O

4K 326 32
                                    

Tidak ada yang membahas tentang perjodohan antara Hanwool dan Kyungsoo. Itu karena kesibukan mereka. Kyungsoo sibuk di dalam grup nya dan Hanwool sibuk mengurusi Red Velvet yang banyak sekali job bulan ini.

"Jadwal kalian di Radio jam 6 sore dan langsung ke Universitas Inje." Ucap Hanwool dan mereka membalas dengan anggukan lemah.

"Istirahatlah 1 jam." Mereka kembali mengangguk, dan mereka tidur di dalam mobil.

Benar kata Kyungsoo dulu, seorang artis bisa tidur lebih cepat disaat menyentuh kursi mobil daripada kasur. Karena tidur di kasurpun jarang.

Jujur Hanwool juga capek, ia tidak tidur selama 2 hari karena banyak jadwal dadakan. Namun, sebelum ia menjadi seorang CEO, Hanwool sudah bertekad untuk menjadi manager terlebih dahulu. Jadi, ia harus siap dengan resiko apapun.

"Joy, gwenchana?" Kondisi Joy yang kurang baik, membuat Hanwool sedikit khawatir. Wajahnya pucat dan ia tidak banyak bicara.

"Gwenchana," Joy tersenyum lemah dan Hanwool buru-buru mengeluarkan vitamin untuk diminum Joy.

"Minumlah." Joy meraih vitamin itu dan meminumnya.

"RV bersiaplah, 5 menit lagi On Air." Ucap salah satu petugas di radio ini.

"Cha, kajja."

***

"Terimakasih, kerja yang bagus." Ucap seorang Producer kepada Hanwool dan RV, dan mereka menjawab dengan senyuman serta bungkukan tanda menghormati.

"Terimakasih juga atas kerja samanya." Ucap Hanwool di akhir dan mereka kembali lagi menjalani jadwal selanjutnya.

Begitulah kerja Hanwool setiap hari. Lebih melelahkan dari sebelumnya.



***


"Hanwool-ssi?" Suara wanita membuyarkan lamunan Hanwool dari langit malam hari ini.

"Oh, Eonni.." Hanwool sedikit memaksakan senyumnya disaat tahu siapa yang memanggilnya, Irene.

"Tidak istirahat?" Lanjut Hanwool dan Irene ikut duduk di sebelah Hanwool, menatap gedung-gedung tinggi di Seoul.

"Aku mempunyai insomnia akhir-akhir ini."

"Oh, benarkah? Coba minum teh hangat dan beri sedikit jahe. Kukira itu akan manjur." Ucap Hanwool dan Irene tersenyum sambil mengangguk.


"Mianhae." Ucapnya tiba-tiba setelah 10 menit dalam keheningan.

"Untuk apa?" Tanya Hanwool yang sebenarnya wanita itu tahu apa maksud Irene.

"Jangan berpura-pira tidak tahu dan baik-baik saja. Aku tahu kau kesal padaku 'kan?"

"Tidak tidak. Aku tidak kesal padamu."

'Hanya saja aku ingin mencabik-cabik mukamu, huh' - Hanwool.

"Benarkah? Tetapi sepertinya kau ingin mencabik mukaku, ya kan?" Ucapnya dengan tertawa kecil.

'Ku rasa kau bisa jadi peramal.' - Hanwool.

"Itu semua salahku, bukan salah Sehun." Ucap Irene dengan menunduk.

"Apa?"

"Kalau saja aku tidak mabuk hari itu, aku tidak dijodohkan dengannya." Ucap Irene yang membuat Hanwool terbingung.

"Mabuk? Di jodohkan?"

"Eoh, dulu, saat Sehun memiliki hubungan dengan Jennie, aku mabuk. Dan entah saat itu bagaimana, aku di selamatkan Sehun. Sehun membawaku ke apartemenku karena manajerku saat itu tidak bisa datang dan meminta tolong padanya.

Nah, kebetulan ibuku saat itu di apartemen, dan jujur.. aku dikuasai alkohol malam itu. Aku mencium Sehun, dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi..

..hingga saatnya, aku dan Sehun dijodohkan. Gila memang, tapi disaat itu aku sedikit senang, aku menyukai Sehun, tetapi aku juga merasa marah pada diriku sendiri karena mendapatkan Sehun dari perjodohan itu.

Sehun berusaha menolak, namun disaat ia pasrah, ia bertemu denganmu. Jujur, aku merasa hancur saat itu. Namun, aku merelakannya.

Ia mengatakan kepadaku kalau ia sangat menyayangimu. Dan ia akan melakukan apapun itu untuk membatalkan perjodohan kita.

Tapi, orangtua kita sangat keras kepala. Jadi, pada saat itu, aku terpaksa menciumnya. Itu sebagai pembuktian kepada orang tua kita. Kalau tidak, Sehun harus terpaksa keluar dari EXO." Jelas Irene panjang lebar

Entah apa yang bisa dikatakan Hanwool, ia bingung, Ia kehabisan kata.

"Kau tahu maksudku kan?" Lanjut Irene yang membuat Hanwool mengangguk.

"Kau bisa kembali pada Sehun dan biarkan aku yang menanggung semuanya." Ucap Irene lagi.

Hanwool tersenyum, "tidak. Aku tidak akan kembali pada Sehun. Dan aku tidak akan membiarkanmu menanggung semuanya sendirian. Keputusan orang tua memang terbaik, Eonni. Terimakasih karena Eonni sudah menjelaskan semuanya, maaf kalau selama ini aku menjadi orang ketiga."

Irene langsung menggeleng dan mengucapkan tidak, "kau bukan orang ketiga. Justru aku orang ketiga."

Hanwool tersenyum lagi dan kali ini Irene tersenyum tetapi ada sedikit penyesalan didalamnya, "kau bisa bersikap lebih bijak daripadaku, Hanwool."


TBC

Gimana sama part 2?

Gimana sama part 2?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huaa kakel cogan yang pernah jadi pacar, selingkuhan, gebetan, berkumpull

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huaa kakel cogan yang pernah jadi pacar, selingkuhan, gebetan, berkumpull

Perjodohan [DKS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang