5

46 6 0
                                    

Burung burung terdengar bernyanyi riang diantara ranting ranting pohon sementara sang mentari belum menampakkan sinar hangatnya dan membiarkan sang udara bekeliaran dengan dinginnya Laila keluar dari rumahnya hari ini ia nampak begitu cantik dengan rok panjang berwarna merah muda baju putih bersih dengan jilbab yang senada dengan warna rok nya. Ia menatap langit entah mengapa ia merasa hatinya tidak terlalu baik namun meski begitu ia terus menepis dinginnya udara piagi itu dengan terus berjalan menyusuri jalanan. Saat itu pula ia merasa ada yang hilang. Tidak ada Azim yang memberi senyuman manisnya, tidak ada Azim yang membuat tawa nya hidup kembali.

Akhir-akhir ini Laila memang tak melihat keberadaan Azim entah kemana perginya obat dalam lukanya itu. Segala fikiran Laila tentang Azim tanpa sadar telah mengantar Laila sampai di tempat kuliahnya, Laila pun segera masuk ke halaman ladang pencarian ilmu nya itu

" hei Laila " teriak seseorang dari arah belakangnya

Mata Laila membuka "Azim" pikirnya dalam hati ia pun segera berbalik, namun yang di tangkap matanya bukanlah sosok Azim melainkan Putri teman dekatnya

Putri adalah teman dekat Laila sejak kecil namun hanya saja ketika menginjak sekolah menengah Atas Putri ikut neneknya di kota Bandung . Beberapa hari yang lalu Laila memang sempat mendengar dari ibunya bahwa Putri akan pulang dan melanjutkan kuliahnya di rumah orang tuanya. Ketika mendengar itu memang hati Laila sungguh bahagia, namun kali ini memang benar benar bukan Putri yang ingin ia lihat, melainkan Azim orang yang Laila rindukan kehadirannya saat ini

"Hei jangan melamun Laila" kata Putri sambil menepuk pundak Laila

"Eh iya put" jawab Laila tersentak kaget

"Kenapa?kamu gak seneng aku pulang?" Tanya Putri

"Maaf put aku agak kurang konsentrasi hari ini, aku seneng banget kok bisa ketemu kamu lagi " jawab Laila

"Emangnya kamu ada masalah?" Tanya Putri

"Enggak put, cuma lagi kurang semangat saja"

"Beneran? Kalau ada masalah kamu jangan sungkan cerita sama aku, ingat aku ini teman mu sejak kecil " ucap Putri

"Iya put, tapi beneran put aku cuma kurang semangat saja"

"Harus semangat , ketemu aku lagi masak loyo kyak gini. Ya sudah ayo masuk" ajak Putri sambil mengajak Laila masuk ke dalam

Tak kusangka ketiadaan mu akan seberat ini..
Tak kusangka tanpa tawa mu akan sehampa ini..
Tak kusangka tanpa sorot mata mu akan serapuh ini..
Tak kusangka tanpa suara mu akan sehening ini..

Laila menutup bukunya, hari ini fikirannya benar benar kacau tak menyangka hanya karena sosok Azim menghilang dari hidupnya beberapa saat ini mampu membuat semangatnya hilang entah kemana. Sepanjang ia masuk kelas kuliahnya yang ia dapat hanya beberapa baris kata yang mewakili perasaannya saja, Laila merasa tidak dengan keadaan baik hari ini jadi ia memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Biasanya seusai jam kuliah ia selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Ia bergegas untuk pulang setelah mengemasi buku nya .

Sesampainya di rumah ia melihat ibunya yang sedang menyiram bunga di halaman rumahnya

"Assalamualaikum" ucap Laila sambil mencium tangan ibunya

"Waalaikumsalam"jawab ibu Laila sambil memandangi anaknya yang terlihat lesu

Namun seolah tak menghiraukan pandangan ibu nya Laila langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Di kamarnya Laila menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, sambil menatap langit langit kamarnya dengan pandangan sayu

"Azim azim.. di mana kamu " ucap Laila.

Matanya terpejam, ia tak percaya akan serindu ini pada Azim sebulir air mata menetea di sudut mata lentiknya sebelum ia terlelap dalam tidur nya.















Kira kira kemana perginya Azim? Penasaran ? Jangan lupa vote dan comment yaa😘😘

Ujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang