Chapter 18 - Come

1.4K 81 11
                                    

Cowok itu yang dipegang buktinya bukan janjinya.

🎵🎵🎵

Davino baru saja menyelesaikan tugas matematika milik Nayra. Baginya ini tidak sulit, buktinya ia hanya butuh waktu sejam untuk mengerjakan soal 40 nomor itu. Ia mengambil jaket dan kunci motornya. Dira, bundanya yang sedang menonton tv melihat anaknya turun dari tangga dengan jaket yang ia pakai.

"Mau kemana sayang?"

"Ke rumah teman bun." ucap Davino.

"Pulang cepat ya nak, jangan kelamaan."

"Iya."

Davino memutar kunci motornya dan melajukannya dengan kecepatan rata-rata. Malam ini, di sepanjang jalan tidak terlalu macet dari biasanya. Saat lampu merah, matanya tertuju pada gerobak martabak yang tak jauh dari lampu merah, tak tau kenapa Davino tertarik untuk membelinya. Ia berpikir, mungkin tidak ada salahnya untuk ia membelinya.

***

Nayra menuju teras rumahnya untuk melihat siapa yang datang. Kata bi Inah itu teman sekolahnya.

Saat Nayra melihat punggung orang yang duduk diteras rumahnya menggunakan jaket denim, Nayra berpikir itu pasti Dirga.

Nayra tersenyum dan mengulurkan tangan hendak memegang pundaknya. "Kak—" Ucapannya seketika terhenti saat cowok itu membalikkan wajahnya. Tak menyangka dengan seseorang dihadapannya ini.

Ngapain si dia datang?

"Ayra, Apa kabar?" ucap Alex lalu berdiri dihadapan Nayra.

"Ngapain si lo datang?" tanya Nayra dengan sikap dinginnya.

"Berhari-hari aku cari alamat kamu Ayra, dan gak nyangka akhirnya aku bisa temuin kamu."

Nayra tersenyum kecut "Udah basa-basinya?"

"Aku datang kesini cuma mau minta maaf tentang—"

Nayra memotong pembicaraan Alex.
"Gak perlu lo bahas lagi, udah gue maafin dari dulu." ujar Nayra dingin.

Alex tersenyum tulus "Makasih kamu udah maafin aku."

Nayra mengangguk "Ada lagi yang mau lo omongin?"

Alex menghela napasnya "Hari ini tepat hari anniversarry kita. Dan tepat hari ini aku mau memperbaiki semua kesalahan aku, dan kita bisa mulai semuanya dari awal."

Nayra menaikkan alisnya dan tersenyum.

"Kamu mau kan?" tanya Alex lagi.

"Gampang banget ya lo bilang kaya gitu. Saat lo udah hancurin kepercayaan yang gue kasi saat itu juga kepercayaan itu hilang." Nayra menarik nafasnya, mengontrol emosinya yang sudah mencapai puncak. "Sorry Lex, jangan harap dengan gue udah maafin lo bukan berarti gue mau balikan. Gak akan. Dan gak akan pernah mau!" tegas Nayra.

Alex memegang kedua tangan Nayra "Aku mohon Ayra, kasih kesempatan kedua untuk aku memperbaiki semuanya." ucap Alex tulus.

Nayra menghempaskan tangannya dari genggaman Alex "Gak ada kepercayaan lagi dihati gue untuk lo."

"Ayra, aku janji gak akan lakuin kesalahan yang sama."

Nayra tersenyum sinis "Cowok itu yang dipegang buktinya bukan janjinya. Tapi maaf, lo gak perlu buktiin apa-apa. Karena semenjak lo hancurin kepercayaan yang gue kasi sejak itu juga hati gue udah gak ada buat lo. Jadi tolong pergi dari hadapan gue sekarang juga. Jangan.pernah.datang.lagi!" Nayra langsung meninggalkan Alex dan menutup pintu rumahnya keras.

-NaDa-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang