Chapter 5 - Baper

2.2K 121 75
                                    

Jangan buat aku baper dan merasa nyaman, jika kamu menganggap antara aku dan kamu hanya sebatas teman.

🎵🎵🎵

Terlihat seorang cewek yang sedang meringkuk dalam selimut. Sebelah tangannya yang ia gunakan untuk memainkan ponselnya, sekedar untuk melihat notifications dan kabar berita di media sosial. Mungkin itu telah menjadi rutinitasnya setiap hari, tidak maksudku lebih tepatnya setiap saat.

Seharusnya sekarang ia sedang duduk manis di dalam kelas sambil memperhatikan guru yang menerangkan pelajaran di depan.

Tapi hari ini ia pulang lebih cepat dari biasanya, karena ada suatu masalah tertentu yang membuatnya naik darah jika harus mengingat kejadian tadi pagi.

"Non, ada temannya yang datang", ujar bi Inah yang berbicara di balik pintu kamar Nayra.

"Siapa bi?", sahut Nayra dari dalam kamarnya.

"Bibi gak tau juga, Non. Yang jelas temannya itu cowok."

Cowok? Siapa yang datang? Perasaan gak ada temen cowok yang tau deh rumah gue, itupun selain Alex dan Davino yang mengantar Nayra pulang tadi.

Tapi masa Alex si? Gak mungkin lah dia datang nemuin gue.

"Yaudah deh bi, suruh tunggu aja ya. Ayra turun bentar lagi", jawab Nayra.

"Oke."

Dengan malas Nayra menyingkirkan selimutnya dan menegapkan badannya. Mengambil ikat rambut dan langsung mencepol rambutnya asal tanpa ia sisir terlebih dahulu. Dengan kaos main putih bergambarkan Stich dan celana pendeknya selutut, langsung melangkahkan kakinya untuk turun ke lantai bawah.

.

Nayra kaget melihat siapa yang datang. Tampak seorang cowok dengan baju sekolah yang belum ia ganti, seperti baru pulang sekolah.

Cowok yang menyadari kedatangan Nayra langsung menegapkan posisi duduknya lalu tersenyum menatap nayra.

Kak Dirga?

"Hai Nay", sapa kak Dirga sambil tersenyum.

"Hai kak". Jawab Nayra kikuk.

"Gimana keadaan lo?".

"Baik kak, kak Dirga kesini sama siapa?"

"Oh gitu, syukurlah. Gue datang sendiri Nay".

"Maaf ya tentang kejadian tadi, gara-gara gue", lanjutnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Nayra tersenyum simpul "Gapapa kok kak, bukan salah kak Dirga."

"Tapi lo gak kenapa-kenapa kan?", tanya kak Dirga dengan sebelah tangannya yang ia usapkan di rambut Nayra.

Kok gue jadi gugup gini ya?

"Maaf ya, gue baru tau kejadiannya tadi. Dan gak sempat nolong lo dari amukan Nela dan teman-temannya". Lanjutnya lagi.

"Iya gapapa kok kak", balas Nayra dengan cengiran giginya.

"By the way, kak Dirga tau rumah gue dari siapa?". Tanya Nayra.

-NaDa-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang