S e b e l a s : Maybe I Was Wrong

44 6 0
                                    

Suara pantulan bola tidak ada hentinya memenuhi setiap pendengaran ditambah dengan suara bising orang-orang yang terus berlalu lalang dengan kicauannya.

Raka duduk bersama Soni dan Jerry di pinggir lapangan basket. Ia hanya terdiam memikirkan Nadine, sepertinya ia menyesal karena telah membuat Nadine terjatuh seperti itu.

Tiba-tiba Raka melihat Nadine berjalan menuju kelasnya dengan kepala tertunduk, Raka bangkit dan segera menghampiri Nadine. Raka langsung menarik tangan Nadine dengan satu tarikan sehingga Nadine berbalik, tetapi Nadine malah menepis tangannya dan terus berjalan. Raka kaget melihat reaksi Nadine yang seperti itu, apalagi sorot matanya menunjukkan kemarahan dan rasa tidak suka pada Raka.

Cerry memperhatikan Nadine dari kejauhan dan segera menghampiri Raka. Ia menepuk bahu Raka pelan dan menariknya untuk duduk.

"Itu tadi yang namanya Nadine?" tanya Cerry.

"Hm, dia orangnya." jawab Raka dingin.

"Dia juga orang yang ada di hati Angga sekarang?" tanya Cerry menahan sesak.

Raka mengangguk pelan, "Gue benci ngakuin ini tapi emang itu kenyataannya. Gue mau ngasih peringatan sama lo, jangan apa-apain dia."

Cerry menoleh, "kenapa?"

"Lo tau siapa yang ada di hati gue sekarang dan lo tau resiko yang bakal lo dapat kalo lo bikin gue marah." jawab Raka datar.

Cerry memegang kepalanya frustasi, "Ahh gue gak percaya semua ini."

***

Di toilet Nadine membersihkan lututnya yang sedikit kemerahan. Nadine tak percaya Raka melakukan semua ini padanya.

Kini Nadine dikelilingi oleh dua orang badboy yang mengganggunya setiap hari. Nadine tahu ada perasaan yang mereka simpan pada Nadine, tetapi Nadine tidak tahu harus memilih siapa. Ia takut masa lalunya terulang kembali.

Nadine juga tidak mau salah satu dari mereka ada yang terluka. Apa lagi dengan kenyataan kalau mereka itu musuh satu sama lain.

"Nadine?"

Suara lembut memanggilnya, ia yakin suara itu bukan salah satu suara dari ketiga sahabatnya. Nadine menoleh, seorang perempuan cantik tengah berdiri di dekat pintu toilet.

Perempuan itu menghampiri Nadine dengan senyum manis yang terukir di bibirnya.

"Cerry?"

"Jadi kamu udah tau aku?" tanya Cerry ramah.

Nadine mengangguk.

"Kaki kamu kenapa?" tanya Cerry basa-basi karena melihat Nadine dari tadi hanya mengusap kakinya dengan air.

"Gapapa kok, hehe. Ada apa ya cer?" tanya Nadine kikuk.

"Gak ada apa-apa sih sebenernya, hehe.." jawab Cerry yang sama-sama kikuk.

"Oh oke."

Nadine memijat-mijat kakinya yang masih kesakitan, sementara Cerry memainkan kakinya tampak seperti sedang berpikir. Harus memulainya darimana.

"Nadine, ada hubungan apa kamu sama Angga?" tanya Cerry hati-hati.

"Eh?" Nadine terkejut ketika Cerry menanyakan hal itu padanya.

Forgetting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang