Chapter 8 - Bolos bersama

1.8K 121 75
                                    

Baru aja buat gue terbang, eh beberapa menit kemudian ngebanting gue ke tanah. Gitu aja terus, sampe Mimi peri berubah jadi Kendall Jenner"

🎵🎵🎵

"Astatang udah berapa jam tu kepsek ngomong, tuh mulut gak keseleo apa"  keluh Kesya yang berdiri upacara di bawah teriknya matahari dengan bulir keringat yang sudah membasahi tubuhnya.

Bagaimana tidak, kepseknya yang bernama Pak Syaiful itu sudah berpidato sejam, sejam itu udah kayak seabad bagi Kesya apalagi berdiri di tengah lapangan yang panasnya minta di ampunin.

Dan pidatonya itu dari setiap upacara pasti hal yang diangkat itu-itu aja seperti tak ada topik yang lain, terpaksa jam pertama  di kelas sudah termakan oleh pidatonya yang panjang kali lebar tapi isinya sudah bosan untuk di dengar.

"Anterin gue ke toilet yuk Kes, gak tahan nih" pinta Nayra di sampingnya.

"Lo pengen nyetor?"

"Gak, gue kebelet pipis. Ayok Kes, gue gak tahan"

"Napa kagak bilang dari tadi, kuylah dengan senang hati gue mah"

Kesya pun dengan senang hati mengantar Nayra ke toilet, ini juga kesempatannya supaya gak gosong lebih lama lagi karena mendengar ceramahan kepseknya.

"Ah legah banget" ucap Nayra yang keluar dari toilet.

"Yaudah yuk" lanjutnya.

"Ke lapangan lagi?" tanya Kesya yang menghentikan ajakan Nayra.

"Yap"

"Ogah gue mah, lo gak takut gosong apa Nay? Kita ngadem ke kelas aja yok"

"Kalo diliat sama guru BK ntar gimana?"

"Gapapa, tenang aja. Jam segini guru BK udh gak ngawas lagi paling"

"Gak deh lo ajadeh yang ke kelas dulu Kes, gue balik ke lapangan aja"

"Yakin nih?"

"Iya"

"Yaudah deh, bye Nay. Tiati gosong ye" ucap Kesya langsung melongo pergi dan Nayra juga langsung menuju lapangan tempat upacara berlangsung.

Sesudahnya upacara berlangsung, Nayra kembali ke kelasnya. Dan guru-guru pun kembali ke ruang guru untuk rapat setiap hari senin setelah upacara selesai.

Jarak antara lapangan dan kelasnya cukup jauh, dia harus melewati lorong kelas 12 untuk sampai di kelasnya.

Nayra menghentikan langkahnya ketika melihat kerumunan orang di tengah koridor.

"Kenapa si lo gak terima aja Nela jadi pacar lo?" suara Bagas memenuhi koridor.

Sedangkan lawan bicaranya tersenyum miris "Kenapa gak lo aja yang jadian sama Nela? Lo kan cinta mati sama tu cewek" jawab cowok yang bernama Davino.

"Walaupun Nela gak bisa ngebales cinta gue, gak masalah. Yang penting dia bisa bahagia dengan orang yang dia suka."

Nayra yang melihat kejadian itu ikut masuk juga ke dalam kerumunan karena penasaran.

-NaDa-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang