Karin berlari secepat mungkin ke meja makan. Perutnya sudah sangat lapar saat ini. Cacing cacing di perutnya sudah mengadakan demo besar besaran. Sehingga menimbulkan bunyi yang memekakkan.
Senyum Karin yang mengembang karena dia sudah sampai di meja makan, luntur begitu melihat makanan yang baru disiapkan.
"Bunda... Kok makanannya belum ada?!" tanya Karin sambil berteriak
"Karin!! Bunda di samping kamu! Kamu malah teriak segala!" Shita memarahi Karin
"Aku kan lapar bun.."
"Bunda baru selesai masak, makanya makanannya belum selesai" Shita meletakkan piring yang dia bawa
"Ya udah sini Karin bantuin" Karin mengambil gelas yang berada di dalam lemari. Kemudian meletakkannya diatas meja makan.
"Tumben bunda masak" tanya Karin tiba tiba
"Iya. Kita kan mau makan malam bareng"
"Sama siapa?"
"Bentar lagi orangnya juga dateng"
Robert datang dengan di ikuti oleh banyak tamu dibelakangnya.
"Tamunya datang...!!" ujar Robert dengan senyum mengembang dibibirnya
Karin menoleh ke tamu tamu tersebut. Ternyata disana ada dua keluarga. Keluarga Zay dan keluarga Mia.
"Mia!!!" teriak Karin memenuhi setiap penjuru rumah
"Karin!!!" balas Mia tak kalah keras
Mereka berpelukan seperti orang yang lama tidak berjumpa.
"Gue?" tanya Zay menunjuk dirinya sendiri
"Hai" sapa Karin datar
"Jahat" sungut Zay. Dia duduk di kursi yang telah disediakan, "Makan!" teriak Zay saat melihat makanan sudah tersedia dengan rapi.
"Zay!" ucap Maryam sambil menatapnya sinis
Zay hanya cengingiran kepada Mamanya.
"Eh, om Mazee mana tante?" tanya Karin mengunyah makanan yang sudah ada didalam mulutnya.
"Om Mazee belum pulang sayang" jawab Maryam
Karin hanya ber"oh"ria. Matanya beralih memandang kedua orang tua Mia. "Tante Zahra makannya jangan sungkan sungkan ya. Anggap aja rumah sendiri" ucap Karin tersenyum manis.
"Kalo rumah sendiri berarti tante boleh jual dong" Zahra -Mommynya Mia. Hanya dia orang tua yang paling gaul, modern, dan hitz diantara keluarga yang sedang menikmati makan malam itu.
"Mommy" mata Andre -daddynya Mia menatap sinis istrinya.
"Ngga papa lah om" Karin menyendok masakan bundanya ke dalam mulutnya lagi.
Makan malam mereka dipenuhi dengan gelak tawa. Dan cerita cerita seru masa muda orang tua mereka.
***
Dua gadis satu lelaki. Mereka bertiga sedang bersantai di taman belakang. Memandangi bunga yang sedang bermekaran. Menikmati udara segar. Memandangi langit malam yang sangat cerah."Jadi, besok kita ke pantai mana?" Mia memulai percakapan
"Terserah yang ngga rame aja" Karin meneguk jus apel yang berada ditangannya hingga habis, "Yah habis".
Setelah beberapa mereka diam, Karin kembali bersuara.
"Kita nginap yuk!" entah cahaya mana yang membuat Karin melontarkan ide nya yang aneh itu.
"Kan kita cuma sehari" balas Zay tak setuju
"Siapa bilang?" Zay menaikan sebelah alisnya. "Kita perginya dua hari yaa... Sampe hari Minggu. Please" Karin memohon.
"Ngga! Ngga ada kata nginap! Nanti lo sakit gimana?" Zay tambah tak setuju
"Ayolah please.." Karin mengeluarkan puppy eyes nya.
"Ngga!"
"Please.."
"Ngga!" Zay tetap dalam keputusannya
"Udah!!! Kita nginep! Ok?" Mia mencoba melerai keduanya. Kalo sudah bertengkar begini jika tidak ada yang melerai. Mereka tidak akan berhenti bertengkar.
"Asikk!!!" sorak Karin bahagia. Sementara Zay mendengus kesal.
"Kalo gitu gue chat Bang Dito dulu" Mia mengeluarkan HP nya. Sejurus kemudian dia sudah mengirim pesan untuk Dito.
MiaFlyxa :
Bg bsk kita nginp
Karin sm Bg Zay udh stjuDito yang menerima pesan itu jingkrak jingkrak bergembira. Tak disangka kalau Mia akan menchatnya duluan. Dia segera membalas pesan dari Mia.
DitooMrcll :
Okey👍
Tpi, brgktny pke mobil gue aj ySuara notifikasi keluar dari HP Mia. Mia segera membuka notifikasi itu. Ternyata pesan dari Dito. Perlahan bibirnya terangkat.
MiaFlyxa :
Pke mobil?
Emg lo pny mobil?DitooMrcll :
Y puny lh
Cma gue g pny sesuatuMiaFlyxa :
Ga pnya apa?DitooMrcll :
Hatimu💕😘Mia yang mendapat pesan itu berlompat lompat kegirangan. Zay dan Karin menatap heran Mia.
"Dia kenapa?" tanya Zay
"Digombalin Bang Dito kali" Zay mengangguk masih menatap heran Mia.
MiaFlyxa :
Gombal😛Mia mematikan HP nya beralih menatap Zay dan Karin.
"Besok kita berangkat pake mobilnya Bang Dito" ujar Mia semangat."Ok"
***
Hahahaha..
Lebay? Alay? Ngga bagus?
Entahlah sekarang kepalaku lagi pusing.Kalian pengen cerita ini lanjut?
Kalo mau, kasih vote nya biar aku tau. Kalo ada yang mau baca kelanjutan cerita aku.
Vote nya readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Love
Ficção AdolescenteKisah seorang gadis yang sangat plinplan dalam hidupnya. Sehingga dia hampir kehilangan apa yang berarti dalam hidupnya. Penasaran? Baca aja:)) Don't copy my story, please