2.Julian Arjune Chrisstino

132 14 3
                                    

Julian Arjune Chrisstino,
Si tampan dengan otak yang cerdas.

Juli, termasuk murid pintar nan rajin, Murid baru yang sengaja dipindahkan mama nya karena mama nya pemilik yayasan sekolah tersebut,
Hm, sebut saja ia kini goodboys nya Sma Tunas Harapan.

Juli Cs
-Gavino Aharon Pramudia
-Abyan altezza
-Haikal Favian Suryawijaya
Ketiga nya adalah temannya Juli, jika kalian bertanya mengapa dengan mudahnya Juli mendapatkan teman dekat, jawabannya karena Abyan dan Haikal adalah teman Sewaktu smp nya.

🌻

Juli telat bangun tadi pagi, karena semalaman ia sibuk belajar untuk mengerjakan soal fisika yang diberikan Bu Mia.

Jam sudah menunjukan pukul 06.40 pagi  tandanya sepuluh menit lagi bel sekolah berbunyi.

Tetapi ia baru saja selesai sarapan, tadinya menolak untuk sarapan toh hanya sekali saja tidak akan membuatnya sakit, tapi mama nya memaksa nya.

"Mah, Juli berangkat ya Assalamualaikum"
pamitnya lalu mencium punggung tangan Dian, mama nya.

"Waalaikumsalam, hati-hati jangan ngebut" khawatir Dian, karena bisa saja ia tak bisa mengendalikan kecepatan membawa motornya mengingat 10 menit lagi bel sekolah berbunyi.

Selain pintar, Juli merupakan siswa rajin, tidak pernah melanggar peraturan sekolah, terbukti di sekolah lamanya  ia tidak pernah melanggar aturan sekolah apalagi sampai telat.

Juli merutuki dirinya dalam hati, sesekali ia berdoa agar waktu tidak berjalan begitu cepat, sehingga ia tidak akan telat dan terkena hukuman.

Mata juli membulat membenarkan apa yang dilihat nya, terlihat cewek yang sedang menunggu kendaraan di halte dengan tenang sambil mengunyah permen karet ,menggunakan seragam SMA TUNAS HARAPAN, dengan jaket kulit yang ia pegang di tangannya, padahal 4menit lagi bel sekolah berbunyi.

Juli memberhentikan motornya di pinggir jalan tepat dihadapan cewek itu, lantas ia membuka helm nya.

Setelah mengetahui Juli yang kini di hadapannya, Vale hanya menatap sinis ke arah cowok itu.

"Ngapain lo disini?" ucapnya dengan nada sangat tidak bersahabat.

"Ternyata lo masi inget gue"  Juli berucap disertai senyumnya yang percaya diri.

Vale yang melihat itu rasanya ingin muntah sekarang juga.

"3 menit lagi bel, lu ikut bareng gue daripada telat" ajak Juli sambil melihat pergelangan tangannya yang memakai jam tangan hitam.

Alih-alih menerima tawaran itu cewek itu menolaknya langsung tanpa berpikir dua kali.

"Gausah sok baik sama gue, pasti lo ada maksud tertentu kan sama gue? pake ngajak nebeng sama lo segala"  sinis Vale melipat kedua tangannya.

"Maksud tertentu macam apa? Nyulik elo misalnya? Sorry gue sama sekali ga tertarik buat nyulik lo atau apa-apain lo"

"Terserah, gue ga peduli"

"Niat gue baik, udah lo gausah gengsi nebeng sama gue cepet naik"

"Inget ya, gue gamau diboncengin sama lo!
dan kalo masalah bolos gue udah biasa"  ucap Vale masih dengan nada sinisnya.

Drrttttt....drttttt...
Handphone dalam saku cewek itu bergetar, ada panggilan dari salah satu sahabatnya- Qiana
Tanpa berpikir lagi ia langsung mengangkat panggilan itu.

Juli masi setia menunggu Vale, memerhatikan cewek itu tengah berbicara dengan seseorang di sebrang sana.

"Duh Val lu dimana? Bentar lagi bel, gue gamau tau lu masuk sebelum bel,  sebelum Bu Wida datang"
Ucap Qiana bernada panik sangat panik malah udah kayak emak-emak yang mau lahiran.

My Sensitive Girl friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang