"Vale."teriak juli yang melihat vale sedang berjalan di koridor lantai 2 sendirian,sepertinya ia akan ke kelasnya.
Vale yang sedang berjalan pun otomatis terhenti,dan menengok ke belakang,ternyata yang dilihatnya ada sosok cowok yang semalaman menganggu pikirannya,vale malas berbicara dengannya karena menurutnya ada yang aneh dengan dirinya ini,semenjak kejadian kemarin di gedung tua itu.
Vale memutuskan untuk lanjut jalan,hanya menengok ke arah juli kemudian lanjut berjalan,juli mengejarnya,lalu menghentikan jalan vale dengan memegang tangannya.
Deg..jantung vale jadi dag dig dug begini,tuh kan,ada yang aneh dengan perasannya,rasanya ada aura nagative kalo deket-deket sama ni cowok,batinnya.
"Mau ke kelas kan?"tanya juli.
"Ke pos satpam."jawab vale ngasal,ya habisnya pake nanya segala,udah tau ini jalan menuju kelas nya,pake nanya segala lagi.
Vale masi tidak mengerti,mengapa ni cowok ngekor-ngekorin dia mulu,sampe ke kelasnya lagi,pasti ada maunya-pikir vale.
"Mau apa si lo?ngikut-ngkiut gua'." Kata vale.
"Yuk ikut."juli mengajak vale dengan langsung menarik tangannya setelah vale menyimpan tasnya di meja.
"Ih,apaansih,lepasin,pake tarik-tarik segala."kesal vale seraya melepas tangan juli dari tangannya.
Vale hanya mengikuti saja juli yang sedang berjalan di depannya,mau tak mau ia mengikutinya,kalo bukan karena perjanjian kalah balapan waktu itu ogah deh vale ikutin ni cowok,batinnya.
"Hai bro!".sapa haikal.
"Widihh,pagi-pagi udah bawa cewe aja."sambung abyan.
"Tapi ko,si,eh,engga deh."ucap haikal yang menyadarinya kalo vale lah yang ikut bersama juli,karena biasanya vale itu anti di atur-atur sama siapapun.
"Gua cabut dulu bro,jangan kangen."ucap juli setelah menyimpan tas di kelasnya, lalu pergi meninggalkan kelasnya bersama vale .
Mereka berdua kini tengah duduk di meja kantin,berhadapan tidak berdampingan,karena vale ogah dekat-dekatnya dengan cowok ini,dan dekat dengannya sekarang membuat jantung vale tidak sehat.
"Makan ga?."tanya juli pada vale.
"Ga."jawab vale singkat.
Lalu juli tesenyum dan melanjutkan makan bubur bu eem,-ibu kantin penjual bubur.
"Gua cabut,gaguna disini,cuma liatin lu makan."ucap vale lalu bangkit dari duduknya.
"Ehh,jangan."tahan juli menahan vale,lagi-lagi ia memegang tangan vale,mambuat keduanya saling menatap.
"Kan tadi gua nawarin lo makan,yauda ayo makan bareng gua,kalo sendiri gaenak,kaya jomblo,hehehe."ucap juli disertai cengirannya yang membuat cowok ini jadi gemas.
Lah ni orang ko jadi kaya gini,kan dia emang jomblo ya,,gaguna banget,kata-kata nya itu unfaedah banget,tapi ko gua jadi dag dig dug gini kalo deket dia-batinya vale.
"Lagian masi mending ga gua jadiin babu,cuma disuruh nemenin aja,udah duduk lagi."ucap juli.
"Ogah."jawab vale.
"Mau nemenin gua,terus gua traktir lo sarapan,atau lu yang bayarin semua pesenan gua ini."kata-kata horror yang diucapkan oleh juli,membuat vale berpikir sejenak.
Dan akhirnya vale memilih untuk menemani juli saja,toh dia untung juga dapat traktiran dan ada rencana licik yang vale pikirkan.
"Cewek galak kok makan masi belepotan bak anak bayi gini."juli mengusap makanan yang ada di sudut bibir vale.
"Apaansih lo,gausah sentuh-sentuh."refleks vale membersihkan makanan yang tersisa itu,dan tangan juli masi disudut bibir vale dan tangan mereka bersentuhan lalu mereka bertatapan dan itu membuat jantung mereka memompa lebih cepat.
Terjadi kecanggungan diantara mereka bedua setelah kejadian tadi.
"Pedes...pedess..huh."juli sangat kepedasan perasaan tadi ia tidak menambahkan bubur nya dengan sambal,ko jadi pedas begini.
Rasain lo,memang enak,hahaha,rasakann-batinn vale merasa senang dengan apa yang di perbuatnya,ia tadi menambahkan bubur juli dengan sambal sebanyak mungkin sengaja agar itu cowok kepedasan,dan ia senang telah mengerjainya.
"Huhh,gila pedes hih,ko bisa ya perasaan tadi gua pesen ga pake sambel deh."
Vale hanya diam tak merasa bersalah."Oh atau gara-gara lo ya?ngaku lo?lo ngerjain gua ya?campurin bubur gua pake sambel banyak gitu,udah tau gua gasuka pedes."curiga juli sambil menatap ke arah vale.
"Ko gue?bu eem lah salahin kali dia lupa pakein sambel di bubur lo."ucap vale tak berdosa.
"Bu eem mah tau,gua kalo makan bubur ga pernah pake sambel,gasalah lagi elo ini yang pakein,yakali setan."
"Iyakali setan."jawab vale acuh tak acuh.
"Iya setannya nih ada di depan gua."
Vale menjawabnya dengan tatapan maut.
"Kalo gua sakit perut awas lo,tanggung jawab."
"Bodo amat."jawab vale.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi,vale pergi meninggalkan juli yang dikantin,yaelah ni anak malah kabur,padahal gua mau minta dia yang bayarin makanannya-gerutu juli karena vale pergi begitu mendengar bel berbunyi dan meninggalkannya,padahal kan vale gasalah,katanya kan juli yang bayar pesanannya,dasar juli.
Mau dibawa kemana..cerita kitaaaa.....
Makin gajelas aja ya:v wkwk
Oke,next story🍌Voment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sensitive Girl friend
Fiksi RemajaValeria Amrita Chrisstina, BadGirl dengan tampang cantik, dan berhasil membuat seorang julian penasaran. Julian Arjune Chrisstino, Siswa pindahan, Tampan, Pintar, dan dengan kata-katanya yang berhasil membuat BadGirl SMA TUNAS HARAPAN diam dan jatu...