Perjodohan [DKS] ✔

O (2)

Kapan masalahnya selesai kalau Hanwool tidak memulai perbincangan sedangkan Kyungsoo tidak mengatakan yang sebenarnya?

***

"Oy! Kyungsoo kemana?" Tanya Chanyeol begitu ia masuk kedalam dorm.

"Dia menemui Hanwool." Jawab Baekhyun sambil memakan popcornnya dengan posisi bersandar di sofa dan kakinya di atas meja.

"Oh, kita memberi dia kado apa?" Tanya Chen ikut memakan popcorn Baekhyun.

"Serahkan semua pada Suho Hyeong." Dan tepat setelah Baekhyun mengatakannya, Suho menghadiahi wajah Baekhyun dengan bantal sofa sehingga popcornnya jatuh berserakan di karpet.

"Astaga! Popcorn-ku!" Baekhyun segera menyelamatkan popcornnya yang masih bisa diselamatkan, sebelum 5 menit.

"Yah, padahal aku baru saja memakan 4 biji." Ucap Chen mengeluh.

"Xiumin hyeong, tolong bantu aku! Sebelum 5 menit!" Baekhyun heboh sendiri.

"Huh, bersihkan saja sendiri." Katanya sambil beranjak dari kursi, namun ia malah mendatangi Baekhyun dan membantunya mengambil popcorn berserakan. Suho hanya menggelengkan kepalanya melihat memberrnya seperti itu.

"Oh, kurasa aku tahu aku memberi kado apa." Sahut Kai tiba-tiba membuat Chanyeol, Suho, dan Chen menoleh kearahnya dengan alis terangkat satu.

"Ini sangat mudah didapat. Disemua market ada!" Ucap Kai menggebu-gebu.

Sehun yang baru datang dari dapur hanya memutar bola matanya malas, karena ia tahu apa maksud Kai.

***

"Oppa, tidak ada yang ingin kau sampaikan?" Hanwool menatap gedung-gedung yang hanya di hiasi lampu malam, sambil menahan suaranya agar tidak bergetar.

Kyungsoo yang berada disebelahnya mengernyitkan dahi dengan menoleh kearah Hanwool, "maksudnya?"

"Yah, tentang masa lalumu misalnya." Hanwool masih tidak berani menatap mata Kyungsoo. Menatap mata Kyungsoo membuatnya ingin menangis.

"Wool-ah," kata Kyungsoo lirih, tatapannya menjadi tatapan sendu dan bersalah. Ia menggenggam tangan kanan calon istrinya dengan lembut.

Kyungsoo menghembuskan napasnya sebelum melanjutkan perkataannya, "aku dan Yejin tidak ada hubungan apapun. Percayalah padaku." Ucapnya serius.

"Aku bersungguh-sungguh denganmu." Lanjutnya.

"Aku percaya denganmu, Oppa. Tetapi, kau tidak mengatakan apapun kepadaku, aku bingung harus bersikap seperti apa disaat aku mengetahui sesuatu. Aku membaca chatmu dengannya. Maaf sebelumnya karena lancang," ucap Hanwool sambil berusaha mati-matian agar tidak menangis.

"Tetapi, bagaimana bisa dia mempunyai kontakmu?" Hanwool memberanikan dirinya menatap Kyungsoo dengan serius. Ia bukan orang yang bisa menyimpan sesuatu lebih lama.

"Aku bertemu dengannya sebulan yang lalu. Sungguh itu tidak sengaja. Dan sebagai teman SMA, aku memberinya kontakku. Ya, aku salah karena aku gegabah dan langsung memberinya kontakku. Karena jujur, aku ingin berteman lagi dengan temanku SMA." Ucap Kyungsoo menyesal.

Hanwool menahan napasnya beberapa saat, lalu menghembuskannya. "Lalu, dia yang menelfonmu tadi kan?"

Kyungsoo terdiam, ia menunduk menatap tangannya yang memegang tangan Hanwool yang lembut dan sedikit berkeringat karena gugup maupun karena Kyungsoo menggenggam tangannya erat.

"Ada yang kau sembunyikan?" Tanya Hanwool lagi.

"Kalau kau tidak ingin mengatakannya, kau bisa mengatakannya lain kali," imbuh Hanwool lalu ia melepaskan tangannya dari genggaman Kyungsoo.

Hanwool hendak pergi, namun dengan gerakan cepat Kyungsoo menahannya dan langsung berkata, "tidak. Aku akan mengatakannya sekarang."

"Tadi dia bertanya kepadaku kenapa pesannya hanya kubaca, dan aku menjawab kalau aku sedang sibuk. Dia bilang, dia ingin menemuiku besok. Ada sesuatu yang ingin dia sampaikan. Dan aku menyetujuinya. Kita akan bertemu di cafe SM besok jam 1 siang. Kau ingin ikut?" Ucap Kyungsoo tanpa ragu sekalipun dan matanya menyiratkan kebenaran, tanpa ada satupun yang dilebihkan atau dikurangi.

"Untuk apa?" Tanya Hanwool singkat.

"Aku ingin memberinya undangan pernikahan kita."

Hanwool merasa ingin tersenyum. Rasa kesalnya tadi seakan hilang hanya karena 1 kalimat dari Kyungsoo. Ia juga merasa bahwa ia menang kali ini dibandingkan dengan Yejin yang notabenenya mantan kekasih Kyungsoo. Tanpa berpikir panjang ia mengangguk, "baiklah. Aku ikut."

Kyungsoo menarik tubuh Hanwool agar mendekat kepadanya kemudian memeluknya erat, "jangan marah lagi, ya?"

Hanwool tersenyum, membalas pelukan Kyungsoo, "asal tidak ada apapun yang kau sembunyikan. Katakan semuanya tidak kurang dan tidak lebih." Dalam pelukannya, Kyungsoo mengangguk dan lebih erat memeluk Hanwool.

***

Hanwool dan Kyungsoo menikmati seminggu terakhirnya sebelum mengganti status KTP menjadi 'Kawin' dengan berlibur di Pulau Jeju.

Hanwool menaruh kepalanya di pundak Kyungsoo dan Kyungsoo memeluknya dari samping sambil sesekali mencium puncak kepala wanita terspecial bagi dirinya.

Hanwool memainkan tangan Kyungsoo sambil senyum-senyum. Perasaannya menghangat dan dadanya berdebar.

"Oh, sebentar." Kyungsoo menjauhkan sedikit badan Hanwoil kemudian mengeluarkan kotak persegi berwarna hitam.

"Karena dulu kita bertukar cincin karena perjodohan dan kita belum mencintai sepenuhnya, kali ini, dari perasaanku yang paling dalam, Will you marry me?"

Hanwool terenyuh, air mata bahagianya mendesak untuk keluar. Sampai akhirnya, ia mengangguk dan tersenyum sangat manis. "Yes, I will."

Kyungsoo tersenyum tak kalah manisnya, ia mengeluarkan kalung dari dalam kotak tersebut dan memakaikannya ke leher Hanwool dengan memeluknya dari depan.

Kalungnya berbentuk bulat dan terdapat angka romawi di dalamnya sesuai dengan angka di jam.

Simple, tapi maknanya dalam.

"Bahagialah bersamaku, karena aku pasti bahagia bersamamu."

END

Sebenernya ini pas banget buat ending :'

Tetapi, karena Hanwool baik, hehe

Jadi.. diperpanjang lagi sesuai nama Im Hanwool. Jadi 9 part lagi ya?

Oiya, ada yang suka Taehyung nggak nih? Mampir works aku bolehlaa :)

Sudah klik 🌟 ?

Jangan lupa vote part sebelumnya

Jangan lupa ngerusuh

Jangan lupa tinggalkan jejak

Ntar enaknya panggilan Kyungsoo dari Hanwool apa ya? Chagi? Yeobo? Sayang? Yang? 😂 Beb? 😂 atau Oppa aja dah?

Part terpendek dan paling banyak ocehan dari aing :'