+ H

2.2K 214 10
                                    

3 hari lagi, Hanwool dan Kyungsoo menikah. Dan pada hari ini, pukul 12.00 KST. SM mengumumkan berita pernikahan mereka.

Ada yang menyambut dengan gembira, ada yang bersedih, bahkan ada yang menggunjing Hanwool ataupun Kyungsoo. Namun, itu bukan penghalang untuk melangsungkan pernikahan 3 hari lagi.

Untuk tempat pernikahan, SM benar-benar merahasiakannya dari publik. Bahkan undangan disebarkan H-1 pernikahan. Dan juga yang diundang pun hanya orang tertentu saja. Artis milik SM, kolega bisnis teman Ayah Kyungsoo maupun mendiang Ayah Hanwool dahulu, dan teman-teman Ibu Kyungsoo.

Dari Hanwool, ia tidak memiliki siapapun yang ia inginkan kedatangannya selain kakak, adik, keponakannya, Ga Young, serta pacar Ga Young, Jungkook.

"Bagaimana rasanya setelah diumumkan tentang pernikahan kalian?" Ayah Kyungsoo bertanya setelah mereka- Hanwool, Kyungsoo, Ibu Kyungsoo, dan Ayah Kyungsoo selesai makan siang di kediaman Ayah Kyungsoo.

"Tentu saja khawatir. Kalau fans Kyungsoo tidak merestuinya, ada sedikit rasa tidak enak untukku." Jawab Hanwool

"Mereka bukan fans kalau meninggalkanku karena aku menikah dan melanjutkan hidupku yang panjang." Timpal Kyungsoo membuat manusia yang duduk di ruang makan tersenyum.

"Yah, tentu saja." Ucap Ayah Kyungsoo.

"Tidak usah mengkhawatirkan mereka, seiring berjalannya waktu, mereka pasti menerima hal ini." Ucap Ibu Kyungsoo dengan mengelus punggung tangan calon mantunya.

"Iya, Eommonim."

"Oh ya, apa kakakmu sudah datang?" Ayah Kyungsoo mengubah topik percakapan.

Reflek, Hanwool melihat ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, "ah, belum. 2 jam lagi mereka sampai."

"Aku sangat ingin menyambutnya. Nanti aku ikut ya?" Ucap Ibu Kyungsoo yang mendapat anggukan kepala dari Hanwool.

"Eomma, sekarang istirahat saja dengan Appa. Nanti kalau sudah waktunya kita berangkat." Ucap Kyungsoo.

"Ah, eomma tahu, kau ingin berdua-an dengan Hanwool 'kan?" Ibu Kyungsoo menunjukkan senyum jahilnya dan Ayah Kyungsoo serta Hanwool tertawa melihat reaksi malu dari Kyungsoo.

"Bukan begitu," sahut Kyungsoo lirih.

"Ah, Hanwool, ayo ikut eomma. Biarkan Kyungsoo dan Ayahnya disini." Ajak Ibu Kyungsoo dengan menarik tangan Hanwool dan mereka meninggalkan ruang makan setelah tertawa karena Kyungsoo menampakkan wajah kesalnya disaat Hanwool meninggalkan dirinya.



"Eoh, Kyungsoo-ya." Sapa Ayah Kyungsoo.

"Ya, Appa?"

"Jaga wanitamu sebaik-baiknya ya," ucap Ayah Kyungsoo dengan pandangan menerawang ke langit-langit ruang makan.

"Dulu, Ayah Hanwool menitipkan Hanwool padaku sampai waktunya tiba. Dan kini, aku menitipkan Hanwool kepadamu atas nama Ayah Hanwool." Lanjut Tuan Do serius.

"Ya. Pasti aku akan menjaga dia sebaik-baiknya, Appa." Jawab Kyungsoo tegas.

Tuan Do menghela napasnya sebelum melanjutkan ceritanya, "sebelum kau menemukan Hanwool, sebenarnya Appa sudah menemukannya terlebih dahulu. Berkat Kakaknya. Kakaknya bekerja di perusahaan milik rekan kerja Appa. Jadi sangat mudah menemukan Hanwool.."

"..Appa tahu kalau Hanwool salah paham dahulu, kakaknya yang mengatakan itu. Jadi, aku sedikit takut menemuinya. Mengetahui kalau dia melanjutkan kuliah di sini, Appa sedikit lega. Appa bisa mengawasinya lebih dekat." Lanjut Ayah Kyungsoo. Kyungsoo menyimak semua yang dikatakan ayahnya dengan baik.

"Kenapa Appa tidak mengatakan apapun padaku?" Tanya Kyungsoo kemudian.

"Appa pikir, kau masih belum perlu mengetahuinya. Jadi, appa menyembunyikannya. Bahkan dari ibumu juga. Ibumu baru tahu setelah kau menemukannya." Ucap Ayah Kyungsoo.

"Aah, Appa tahu, aku kesulitan menemuinya. Aku bahkan menunggu beberapa tahun untuk menemukannya." Ucap Kyungsoo dengan nada kesal di dalamnya.

Ayahnya terkekeh, "maafkan ayah, itu karena ayah memprivat informasi apapun berkaitan dengannya."

Kyungsoo meendengus sebal, "ya, untung saja takdir berada di pihakku."

Ayahnya terkekeh, "ya, ya."

***

"Eoh, Hanwool-ah, kemarilah." Ibu Kyungsoo menepuk tempat di sampingnya, dan Hanwool menurutinya.

Hanwool merebahkan diri di pelukan Ibu Kyungsoo yang sangat nyaman baginya. Pelukan Ibu Kyungsoo terasa seperti pelukan ibunya.

"Aigoo, kau ternyata sudah besar, ya." Ucap Ibu Kyungsoo sedikit terkekeh sambil mengelus rambut hitam kecoklatan milik Hanwool.

"Dulu, kau sangat kecil. Kau sangat kurus walau kau suka makan. Tetapi, setelah Eomma lihat, kurasa tidak ada yang berubah, kau tetap kurus." Lanjut Ibu Kyungsoo setelah mengamati badan Hanwool

"Eoh, Eomma, aku juga tidak tahu kenapa badanku kurus sedangkan aku suka sekali makanan di Korea. Aku bisa makan sehari 5 kali. Dan itu dengan porsi yang besar. Tetapi, tetap saja badanku kurus." Jawab Hanwool.

"Ah, ya, Kyungsoo pintar sekali memasak. Nanti, disaat kalian menikah, minta saja dia yang memasakkan. Makanan masakkannya pun tidak kalah enak dari chef terkenal di sini." Ucap Ibu Kyungsoo membanggakan anaknya.

"Ya, tentu saja. Ah, Apa Kyungsoo jarang pulang?" Tanya Hanwool.

"Dia jarang pulang karena menghabiskan waktu di perjalanan. Biasanya Eomma yang menghampirinya. Itupun kalau aku ada waktu," jawab Ibu Kyungsoo.

"Eum, Eomma, apa Kyungsoo sering menceritakan perempuan?"

Ibu Kyungsoo tersenyum jahil, "pernah. Sering."

Kini raut wajah Hanwool berubah sebal dan kesal. Ia kecewa dengan jawaban yang dilontarkan Ibu Kyungsoo.

"Tetapi hanya satu wanita yang ia ceritakan, yaitu kau." Lanjut Ibu Kyungsoo membuat senyuman lebar terukir di bibir Hanwool.

"Benarkah?" Tanyanya memastikan.

"Aigoo, kau tidak usah cemburu dengannya. Dia lelaki yang sangat susah berdekatan dengan wanita." Jawab Ibu Kyungsoo dan Hanwool tersenyum lega.

"Ah ya, asal kau tahu saja, sebenarnya Kyungsoo tidak dijodohkan denganmu awalnya."

Hanwool mengernyitkan dahinya, "benarkah? Lalu dengan siapa?"

"Dengan kakakmu. Tetapi kakakmu mengatakan kalau ia tidak suka dengan Kyungsoo dan ia memiliki kekasih, jadi ia menolak." Ucap Ibu Kyungsoo.

"Kyungsoo juga menolak waktu itu. Karena ibu tahu dia menunggumu. Dulu ia tidak tahu kalau yang di jodohkan dengannya adalah kakakmu." Lanjut Ibu Kyungsoo.

"Ah, begitu.."

Hanwool memiringkan badannya sebelum berkata, "Eomma, apa ada hal lain yang aku belum tahu?"

"Tentu saja. Ada banyak."

Hanwool menampakkan ekspresi penasarannya, "apa itu?"

"Semuanya akan Eomma ceritakan disaat waktunya tiba."

"Aish, Eomma..."


TBC

Maaf jarang update :'

Lagi jelajah cari angpao nih :'

Udah klik bintang di pojok kiri bawah? 🌟🌟

Perjodohan [DKS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang