+ W

2.4K 213 60
                                    

Setelah 1 jam bermain di taman, Hanwool, Kyungsoo, dan Jena kembali ke apartemen. Jena yang sepertinya kelelahan, walaupun harusnya Kyungsoo yang lebih kelelahan karena ia menggendong Jena dari tadi, terdiam dengan mata sesekali menutup.

"Aigoo, Jena kecapekan ya?" Ucap Kyungsoo dengan mengelus lembut pipi Jena.

"Hn, dia dari tadi malam tidak bisa tidur." Ucap Hanwool berdehem dan mengangguk, dengan tangannya yang memencet lantai lift.

"Oh," Kyungsoo mengangguk dengan dirinya yang masih fokus pada Jena yabg sepertinya menggeliat tak nyaman dalam gendongannya.

"Sini, Oppa. Biar Jena aku gendong." Kyungsoo yang merasa tangannya sudah pegal, menyerahkan Jena yang kembali membuka matanya kecil kepada Hanwool dan Jena segera memeluk leher Hanwool kemudian kepalanya menempel pada pundak tantenya itu. Ia melanjutkan tidurnya.

Hanwool mengelus punggung Jena pelan sampai ia menidurkan ponakannya di kasurnya. Kakak Hanwool sepertinya capek, jadi Hanwool tidak ingin mengganggu tidur kakaknya. Begitu juga dengan adik Hanwool yang bernama Rosa.

"Oppa, mau minum jeruk?" Tanya Hanwool dan disetujui oleh Kyungsoo.

"Hanwool-ah," Kyungsoo memanggil nama wanitanya yang sedang menuangkan minuman jeruk kedalam gelas, disambut deheman oleh Hanwool.

Kyungsoo menumpukan siku di meja ruang makan dan tangan yang berkaitan itu menopang dagunya. Dengan tatapan yang ia tujukan pada Hanwool.

"Aku nanti tidak ingin menunda."

Hampir saja minuman jeruk itu tumpah. Tangan Hanwool yang memegang wadah karton minuman itu terasa melemas dan dadanya berdebar kencang.

Menutupi salah tingkahnya, Hanwool menyodorkan gelas yang sudah berisi, "ini minumannya." Katanya dengan matanya yang menghindari tatapan Kyungsoo.

"Aku sangat ingin mempunyai anak." Ucap Kyungsoo lagi.

"Kau mau 'kan? Atau, kau ingin menunda?" Lanjut Kyungsoo

Memikirkan dulu, yang harusnya menikah di bulan April, jadi diundur karena keinginan Hanwool yang menunda pernikahan, Hanwool merasa tidak enak pada Kyungsoo yang selalu menurutinya.

Sebenarnya Hanwool ingin menunda, karena ia juga ingin melanjutkan bisnis ayahnya. Namun, kali ini, ia tidak ingin egois. Ia merasa jahat karena sudah menggantung perasaan Kyungsoo dulu.

"Eum, aku ikut denganmu Oppa." Jawab Hanwool dengan kepalanya yang mendongak dan menjawab dengan tegas.

Kyungsoo menjilat bibir bawahnya disaat merasakan bibirnya berkedut memaksanya untuk tersenyum.

"Terimakasih, Woolie." Ucap Kyungsoo yang dijawab anggukan dan senyuman dari Hanwool.


***

Setelah kejadian yang Hanwool bertemu dengan seorang paparazi bernama Bambam itu, besoknya, banyak komentar positif yang diterima Hanwool karena tulisan yang di tulis oleh Bambam.

***

Kemarin, tanggal 12 Juni, aku mengambil foto Kyungsoo EXO yang sedang bersama calon istrinya dan seorang balita berumur 1 tahunan.

Awalnya, kukira balita itu adalah anak mereka. Namun, aku salah besar. Itu bukan anak mereka. Aku malu mengakuinya sebenarnya Hehe.

Karena aku memotret terlalu dekat, Hanwool-ssi mengenaliku dan ia malah tersenyum dengan berpose.

Aku sungguh malu saat itu. Lol

Perjodohan [DKS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang