Bonus 1

3.4K 191 54
                                    

"Huekk!" Hanwool menekan dan memijit tengkuk Kyungsoo di jam 2 dini hari.

"Kyung-ah, kau masih mual?" Kyungsoo hanya mengangguk kemudian kembali mengeluarkan cairan bening yang membuatnya mual sejak 4 bulan yang lalu.


Hanwool sedikit senang tentang hal itu, karena, kata dokter kebidanannya, jika seorang ayah yang merasakan mual, sakit, mengidam, disaat seorang ibu hamil, Ayahnya berarti sangat mencintai ibunya dan anak di dalam kandungan istrinya.

Tapi, Hanwool juga merasa kasihan, Kyungsoo selalu bangun di jam 2 dini hari karena mual. Kadang juga jam 6-7 pagi.

Usia kandungan Hanwool yang menginjak 7 bulan tidak mengurangi rasa mual dari Kyungsoo. Malah kini ia yang sering merasakan nyeri perut.


"Aku ingin susu pisang." Kata Kyungsoo tiba-tiba disaat ia dan Hanwool berada di depan TV sambil mengemil.

"Di kulkas ada." Jawab Hanwool malas, ia terpaksa terbangun jam 2 karena Kyungsoo dan ia kini juga terpaksa menemani Kyungsoo yang ingin menonton video ulang running man.

Hanwool tidur di paha Kyungsoo dan Kyungsoo mengelus perut besar istrinya dengan lembut, "ambilkan.. ya?" Pinta Kyungsoo.

"Aah, ambil sendiri." Kata Hanwool bermalas-malasan.

"Ayolah, ambilkan.." pinta Kyungsoo lagi dan terpaksa Hanwool bengun dari posisi enaknya demi mengambil susu pisang.

"Kau mau?" Tawar Kyungsoo pada Hanwool yang tertidur di pahanya.

"Tidak." Kata Hanwool berusaha memejamkan matanya.

"Oh, iya, kapan kita cek lagi?" Tanya Kyungsoo pada Hanwool yang hendak tertidur.

"Minggu depan." Kata Hanwool singkat dan memejamkan matanya lagi.

"Eum, kalau perempuan, kau ingin dia diberi nama siapa?" Tanya Kyungsoo lagi membuat Hanwool kembali bangun.

"Terserah kau." Jawabnya singkat.

"Eum, Hena?"

"Itu mirip Jena. Yang lain."

Kyungsoo nampak berpikir, "Nahee?"

Hanwool menggeleng, "tidak tidak. Yang lain?"

Kyungsoo berpikir lagi, "Lucy?"

"Terserah kau."

Kyungsoo mengacak rambutnya frustasi, "lalu siapa?"

"Lucy saja." Nana kini benar-benar mengantuk. Tapi Kyungsoo lagi-lagi mengganggunya.

"Kalau laki-laki, kau ingin nama siapa?"

Hanwool mendengus kasar, "Lentra."

"Lentra? Nama apa itu?" Tanya Kyungsoo kebingungan.

"Dulu saat aku di SMA aku menyukai lelaki yang namanya Kak Lentra. Dia tampan. Jadi aku ingin anakku tampan seperti dia." Jawab Hanwool asal karena ia benar-benar ingin tidur.

"Huft, baiklah." Kata Kyungsoo mengakhiri.

"Ayo tidur." Hanwool segera beranjak dari sofa menuju kamarnya. Ia langsung merebahkan dirinya diatas kasur dan terlelap begitu saja.

"Jaljayo." Ucap Kyungsoo setelah mengecup kening istrinya.

***

"Aku ingin ayam dan cola." Kata Hanwool menunjuk sebuah toko ayam goreng di pinggir jalan.

Ini keinginan Hanwool yang pertama sejak ia hamil.

"Cola tidak bagus." Kata Kyungsoo yang rupanya melarang Hanwool.

Perjodohan [DKS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang