Setelah 4 hari dirawat di rumah sakit, Naufal diperbolehkan pulang oleh dokter. Dhirga dan Gray membawa Naufal ke apartment mereka. Gray menggendong Naufal yang tertidur dipelukannya.
Gray langsung membaringkan tubuh Naufal di ranjang, tempat tidurnya bersama Dhirga. Mereka keluar kamar, untuk pergi ke dapur. Dhirga akan mengajarkan Gray memasak makanan bayi.
Dengan semangat Gray memperhatikan apa saja yang harus dipersiapkan, dan cara memasaknya."Dhirga, ini wortelnya harus aku apain?" tanya Gray.
"dikupas, terus dipotong tipis-tipis."
Gray mengangguk, dia segera mengambil pisau kupas dan mengusap wortel itu. Lalu ia potong pelan-pelan agar hasilnya tipis dan kecil. Dhirga menjelaskan cara memasak bubur wortel untuk Naufal.
Setelah selesai membuat bubur, mereka ke meja makan dan Gray membangunkan Naufal untuk sarapan.Dhirga memangku Naufal, dan Gray menyuapi Naufal. Dhirga tersenyum melihat istrinya yang sangat telaten menyuapi sambil membersihkan makanan yang tersisa dimulut Naufal. Anak kecil itu memegang mainannya sambil memakan bubur yang disuapi Gray.
"pa pa, ainan." ucap Naufal setelah makanannya habis dan memberikan mainan yang ia pegang ke Dhirga.
*papa, mainan."ayoo..." Dhirga menggendong Naufal menuju ruang tv. Sedangkan Gray membereskan bekas makan milik Naufal, dan juga membereskan apartment mereka.
Setelah semua selesai, mereka bergantian untuk mandi karena ingin ke supermarket membeli kebutuhan untuk Naufal. Dhirga mandi bersama dengan Naufal. Gray menyiapkan pakaian untuk Dhirga, dan juga pakaian Naufal yang kemarin ia beli saat pulang kampus.
"Gray, handuknya Naufal mana?" tanya Dhirga yang keluar dari kamar mandi dengan menggandeng Naufal yang belum memakai handuk.
"oh iya, aku lupa." Gray segera mengambil handuk di lemari dan mengusapkan handuk tersebut ke tubuh Naufal yang basah.
"aku juga mau dong, dihandukin." ucap Dhirga. Gray melirik Dhirga, "kalau kamu aku keringin pakai hairdryer aja. Hahahaha.." tawa Gray, dan Naufal ikut tertawa tanpa tahu apa yang sedang ditertawakan. Dhirga tertawa sambil mendekati Gray, lalu mencium pipi Gray.
Dhirga mengambil pakaiannya, dan memakainya. Gray memakaikan baju ke tubuh Naufal. Setelah itu, Gray yang mandi, mulai hari ini dia merasakan bagaimana mempunyai dua pangeran yang tampan.
**
Naufal duduk di troli yang ada di supermarket, Dhirga mendorong trolinya. Mereka ke tempat susu untuk anak seumur Naufal, makanan bayi, dan juga pakaian untuk Naufal.
Mereka juga membeli cemilan, tidak lupa persediaan sayur dan buah."Dhirga, kamu lapar ga? Aku lapar." ucap Gray yang berdiri disamping Dhirga.
"ayo makan, mau makan apa?" tanya Dhirga sambil mendorong troli belanjaan.
"nasi goreng aja, yang disana." Sambil menunjuk tempat makan yang ada di supermarket. Dhirga mengarahkan troli menuju tempat makan tersebut. Dhirga duduk memangku Naufal yang sedang meminum susu.
"kamu pesan apa?"
"aku mau mie goreng, sama ayam."
Gray memesan makanan itu, sekalian membayarnya di kasir. Dia kembali ke tempat duduk membawa makanannya dan minuman.
"Naufal biar aku pangku, Ga." ucap Gray sambil menyodorkan tangannya untuk mengambil Naufal.
"udah kamu makan aja, biar Naufal aku pangku."Gray menurut, mereka memakannya masing-masing. Naufal menyudahi meminum susunya, dia merengek ingin mencicipi, tetapi Dhirga tidak membolehkan karena pedas. Alhasil, Naufal menangis, dia memberontak tidak mau bersama Dhirga.
Gray mengambil alih menggendong Naufal, dia menenangkan Naufal. Dhirga juga berusaha menenangkan Naufal, tetapi Naufal tambah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Is My Husband [OPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER]
Storie d'amoreOPEN PO DI MILLENIUM PUBLISHER CEK INSTAGRAMNYA YAAA Masih ada beberapa yang belum di hapus ❤️ Terima kasih ❤️❤️🙏 #144 dalam romance 21-11-17 #156 dalam romance 10-9-17 26 maret 2017 Pengumuman pengumuman... Cerita ketiga telah dibagikan, bagi par...