
Dhirga sudah menjelaskan penyebab dirinya mual. Gray mengerti, dia mengambil kesimpulan bahwa Dhirga sungguh-sungguh mencintainya karena melihat dari Dhirga yang merasakan apa yang dia rasakan.Selama Gray masih di rumah sakit, Naufal dititip pada orang tua Gray atau orang tua Dhirga.
Setelah mengatasi pasien, Dhirga kembali ke kamar rawat istrinya. Dia mencium perut Gray, bibir Gray, pipi Gray dan kening Gray. Dia juga mencium pipi Naufal yang tiduran disebelah Gray."udah makan belum?" tanya Dhirga.
Gray mengangguk, "tadi disuapin papa hehehe..."
"jadi, sekarang disuapin mulu maunya?" tanya Dhirga, dijawab anggukan oleh Gray.
"mau makan buah ga?""hmm, iya. Tapi kamu suapin ya."
"siap princess, kamu mau buah apa?"
Gray menunjuk buah apel hijau.
Dhirga mencuci tangannya terlebih dahulu, lalu mengupas kulit buah apel, dan ia potong-potong."Gray, menurut mama... Kamu ga usah ke kampus dulu deh." ucap mama Dhirga.
"iya Gray, mama takut kamu kecapekan." lanjut mama Gray.
Buah yang telah Dhirga potong, ditaruh di piring kecil untuk dimakan oleh Gray. Dhirga menyuapi Gray satu potong buah apel.
"tapi Gray mau tetap kuliah." ucap Gray.
"Dhirga, memang kandungan Gray kuat? Karena dia kan hamil muda." tanya mama Dhirga.
"lebih baik engga, karena kamu masih sering mual. Aku juga takut kamu kecapekan." Ucap Dhirga yang menghadap Gray.
Gray cemberut, "tapi aku tetap mau kuliah Dhirga, kan ada Dimas yang bisa jagain aku."
"ya... Masa istri aku dijagain sama orang lain?" tanya Dhirga yang cemburu mendengar nama Dimas.
"Gray, sebaiknya kamu turuti suami mu." suruh ayah Gray.
Gray memasang wajah memelas pada Dhirga. Dia berharap agar Dhirga mengizinkannya. Dhirga menatap Gray,
"aku tetap ga izinin kamu kuliah," ucap Dhirga.Gray menghembuskan nafasnya. Dia kecewa dengan pernyataan Dhirga, padahal ia sangat ingin kuliah. Gray menghentikan kegiatan makan buahnya, lalu mengambil hpnya. Dhirga tahu bahwa Gray marah, tapi ini semua demi kesehatan Gray dan calon bayinya.
Dhirga mengerti perempuan sensitif saat hamil. Ia pun membiarkan Gray, dan mengajak Naufal ke sofa ruangan itu untuk mengobrol. Disaat seperti ini, Gray menginginkan es doger. Dia ingin meminta pada Dhirga tapi gengsi karena ia sedang marah pada Dhirga.
Ya ampun, dia sangat ingin es doger. Ia membayangkan es itu ia makan dengan tape, ketan, dan lain-lainnya. Dia melirik pada Dhirga, saat Dhirga membalas tatapannya ia membuang tatapan itu.
Gray mengusap perutnya.
Sayang, jangan sekarang dong minta nya. Bunda malu. Batin Gray berbicara pada janinnya.Dhirga mendatangi Gray, "kamu lapar?" tanya Dhirga.
Gray menggeleng, dia masih enggan berbicara pada Dhirga.
Pasti Gray sedang menginginkan sesuatu. Pikir Dhirga."kamu mau apa?" tanya Dhirga baik-baik sambil mengusap pucuk kepala Gray.
Gray menatap Dhirga, dia masih enggan berbicara. Dia masih gengsi, dia ingin diam.
Ingat Gray, lo lagi marah. Ingat, lagi marah. Batin Gray.
![](https://img.wattpad.com/cover/88352989-288-k761471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Is My Husband [OPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER]
RomansaOPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER CEK INSTAGRAMNYA YAAA Masih ada beberapa yang belum di hapus ❤️ Terima kasih ❤️❤️🙏 #144 dalam romance 21-11-17 #156 dalam romance 10-9-17 26 maret 2017 Pengumuman pengumuman... Cerita ketiga telah dibagikan, bagi par...