S a t u : Insiden

219 13 11
                                    

Telat!

Nadine berlari tergopoh-gopoh menuju gerbang sekolahnya yang tidak jauh lagi, tampilannya sangat acak-acakan, rambut yang ia ikat dengan rapi sekarang berantakan, baju yang ia pakai pun menjadi kusut

"Pak tunggu pak..! Jangan dulu ditutup!" teriaknya panik pada Pak Muklis, satpam SMA Pancasila yang dikenal tegas oleh para siswa maupun guru disana

Tidak biasanya Nadine terlambat seperti ini, biasanya Nadine adalah orang pertama yang datang ke sekolah, hari ini mungkin hari sial bagi Nadine Alexandra

Mobil yang ditumpanginya mendadak mogok dan supirnya harus membawa mobilnya itu ke bengkel, tanpa pikir panjang ia mencari taksi, tetapi taksi yang ia tunggu tak kunjung datang. Nadine tak habis fikir dan segera berlari menuju sekolahnya yang jaraknya lumayan jauh dari sana, ia tidak memperdulikan apapun resiko yang ia dapat, yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar tidak terlambat sekolah, dan sekarang ia disini, terlambat 30 menit

"Kenapa kamu bisa telat?!!" tanya Pak Muklis sambil memasang wajah sangar

Nadine sangat ketakutan mendengar perkataan Pak Muklis, tubuhnya ikut bergetar ketika berhadapan dengan wajah Pak Muklis

Nadine menundukkan kepalanya, "M.. maaf pak," jawabnya ketakutan, "Tadi mobil saya tiba-tiba mogok, karna gak mau telat jadi saya lari-larian kesini,"

"Kenapa kamu gak cari kendaraan lain?!!" tanya Pak Muklis dengan nada lebih tinggi yang membuat tubuh Nadine bergetar hebat

"Ttt.. tadi ss.. saya sudah mencari taksi, tt.. tapi taksinya gak dateng-dateng pak, jadi telat deh,"

Mendengar Jawa Nadine, Pak Muklis geram, "Banyak alasan kamu! Kamu pasti bawa hp, kenapa gak mesen ojek online, hah?!!"

Bego banget sih gue! Kenapa gak kepikiran?! Nadine merutuki dirinya sendiri

Nadine semakin menunduk, Pak Muklis yang melihatnya pun semakin geram, "PULANG SEKARANG!!"

Nadine terkejut, reflek ia memegang-megang tangan Pak Muklis sambil memohon agar diizinkan masuk, "Please pak izinin saya masuk, saya udah berusaha kesini lho pak, saya udah niat belajar, masa bapak melarang saya untuk belajar?"

Nadine memasang wajah memelas, tetapi Pak Muklis tidak menghiraukannya dan menepis tangan Nadine, mendengar keributan yang terjadi di gerbang, Bu Retno guru BK menghampiri mereka

"Ada apa ini?!" tanyanya dengan nada tegas, membuat Nadine semakin ketakutan

Jadi panjang deh urusannya kalo begini, batinnya sambil menggelengkan kepalanya pasrah

***

Angga berjalan santai sambil menenteng tasnya menuju kelasnya yang tak jauh lagi,"Hei bro, tumben sekolah," sapa Reno

"Kemana aja lo kemaren? Bu Retno nanyain lo tuh, siap-siap kena masalah lagi deh lo," tambah Iqbal sambil mendorong bahu Angga pelan

"Sekarang pelajaran apa." tanya Angga dingin dan memasang wajah datar

"Lo nanya apa gimana sih," heran Kevin, "sejarah, nape emang?"

"Bolos lagi dah lo," tebak Iqbal

Angga segera pergi tanpa menghiraukan icauan teman-temannya

"Kebiasaan deh dicuekin, mau kemana lo ga?" tanya Reno sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

"Rooftop." jawab Angga singkat

Forgetting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang